Park Jimin.
Park Jimin.
Park Jimin.
Sudah seminggu sejak insiden malam itu.
Yoongi masih saja menyebut namanya saat tidur. Membayangkan wajahnya saat makan. Mendengar halusinasi suara lembutnya saat bekerja. Wajahnya yang pucat selalu merona tanpa sebab yang jelas. Dia kelihatan seperti orang gila seminggu belakangan.
Taehyung pun selalu menegurnya karena salah memainkan nada keyboard ketika bekerja. Itu mengusir penonton secara tidak langsung. Alhasil, penghasilan mereka sedikit berkurang karena performa si pemain keyboard yang menurun.
Yoongi sadar akan semua itu.
Kata si Kim, dirinya sedang mabuk cinta.
Tidak, itu omong kosong. Dia dari dulu aseksual dan aromantik. Bahkan kecantikan Im Yoona atau ketampanan Lee Jongsuk tidak membuat dirinya goyah. Jadi tidak mungkin Park Jimin yang gantengnya biasa itu membuat dia luluh. Tidak!
Ini lebih kepada rasa penasaran dan tertarik.
Penasaran apa yang pelukis itu lakukan sekarang. Penasaran apakah dia sudah menemukan pencuri lukisannya. Penasaran tentang hubungan si Park dengan si Kim. Penasaran dengan bakat dan kemampuan pria itu. Penasaran ini, penasaran itu. Semuanya!
Yoongi bahkan menghabiskan jam demi jam untuk mengecek profil si pelukis di internet. Ternyata dia sudah sangat tersohor di antara para pelukis Korea modern lain, sudah pernah masuk televisi berkali-kali. Bahkan diberi sebutan, 'Pelukis Tampan Korea'. Bukan hanya itu, dia punya fanbase yang besar dengan anggota entah berapa ratus ribu.
Anak itu benar-benar punya daya tarik yang kuat.
Diibaratkan Yoongi adalah besi, maka Jimin adalah magnet. Jika Yoongi semut, maka Jimin gula. Jika Yoongi unta, maka Jimin adalah oasis di padang pasir. Jika Yoongi ikan hiu, maka Jimin adalah setitik darah di laut lepas. Jika Yoongi manusia, maka Jimin adalah uang.
Oke, itu perumpamaan terbodoh yang pernah dirinya buat.
Yoongi sampai makan tak kenyang, tidur tak lelap, mandi tak basah karena pria itu. Siang petang malam subuh pagi, otaknya hanya berisi pria itu. Sudah berlangsung selama tujuh hari, selama dua puluh empat jam. Bahkan terbawa mimpi entah berapa kali.
Sial, dia jadi kesal.
Dia hanya melihat dua lukisannya saja. Dua dan langsung terpana. Bagaimana bisa? Perlu ditekankan, ia hanya suka pada lukisannya, bukan orangnya. Jika mau di detailkan, dia sebenarnya sedikit menyukai wajah Jimin dan bakatnya. Namun, sikapnya? Bagi Yoongi masih tetap poin A, anjing.
Padahal Yoongi sendiri sikapnya tak jauh-jauh dari Jimin. Hanya saja, dia tak sadar diri.
"Hyung, kau melamun lagi."
YOU ARE READING
✔ Eventide • minyoon
FanfictionYoongi adalah seorang musisi jalanan dari Korea Selatan. Berbekal bakat dan nekat, ia memulai pekerjaannya di Paris bersama Taehyung -sahabatnya. Kemudian semuanya menjadi aneh ketika ia terlibat insiden dengan mantan teman Taehyung bernama Park Jim...