"Kok senyam-senyum sih?"

11.3K 1.1K 149
                                    

Jimin terbangun dengan langkah tertatih-tatih, salahkan saja Jungkook yang membobolnya semalaman namun semua itu tak menjadi alasan untuk Jimin melalaikan tugas-tugasnya sebagai seorang pendamping hidup.

"Kook, mandi! Mau sampai kapan di sana?"

Jungkook sudah berjanji akan berusaha untuk pulang lebih awal agar nantinya Jimin tak merasa kesepian lagi seperti yang sudah dia alami selama ini.

"Mmm bentar lagi, yangg.."

"Bentar lagi aku goreng juga kamu, Kook. Cepetan ih!" Lengan kekar Jungkook ditarik-tarik untuk bangkit namun sedetik kemudian, malah pinggang Jimin yang terjerembab dalam cengkraman, mendekat hingga dia jatuh di atas Jungkook yang masih terlihat mengantuk.

"Morning kiss, mana morning kiss-ku?"

Cuph.

Belum sempat melepaskannya, Jungkook menahan tengkuk Jimin dan memperdalam ciumannya. Ah, Jungkook ini pintar sekali mencari kesempatan.

"Aghh Jungh!--" tak menghiraukan rontaan Jimin, kepalanya bergerak ke kanan lalu ke kiri menikmati tautan bibir beda volume yang terasa pas dan saling melengkapi.

Setelah merasa puas, diusapnya pelan tengkuk Jimin sebelum melepasnya. Jimin menatap berang dengan dua tangan yang berkacak di pinggang. Sementara itu Jungkook balas tertawa bodoh dengan mata tertutup.

Lalu dia bangkit menuju kamar mandi bersama langkah gontainya. Jimin hanya bisa mengelus dada menghadapi tingkah aneh suaminya yang tak berubah. Namun tak menutupi perasaan hangat yang kembali menyapanya seperti dulu.

Kini Jungkook sudah lengkap dengan pakaian yang tadinya Jimin siapkan, Jimin masih sibuk berperang di dapur dengan spatula dan kawan-kawan.

Brugh.

"Sayangg, kangen.." lehernya diendusi lamat-lamat membuat Jimin bergidik geli. Dia tak pernah merasa terbiasa dengan hal-hal seperti ini, namun mencoba terbiasa mengingat statusnya yang bersama Jungkook.

"Memangnya aku pergi kemana, sampai kamu kangen, hn?" dua lengan kekar itu melingkar dipinggangnya secara posesif. Siap melontarkan protesan-protesan.

"Waktu itu kamu nggak mau tidur bareng aku, terus besoknya biarin aku tidur sendirian. Kamu bisa masuk penjara, sayang."

"Kok gitu?"

"Iyalah, kamu bisa masuk penjara karena jadi tersangka utama percobaan pembunuhan hati seorang Jeon-."

"Ck! Berhenti di situ." Jungkook tertawa, harinya baru saja dimulai tapi dia sudah tertawa sebanyak ini sementara Jimin tersenyum dalam diam, tangannya dengan ulet dan cekatan memotong sayuran hingga mendapat decakan kagum dari Jungkook yang memperhatikannya.

"Jim, nggak apa nih Yeri tetap kerja?"

"Ya itu sih hak kamu, yang punya perusahaan kan kamu sih.."

"Tapi yang punya aku kan kamu sih?"

"Heh udah nggak usah gombal yaa!" Jungkook yang mendapat todongan spatula segera berlari dan duduk manis di meja makan, memamerkan gigi kelincinya pada Jimin yang melotot geram.

"Yakin nggak apa?"kali ini suaranya berubah serius, Jimin mengangguk pelan. Matanya fokus pada masakan yang dia buat. Jimin yakin.

"Yaudah, jangan cemburu sama dia ya. Aku doyannya cuma sama kamu, ayang bohay.."

Tak.

Nice shot.

"Auww! Sakit yangg!"

Married To You [Kookmin] ⓇⓔⓥⓘⓢⓔⓓTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang