Jimin memang lucu. Dia gampang tertawa. Bahkan dengan melihat wajah Yoongi yang memerah saja, dia tertawakan. Padahal itu tidak lucu. Mungkin si pelukis hanya bercanda menggoda si musisi seperti biasa. Tapi, tidakkah dia tahu, si manis itu mulai terbawa perasaan. Mati-matian si Min mencoba menenangkan dan menahan diri.
Memang si Park tidak pengertian!
Alhasil, Yoongi seperti biasa, acuh tak acuh. Dia agak menunduk dan menoleh, mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah itu. Tidak berani menatap Jimin karena memang si musisi malu, hal sesederhana ini saja bisa membuatnya semerah tomat! Lain daripada itu, dia juga kesal, jika menatap wajah si Park terlalu lama, rasanya ingin dipukul.
"Kau benar-benar lucu, hyung."
Jimin tertawa renyah lagi dan tak segan mencolek sisi pipi Yoongi. Dan dalam otak si musisi, dia semakin terbakar. Perasaannya sekarang antara malu dan kesal. Malu digoda seperti itu. Kesal karena apa sih colek-colek, memangnya sabun? Wajahnya tetap sedikit memerah. Dia tetap ogah menoleh ataupun menatap wajah si pelukis.
Ngambek.
Sejak kapan anak itu jadi begitu berani melakukan hal yang begitu mesranya hanya dalam dua minggu?
"Apa yang lucu?" tanya Yoongi ketus.
Jimin malah membalas dengan pertanyaan penuh canda, "Hyung, wajahnya memerah loh. Kok bisa memerah seperti itu?"
Yoongi memilih tidak menjawab.
Dia malu ketahuan merona seperti itu!
"Hyung, kita bertemu malam ini sebenarnya bukan kebetulan. Aku memang sengaja datang ke sini untuk berbicara denganmu."
Ini pasti ulah Taehyung! Dia pasti ada ambil bagian dalam hal ini. Tidak mungkin Jimin bisa menemukannya semudah itu tanpa ada informasi dari si Kim. Tahu begini, harusnya tadi dia suruh Taehyung tutup mulut saja. Sekarang apa lagi? Yoongi terpaksa duduk di sini mendengarkan si pelukis yang entah ingin berbicara apa kepada dirinya.
Mana duduknya dempet sekali lagi!
"Apa yang kau ingin bicarakan?"
"Hyung, maafkan aku waktu yang lalu."
Jimin menundukkan kepala menunjukkan rasa bersalah. Tingkah aneh itu membuat Yoongi merasa aneh. Ya memang, si pelukis memiliki banyak kesalahan terhadap dirinya. Termasuk memporak-porandakan hati si musisi itu. Tapi, tidak ada yang benar-benar serius, tidak perlu meminta maaf begitu! Sudah jelas si Min akan memaafkan si Park.
Lagipula, waktu mana yang Jimin bilang di sini?
Yang makan malam? Yang di pesawat? Masalah ayahnya? Atau apa?
"Waktu itu? Waktu itu kapan?"
"Semuanya. Semua kesalahan yang aku lakukan. Seperti memaksa kembali ke Korea, membuat kau menyaksikan ayah menamparku, mengajak makan tengah malam dan meminta menjadi pacar palsu hanya demi menghindari ayah, menggodamu, lalu malah ngambek. Ah, kekanak-kanakan sekali."
YOU ARE READING
✔ Eventide • minyoon
FanfictionYoongi adalah seorang musisi jalanan dari Korea Selatan. Berbekal bakat dan nekat, ia memulai pekerjaannya di Paris bersama Taehyung -sahabatnya. Kemudian semuanya menjadi aneh ketika ia terlibat insiden dengan mantan teman Taehyung bernama Park Jim...