13

20 15 2
                                    

Sejak kejadian di ibuk babel tadi, aku langsung kembali ke kelas bersama Aru sedangkan yang lainnya masih di ibuk babel.

Aku duduk di depan kelas bersama Aru, menunggu yang lainnya.

"Nya, udah lama di sindir kayak gitu sama kakel?" Tanya Aru  memecah keheningan

Aku membenarkan posisi ku dan mencari posisi yang nyaman, sebelumnya aku menjawab pertanyaan Aru hanya dengan gelengan kepala.

"Sering sampai keseringan jadi bikin aku kenyang" Ucapku datar

"Aku dengar cewek yang tadi itu model loh" Ucap Aru yang hanya aku iya kan saja.

"Cantikan dia sih daripada lo" Ntah Aru meledek atau menghibur ku, jlebb gitu rasanya.

"Lo ngeledek apa ngehibur gue sih Ru, gak yakin gue kalau lo ngehibur" Sarkas ku

"Yeee elo baperan ah, tapi kalau cantik cover nya doang percuma, dalem nya juga harus cantik lah." Ujar Aru

"Ru ke dalem yuk" Ucapku gelisah.

Sebab ada segerombolan LB sedang berpatroli ke kelas 8, bukan patrol sih, kayak keliling gitu, dan sebagian dari mereka mengambil kesempatan untuk tebar pesona ke ciwi ciwi kelas 8.

Mereka berdominan laki laki, ada 4 orang cewek yang salah satunya saudara ku, Geng LB itu gak keliatan nakal nya, tapi mungkin memang bukan Geng Geng kayak di luaran sana, yang suka tawuran, malak adek kelas, dan segala hal yang menyangkut kriminal.

Aku terkejut ketika tau kalau Bayu juga termasuk anggota Geng tersebut.

Mereka jumlah nya bahkan lebih dari 10 kalau aku hitung waktu patrol, dan mereka sudah menjadi target semprotan OSIS. 

LB adalah Lost Blondos. Terbentuk sejak mereka kelas 8, konon katanya mereka mendapat kan tugas yang mencakup seluruh kelas 8 dan berakhirlah mereka mencari tugas itu bersama sama, yang kemudian membentuk nama LB
-Lost Blondos-

Sekiranya begitu.

"Heh, Nya bengong aja terus" Tegur Aru yang menepuk pipi kiri ku.

"Tadi lo di sapa mas Bayu tapi lo malah bengong" Sambungnya ketika aku tak merespon teguran tadi.

"Nya lo gak kesambet kan, lo kaku amat" Ucapnya sambil menggoyangkan lenganku

Jail boleh kan ya?  Tanya ku dalam hati.

Aku sekilas melirik Aru yang sedikit terpancar ketakutan di wajahnya, dan aku tersenyum dalam hati.

"Nya, lo gapapa kan?" Tanya nya lagi.

Ku lihat Aru mendekat kan wajahnya dengan wajahku seperti mencari sesuatu di mataku, dia terus menatapku.

Kesempatan, batinku.

Aku sedikit mengatur nafas ku.

Lalu...

"DAAAAAARRR" Teriakku tepat saat wajahnya berjarak sekitar 5cm dari wajahku.

"Aaaaaakkkkkkhhh" Teriak Aru yang menambahkan kebisingan.

Lantas aku langsung tertawa melihat Aru yang sudah jatuh duduk dengan muka merah padam nya.

ΔΔΔΔ

Terimakasi:)

Minal aidzin wal faidzin ya, mohon maaf lahir batin 💖

Two Years AgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang