"Tapi, kenapa?"

7.7K 1K 108
                                    

"Kookieee, huhu. Kangen.."

Jungkook mengernyit mendapati Jimin yang bersikap super manja entah karena angin apa. Pria mungil itu bahkan menempeli punggung tegapnya sampai ke kamar.

"Apasih, sayang? Pasti ada maunya ya?" kekehan kecil seketika menjawab pertanyaan Jungkook.

Tidak salah lagi.

"Turun dulu, aku mau mandi."ujarnya bersiap-siap menurunkan Jimin namun terurungkan ketika si mungil kembali menyuarakan diri.

"Aku ikut ya?"

"Hah? Serius? Kok tumben?" bukannya menjawab, Jimin malah menenggelamkan wajahnya di bahu Jungkook. kemudian dia memekik tertahan.

"Sayang, kenapa sih?" Jungkook ikut tersenyum antusias karena mendapati aura Jimin yang berbeda hari ini. Tampak sangat bahagia dan lebih cerah ceria dari biasanya.

"Ahk, Jimin!"

Termasuk ke dalam kejadian tak terduga karena tiba-tiba lehernya digigit gemas oleh Jimin, membuat Jungkook terkejut bukan main.

Kenapa Jiminnya jadi seperti kucing liar begini?

"Hehe maaf, aku lagi excited banget."

"Iya, iya. Tapi aku mau mandi, sayang."

"Yaudah, nanti aja ya ceritanya?"

Akhirnya dia melompat turun, sekali lagi memeluk Jungkook secepat kilat kemudian berlari keluar kamar dengan kaki-kaki lucunya menghasilkan sang suami yang terheran menyaksikan kelakuan Jimin.

"Sayang, nggak jadi mandi bareng nih?"teriakan Jungkook tak mendapat balasan.

Huft.

Padahal tadinya dia bahagia sekali mendapati Jimin yang lebih dulu melontarkan tawaran istimewa--yang hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Mungkin belum saatnya.

"Dasar, mochi php!"gerutuan Jungkook keluar seraya langkah kakinya menuju kamar mandi. Tak lupa melepas jas dan akhirnya membersihkan diri.

Setelah selesai, Jungkook keluar dari kamar dengan penampilan segar. Rambutnya juga masih basah bekas keramas menggunakan shampoo kesukaan Jimin.

Dia menghampiri Jimin yang sedang asyik di depan layar lebar bermuatkan lagu-lagu bertempo cepat, menggerakkan tubuhnya dengan lincah dan semangat membuat Jungkook otomatis tersenyum.

Namun ini sudah malam, kenapa Jimin ingin menari malam-malam begini?

Dengan lembut diraihnya Jimin dari belakang, menyandarkan dagunya di bahu yang tak seberapa lebar itu. Dadanya menempel pada punggung si mungil, sehingga Jimin dapat merasakan debaran bertempo sedang yang ada disana.

"Kookie, udah selesai mandinya?"

"Udah. Kamu lagi apasih? Ceritain sama aku dong." Jimin tersenyum lebar dan menarik Jungkook untuk duduk di sofa. Kakinya dihentak-hentak imut bersama tangan terkepal lucu. Benar-benar tampak penuh semangat.

"Aku dapat tawaran dari Hoseok hyung, buat nemenin dia ngedance lagi." Binaran itu tak hilang, masih menetap saja di matanya.

Jungkook agak terkejut lalu dia terdiam sesaat. Belum juga memberikan respon hingga Jimin melambaikan tangannya di depan wajah sang suami. Menarik Jungkook kembali ke dunia nyata.

"Bolehkan..Kook?"

Jimin jadi meragu karena reaksi Jungkook tak seperti harapannya, dan Jimin rasa dia memang benar ketika memperhatikan Jungkook yang menghela napas dengan berat.

Married To You [Kookmin] ⓇⓔⓥⓘⓢⓔⓓTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang