4. dreams

3.3K 556 31
                                    

Yoongi merasa melihat sebuah bayangan yang kabur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoongi merasa melihat sebuah bayangan yang kabur. Namun, bayangan itu terasa familiar baginya. Sebuah rekaman suara terputar di otaknya. Seorang bocah dengan ayahnya yang berseragam polisi. Ada suara tawa sangat bahagia terdengar samar. Begitu cerah.

'Ayah, Yoongi ingin jadi musisi saat besar nanti.'

'Ayah, coba dengar lagu ciptaan Yoongi...'

'Ayah-'

Bayangan serta suara ayah anak yang bahagia itu menghilang. Terpotong. Kegelapan pun menggantikan. Ada siluet seorang pria, terduduk di tanah dengan warna merah mengalir dari perutnya. Ada suara jeritan yang pilu seorang wanita. Diikuti tangisan seorang anak. Deru napas, suara gesekan sepatu dengan tanah, senter, sahutan, tembakan.

'Yoongi-ya, pe- pergilah bersama ibumu, tak usah khawatirkan ayah.'

Suara itu persis dengan suara si ayah di potongan mimpi pertama. Tapi suaranya sangat lemah. Yoongi merasa dadanya sesak. Semua bayangan itu menghilang sekilas. Lalu gantikan dengan guncangan di bahunya.

"Hyung!"

"Hyung, bangun!"

Yoongi mengerjapkan mata ketika Taehyung menggoyangkan tubuhnya. Suara berat itu menusuk indra pendengarannya. Dia berkeringat banyak. Yoongi bernapas berat. Wajahnya kelihatan sangat kaget dan terkejut.

"Kau tak apa, hyung? Kau menangis saat tidur."

Taehyung dengan wajah khawatir membantu Yoongi itu duduk. Si Min hanya diam, mencoba menenangkan diri. Taehyung segera pergi mengambil segelas air dan memberikannya pada Yoongi untuk diminum. Pria itu juga menepuk punggung yang lebih tua menenangkan. Tak lupa memberi tisu untuk keringat dan air mata.

Yoongi buka suara, "I'm okay. Hanya mimpi buruk yang biasa."

Dia berbohong.

Dia sama sekali tak okay dengan mimpi itu.

"Mimpi itu lagi ya?" tanya Taehyung.

Yoongi mengangguk. Dia segera bangun dan meletakkan gelas yang sudah kosong ke meja. Dia lalu duduk lagi di tepi kasurnya. Ia melihat jam, pukul lima pagi. Kos mereka masih sedikit remang-remang. Taehyung duduk di sampingnya dengan wajah sama, cemas.

Sudah sekitar empat kali Yoongi mengalami mimpi yang sama dalam jangka waktu dua minggu. Sejak dia bertemu Jimin dan polisi. Sepertinya pertemuannya malam itu memicu otaknya memutar rekaman masa lalu yang sudah ia kubur. Masa lalu yang sangat dia tidak sukai.

Yoongi hanya bisa berdecak kesal. Padahal tidur adalah hal yang dia sukai. Tapi akhir-akhir ini tidur menjadi menyebalkan karena mimpi itu. Dia pun menggerutu, "Aku benar-benar benci. Mimpi aneh ini terlalu sering terjadi."

"Hyung sungguh benci polisi sampai seperti itu?"

"Tidak... Aku hanya tidak suka. Itu memicu trauma yang sudah kubuang. Tapi, aku baik-baik saja."

✔ Eventide • minyoonWhere stories live. Discover now