"Nyaa, jadi kan?" ucapnya yang tiba tiba di hadapanku, atau aku yang dari tadi tidak bisa fokus karna detak jantungku.
"Nyaa kita duluan yaa!! Dahhh" Tika melambaikan tangan yang diikuti Dira, Mia, dan Aru
"Gabisa" tolakku sambil menunduk kan kepala
"Loh, kenapa?" tanya nya
"jangan nunduk" imbuhnya ketika aku tak langsung merespon pertayaannya
Aku tak menjawab, tak juga mendongak menatapnya, aku tetap menunduk, lidahku kelu begitu saja.
Aku hanya takut karna alasan yang nantinya aku katakan akan membuatnya marah, dia mudah sekali tersulut emosi itu yang membuatku berpikir dua kali, tapi sering juga aku keceplosan dan membuat semua nya hancur.
"Nyaa" panggilnya
"Gak ada penolakan! nanti bel pulang aku langsung ke kelasmu, oke!" tuturnya penuh penekanan
Aku mengangguk samar dan berlalu melewatinya, meskipun sempat terpancar ekspresi khawatir di wajahnya.
Aku berjalan cepat ketika melewati lorong kelas sembilan, dan saat aku berjalan ada saja yang melihat ku dengan tatapan sengit, bahkan terang terangan menyebut nama Bayu di depan ku.
Sesampai di ibuk babel, aku duduk di samping Tika dan langsung saja Tika menonyorku.
"Gila lo tadi!" ucapnya kesal
"Apaan?" jawab ku
"Tadi di kamar mandi, masa lo amnesia?" tanya nya sambil mendelik
"Yaela yang berlalu biarlah berlalu" ujar ku tenang
"Berlalu berlalu, Malu gue! Untung gada orang selain lo, eh lo kan bukan orang sih, hmm.. Gue lupa" katanya yang sambil menepuk bahu ku
"Trus gue apa an?" tanya ku kesal
"Medi" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya
"Kalian ribut aja hmm" ucap Aru yang berdiri di depanku
"Hamm hemm hamm hemm ae" ucapku sewot
"Yah, lo kok malah sewot gitu sih" kata Mia yang menggoreng kentang
Aku hanya mendengus kesal.
Tiba tiba terdengar suara kursi dibelakangku yang duduki oleh seseorang yang lebih dari dua orang, sekiranya begitu.
"Eh kalian tau gak?" suara dibelakangku membuatku penasaran apa inti dari pertanyaan itu.
"Tau apa Fin" jawab seorang cewek berpostur tubuh tinggi dan sedikit berisi
"Masa lo gatau" ucap nya lagi
Aku diam dan terus mendengarkan apa yang mereka bicarakan, aku tau mereka adalah kakak kelas ku, dan firasatku mereka bergosip tentang status ku yang sekarang ini.
Memang haters dimana mana ya?
"Itu lo Bayu punya pacar sekarang, gila!" ucapnya girang
"Hah, yang benar Fin?" tanya salah satu dari temannya yang suaranya sedikit cempreng
"Nya, itu kan nama pacar lo" bisik Dira dan aku hanya megangguk sebagai jawabannya...
"Lo tau gak pacar nya?" tanya nya yang di panggil Fina.
"Nggak lah, gak denger gosip apa apa gue" ucap cewek cempreng itu
"kudet" ledek Fina
"Biarin ah, trus gimana lanjutin kek, udah setengah sayang dong.." ucap temannya
"Adek kelas, gila kan?"
"Gila tuh si ketus main yang muda muda" celetuk temannya yang cempreng
(ketus : ketua kelas)"Jijik ah basa mu" ucap Fina
Aku mendelik dan sempat terpaku mendengar obrolan mereka.
Bisa-bisa nya ngomongin orang di belakang, gak sopan. Padahal bisa di depanku kalau mau, toh aku juga gak akan mikir dan gak peduli, buat apa juga aku meduli in Haters yang ada malah bikin masalah, iya gak?
Tika dan Dira pun sama terkejutnya mendengar obrolan yang secara tidak sengaja terdengar, mereka langsung diam dan menatap lurus kedepan, sedangkan Aru hanya menatapku dengan tatapan tersiratnya.
"Mi, aku gak pakek caos" ucapku membuyarkan ke canggungan di antara kami
"oke" jawab Mia sambil menata kentang goreng yang sudah ia goreng.
ΔΔΔΔ
Banyak ya? Hehe..
Maaf ya kalau gada perubahan dari part sebelumnya, maaf kalau masih absrud, aku bakal usaha lagi:))Maklum baru pertama kali nulis, ini cuman hoby doang kok :D
Terimakasi💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years Ago
Teen FictionDari dua tahun yang lalu, seorang Anya Alfianza Ningrum bertemu dengan sosok persahabatan yang membuatnya menemukan lika liku persahabatannya, namun semuanya seperti pelangi! Ada-Indah-Menghilang. [N.B : Khusus part 1 revisi-acak]