11

23 17 5
                                    

Setelah kejadian yang memalukan tadi, aku berdiam sambil membaca ayat kursi. Boleh dibilang aku penakut, memang kebenarannya seperti itu.

"Tik gue tinggal ya!" teriakku dari luar

"Bentar lagi" teriaknya

"Tanganku kesemutan Tik" teriakku sambil meringis menahan geli di telapak tangan.

Lima belas menit berlalu, Tika yang masih mengeluarkan Harta karun nya itu tidak peduli dengan temannya yang sedari tadi megangin pintu sampe kesemutan.

"Nyaa udah, bukain!" teriak Tika dari dalam.

"Bukain apa si?" tanya ku sedikit berteriak.

"Pintu nya lah" jawabnya.

Aku mendorong pintu kamar mandi dan saat itu juga.. 

"Nyaa!" teriak seseorang dengan suara bariton di belakangku.

"Loh" aku menoleh dan hanya bisa Loh.

"Bolos ya?" tanya nya yang masih berjarak sekitar dua meter.

"Nggak lah, gue anak baik baik kok!" ucapku sengit

"Ngapain disini?" tanya nya polos.

Ini orang gatau manfaat kamar mandi ya, Pelo amat sih! Batinku.

"Menurutmu?" tanya ku balik

"Yaelah udah, lo juga polos amat mas" ucap Tika sambil tertawa garing.

"Gue ga polos cuman isengin Anya!" ucapnya sambil tersenyum.

Aku berlalu, meninggalkan Tika dan Seorang mas mas, eh bisa dibilang om om juga gapapa.

Cowok yang bernama Reko, dia itu pertama kenal baik - baik saja tapi lama kelamaan dia berubah, seperti ada hawa aneh kalau sekedar bersimpangan jalan, atau ngobrol secara langsung maupun di chat. 

"Nya darimana aja lo?" tanya Dira yang berdiri di depan kelas.

"Kamar mandi" jawabku

Memang lima menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi, dan saat itu mood ku juga menurun drastis.

"Nya, ke ibuk babel yuk!" ajak Mia

Aku mengangguk dan mengikuti Mia di sampingnya. Aku juga sempat berfikir kalau aku ke tempat ibuk babel bakal melewati kelasnya, dan ada sedikit kesempatan buat ngobrol bentar dengannya. (babel : buble)

"Kemana?" tanya Aru yang tiba tiba sampingku.

"Ibuk babel" jawabku

"Ikutt" rengeknya

"Ayo!" ajakku

Kami berjalan bertiga di lorong kelas namun tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang sangat aku kenal.

"Ninggal oke!" ucap Tika di belakang Mia

"Tau nih, gak ajak ajak!" ucap Dira yang ternyata ikut juga

Aku diam tak menanggapi hanya Aru dan Mia yang menanggapi mereka, karna sedari aku melangkah di lorong kelas ini pikiranku menyudutkan ke permasalahan lain.

"Nya tuh pacar lo" ucap Tika sambil menepuk bahuku

"Nya dia ke arah lo" seru Aru

"Nyaaaaa" teriak Dira tepat di telingaku, saat itu juga aku langsung memfokuskan pandangan lurus dengan langkah kaki yang semakin pelan, sebab dia ada di depanku.

Jantung ku gila. Batinku

"Nya lo ngelamun aja, itu ada pacar lo ke arah sini!" ucap Aru sambil menyenggol lenganku

"Iye iye, nyante aja kali gausa teriak teriak gitu, malu gue di liatin anak anak" ucapku pelan sangat pelan, mungkin mereka tak mendengar karna tak ada respon setelah aku mengeluarkan suara.

Gue nyante tapi jantungku gak bisa di ajak kompromi, astaga. Ucapku dalam hati

ΔΔΔΔ

Terimakasi🌈
Dapat salam dari Anya😉

Vote dan komen sebanyak banyak nya yaa!!

Two Years AgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang