26

19.8K 3.4K 238
                                    

tenang, ini belum berakhir...


Kapan jadiannya?

Gimana nembaknya?

Kenapa bisa pacaran?

Haha, aku tau kalian pasti penasaran. Tapi ketahuilah, Uyong nggak pernah menembakku secara resmi. Pacaran? Dia nggak pernah ngajak, tapi dengan seenak jidat melabeliku "pacarnya Kwon Soonyoung."

Dan gilanya aku nggak pernah nolak.

Jadi ini namanya apa?

Beberapa temankuㅡtermasuk Eunseo dan Eunwooㅡudah tau kalau Soonyoung guru private yang papa kirim buat aku. Jadi mereka nggak begitu kaget saat Soonyoung mengambil raporku. Apalagi mereka tau kalau papa orang super sibuk.

Oya, jangan bilang mereka kalau Soonyoung adalah pacarku. Walau belum resmi sih.

"Ayo pulang," Soonyoung menepuk pundakku lalu mengisyaratkan untuk mengikutinya ke mobil. Setelah pamit ke duo kembar, aku pun bergegas menyusul Soonyoung.

"Gimana gimana?" tanyaku begitu masuk ke mobil.

"Apanya gimana?"

"Ya raporku lah!" kesalku. Soonyoung tertawa.

"Udah dibilangin bakal naik kelas kok." Soonyoung menjawab sambil menyerahkan raporku. "Selamat Era," lanjutnya, kali ini sambil mengusap rambutku pelan.

Aku buru-buru membuka raporku dan gilanya aku memang naik kelas. Nilainya pas-pasan sih, tapi yang penting naik! Haha.

"Uyong makasih ya."

"Buat?"

"Udah ngajarin aku. Ini nilai matematikaku 6, aku terharu," jawabku. Biasanya dapet nilai 3, paling bagus juga 4. Ini lumayan banget.

Soonyoungnya ketawa lagi.

"Nanti UN harus dapet 8, okay?"

"Hah gimana caranya? Tinggi banget itu," protesku.

"Ya gampang dong. Tinggal belajar sama aku. Belajar sama pacar bisa meningkatkan hasil ujian."

"Aish."

Dia mah bilang pacar pacar mulu, tapi nggak pernah nembak secara official. Jadi aku nggak tau harus baper atau nggak?

"Minggu depan kamu pulang kan?" Soonyoung bersuara. Aku mengangguk lemas.

Males ketemu papa hng.

"Kenapa? Mau ngusir?" kesalku. Soonyoung mengangguk. "Jahat."

"Daripada kelamaan di apartemenku. Nanti aku nggak fokus kerja."

"Apa hubungannya?"

"Eratlah. Fokusku kan jadi ke kamu semua?"

Hngggg musnah aja deh Kwon Soonyoung ini.

"Ayo pulang, aku laper," ajakku sambil memakai sabuk pengaman. Soonyoung menahan tanganku beberapa detik sebelum akhirnya bersuara.

"Aku ketemu papa kamu boleh?"

Hm? Gimana gimana?

***

"Uyong masih inget nggak kalau aku pernah minta tiga hal kalau nilai aku naik?" tanyaku. Soonyoung yang sedang asik memasak itu mengangguk.

"Mau minta apa?"

"Jangan kirim aku pulang ya?" pintaku dengan nada memohon. Soonyoung tertawa sebelum memasukkan sayuran yang dia potong ke teflon.

"Kenapa? Nggak mau pisah sama aku?"

"Iya!" jawabku cepat. Soonyoung menggeleng.

"Bohong. Kamu nggak mau ketemu papa kan?"

Aku diam. Yaya, sepintar apapun aku berbohong, Soonyoung nggak bakal bisa percaya. Hng.

"Ser," Soonyoung memanggilku. Aku menatapnya melas. "Jangan lama-lama marah ke papa. Nggak baik."

"Tapi papa nggak sayang aku. Papa sayang kerjaannya. Papa egois, aku males."

Yaya, Kim Sera memang kekanakan.

Soonyoung menangkup pipiku gemas. "Boleh minta apapun, asal bukan yang tadi."

"Tapiㅡ"

"Sera, dengarkan aku," Soonyoung memotong ucapanku. "Beliau tetap papa kamu. Beliau sayang sama kamu. Mungkin selama ini kamu berpikir kalau papa sibuk kerja dan sedikit kasar, tapi percayalah, semua beliau lakukan karena dia sayang sama kamu."

"Kenapa bisa gitu?"

Soonyoung tersenyum. "Nggak semua pria mengekspresikan rasa sayang dengan kata-kata atau tindakan lembut seperti ini,"

Dia mengusap rambutku.

"Seperti ini,"

Dia mencubit pipiku.

"Atau seperti ini,"

Dia memelukku erat.

"Semua orang punya cara masing-masing, Sera. Papa kamu pun begitu."

Dan syukurlah aku punya Kwon Soonyoung yang super dewasa. Setidaknya dia bisa melengkapiku.

"Lagipula aku harus mengantarmu pulang, sekalian ingin bertemu paman Kim," lanjutnya.

"Buat apa?" tanyaku masih berada di pelukannya.

Gila, ini pertama kalinya Soonyoung memelukku dan gilanya lagi, kenapa pelukannya sehangat ini?

"Mau minta izin biar kamu bisa balik kesini lagi, tapi bukan sebagai murid."

"Terus?"

"Ya apa dong menurut kamu?"

Aku makin mengeratkan pelukanku, nggak mau berekspetasi terlalu jauh. Takut sakit hati.

***

BINGUNG INI KENAPA TIDAK NGEFEEL😭😭

Om Soonyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang