Sepanjang perjalanan Daniel hanya diam sementara Sejeong hanya sibuk memakan siomaynya. Sejeong sudah biasa melihat tingkah Daniel yang sering berubah ubah. Jika Daniel diam berarti moodnya sedang berantakan dan jalan satu satunya di diemin karena kalau Sejeong bawel, Daniel bisa jadi orang yang menakutkan. Sejeong bakalan cari waktu yang tepat buat mengatasinya.
Sejeong turun dari mobil Daniel setelah sampai digarasi mobil Daniel, mengingat rumah mereka yang berhadapan. Ketika Daniel masuk ke dalam rumahnya Sejeong juga ikut dibelakangnya.
"mau ngapain?" tanya Daniel menengok kearah Sejeong.
Sejeong hanya mengangkat kantong plastik berisi somay yang dibawanya dan langsung masuk ke dalam rumah Daniel. agak nggak tau diri emang.
"Assalamualaikum, Malam tanteee" Sapa Sejeong kepada Ibu Daniel yang sedang sibuk membaca majalah.
"Waalaikumsalam, Malam Sejeong. Gimana pamerannya? bagus?" Tanya ibu Daniel. Mereka selalu meminta izin kepada orang tua mereka jika ingin jalan jalan maka tidak heran ibu Daniel tau mereka habis dari pameran.
"Wih bagus tantee.. mereka pada jago jago ngelukis. Sejeong jadi pengen juga nyoba ngelukis biar bisa lukis wajah Daniel"
"Ngapa jadi wajah gue?" protes Daniel yang sibuk menuangkan air kedalam gelas dari arah dapur.
"wajah daniel gampang bikinnya tante. soalnya datar mulu ga ada aitestiknya" Jujur Sejeong. Ibu Daniel hanya tertawa mendengar kejujuran Sejeong.
"Daniel harusnya banyakin senyum dong" Ucap sang Ibu. Daniel hanya mengumpat dalam hati.
"Tuh dengerin" Sindir Sejeong. "Yaudah tante udah malam Sejeong mau pulang dulu ya" pamit Sejeong kemudian melambaikan tangan kepada Daniel "Bye Daniel"
¤¤¤

KAMU SEDANG MEMBACA
You and I
Short StoryKang Daniel ↔ Dingin, sok kegantengan, Kalo minjem duit manisnya udah bikin diabetes, kalo mau minjem duit sama dia malah pura pura mati. Sahabat terbangsatnya Sejeong Kim Sejeong↔ Wanita baik hati, suka menolong, rajin beribadah, dan cantik tentun...