Tidak ada yang benar-benar bahagia di dunia ini karena manusia tak pernah puas.
Begitu pula dengan si pemusik asal Daegu itu. Ini tahun ke tujuh dia di Prancis. Sahabatnya yang dulu menemaninya tiap hari, kini sudah berumah tangga dengan seorang perempuan Prancis. Taehyung mendapat pekerjaan sebagai manager di industri hiburan dan punya rumah sendiri. Dia sibuk sendiri dengan dunianya yang berwarna. Walau menelponnya sesekali, Min Yoongi tetap merasa sendirian.
Seperti dirinya yang dulu ketika ayahnya meninggal. Ketika ibunya sudah tak lagi peduli dengan dirinya. Mimpi buruknya tak kunjung sembuh sejak beberapa lama yang lalu. Apalagi ditinggal sang mantan kekasih. Lalu si sahabat yang tidak setiap hari menemaninya. Yoongi merasa tertekan. Tambahan lagi adalah bagaimana musiknya sudah tidak menarik lagi. Pejalan kaki tidak lagi berhenti mendengarkan dirinya. Musiknya yang indah sudah tak bernada, menjadi pengganggu saja.
Si Min punya masalah keuangan. Dia terpaksa mencari pekerjaan lain, walau dia tak sesuai passionnya. Bersyukur, cafe langganannya yang dulu adalah tempat favoritnya, kini menjadi tempat kerjanya sebagai pelayan. Walau dia kadang sering mengingat-ingat kenangannya dengan si pelukis. Dia bahkan mencintai pria itu kurang lebih setahun. Pria itu hanya singgah sebentar dalam hidupnya tapi rasa itu bertahan bertahun-tahun.
Ketika dia bilang dirinya tidak mencintai Jimin dan sudah move on, tapi hatinya tetap sakit memikirkannya.
Yoongi menghela napas.
Angin benar-benar bisa membekukan kulit. Dirinya segera mengusap kedua telapak tangannya untuk menciptakan hangat. Walau salju belum turun, tapi cuaca sudah sangat dingin. Bahkan bosnya di cafe sudah membolehkan dirinya mengambil cuti jika mau —batas cuti terlama sepuluh hari. Yoongi berpikir, dia baru akan mengambil cuti ketika malam natal sampai awal tahun baru saja. Seminggu akan cukup mungkin. Dia akan ke club malam seminggu penuh itu.
Sekarang, dia hanya duduk di taman dekat sungai Seine yang membuatnya bernostalgia. Sungai yang jernih, matahari terbenam, green tea di tangannya, polisi yang berpatroli, pelukis di sudut sana, sepasang kekasih yang berciuman, musim dingin yang tenang, dan musik menyenangkan. Banyak hal di sini yang membuat pikirannya kacau. Membuat Yoongi teringat akan mantan kekasihnya.
Park Jimin.
Dan mulailah dia merenung.
Pria itu menyuruhnya mencari pengganti jika dia tak kembali. Tapi yang Yoongi lakukan hanyalah menunggu, berharap pria itu kembali padanya. Atau setidaknya mengabarinya. Menelponnya tentang apa yang dia lakukan saat kembali ke Korea Selatan. Apakah dia tetap melukis? Apakah dia sudah punya kekasih baru? Yoongi merindukan pria itu, jujur.
Sesungguhnya dia bisa saja mencari beritanya di internet —pelukis itu seingatnya dulu agak terkenal di Korea sana. Namun, dirinya tak ingin saja. Dia ingin mengetahuinya langsung. Melalui suaranya yang halus itu. Atau sekedar pesan lucu di ponselnya.
YOU ARE READING
✔ Eventide • minyoon
FanfictionYoongi adalah seorang musisi jalanan dari Korea Selatan. Berbekal bakat dan nekat, ia memulai pekerjaannya di Paris bersama Taehyung -sahabatnya. Kemudian semuanya menjadi aneh ketika ia terlibat insiden dengan mantan teman Taehyung bernama Park Jim...