"Kamu nggak sayang aku ya?"

26.3K 1.6K 118
                                    

Seperti pengantin baru kebanyakan, Jungkook dan Jimin masih berada di tahap paling awal dalam mengerti dan benar-benar mempelajari dengan baik satu sama lain.

Dan langkah awal itu tak selalu berjalan dengan mulus, semua yang mereka lewati baru-baru ini memang menguras hati. Sikap labil, egois dan penuh emosi yang masih melekat di jiwa muda itu semakin membuat langkah tersebut tertatih-tatih.

Masalahnya, mereka bukan sepasang kekasih lagi. Jungkook dan Jimin lebih dari itu, mereka sudah melepas status lajangnya dua minggu yang lalu.

Kini, Jimin yang sensitif harus belajar untuk menjadi seorang pemdamping yang baik sementara Jungkook yang egois harus belajar untuk mengalah dan bijak membimbing langkah si mungil.

Selama mereka pacaran, mungkin masalah kecil tak begitu terhiraukan. Namun entah mengapa, saat memasuki kehidupan rumah tangga, Jimin yang seharusnya belajar bersikap tenang tanpa disadarinya malah semakin sentimentil.

Syukurlah Jungkook bisa mengimbanginya dengan meredam keegoisannya dan bersikap lebih bijak namun tak bisa dipungkiri bahwa Jungkook bukan manusia yang sempurna. Terkadang, sulit untuk mengontrol diri.

Contohnya saja kejadian pagi ini, yang membentuk masalah baru nantinya. Jungkook yang semestinya berangkat ke kantor menolak sarapan yang dibuat Jimin sebab bangun terlambat. Bukannya Jimin tak membangunkan Jungkook, namun akan sulit bila suaminya sudah lengket dengan bantal guling dan kawan-kawan.

Jimin menatap penuh semangat dengan satu piring nasi goreng di tangan kanannya. Prianya baru saja keluar dari kamar berbalutkan kemeja putih polos.

"Kookie, sara-.."

"Sayang, aku sarapan di kantor aja ya?"

Dengan langkah tergesa-gesa Jungkook meraih wajah Jimin, mengecup keningnya singkat kemudian melenggang bersama tas kerja dan jas yang disampirkan pada bahu kanannya.

Namun Jungkook tidak menyadari Jimin yang cemberut di sebelah pantry. Dia tidak menyadari si mungil menatap nanar punggungnya yang perlahan menghilang di balik pintu.

Tiga hari ini Jungkoook tampak begitu sibuk dengan pekerjaannya dan melupakan keberadaan Jimin yang mulai kesepian. Berangkat sangat pagi-terkecuali hari ini-dan pulang larut malam. Jimin hanya menunggu, menunggu dan menunggu di dalam rumah seperti anjuran Jungkook.

Kini dia mulai bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja. Sarapan sendiri, makan siang sendiri, makan malam pun sendiri lagi. Meskipun Jungkook berinisiatif untuk sekedar menelponnya ketika jam istirahat, Jimin tetap merasa kesepian.

"Lebih baik aku keluar, dan pulang sebelum Kookie pulang.." tanpa pikir panjang, Jimin meraih hoodie milik Jungkook dari dalam lemari mereka, meninggalkan sarapan yang tak tersentuh sedikit pun.

"Kapan lagi jalan-jalan?" senyumnya mengembang sampai ke mata. Jimin berencana memperbaiki mood hari ini. Berharap tak ada halangan.

Maka dari itu, dia memutuskan untuk relax dan menikmati waktunya menyusuri salah satu taman yang lumayan dekat dengan kediamannya. Karena niatnya hanya sebentar, si mungil sengaja meninggalkan smartphone kesayangannya di rumah.

"Hahhh segarnya," setidaknya dengan begini Jimin bisa tenang dan melupakan kesedihannya beberapa saat lalu. Area taman yang tampak sepi karena bukan hari libur seperti mendukung suasana hatinya.

"Andai Kookie juga ikut.."

🌻

"Haduh kangen mereka, Sepertinya mampir sebentar tidak masalah.."ujarnya keluar dari mobil menenteng satu kantung plastik berisi buah-buahan menuju rumah bernuansa elegan nan megah tersebut.

Married To You [Kookmin] ⓇⓔⓥⓘⓢⓔⓓTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang