Yoongi itu keras kepala.
Sudah enam bulan sejak dia ke Paris. Sudah hampir enam bulan juga dia dan Jimin bertemu. Mereka menjadi semakin dekat dan sikap keras kepala si Min semakin menjadi-jadi. Ia bahkan bersikukuh tidak ingin mengakui kekagumannya terhadap si pelukis. Padahal riwayat pencarian internetnya semua mengandung kata Jimin. Foto galeri ponselnya adalah Jimin dan lukisannya.
Diibaratkan karakter anime, dia adalah karakter tsundere. Jimin adalah si senpai. Taehyung adalah sahabat keduanya yang menjadi mak comblang.
Hubungan mereka bertiga semakin erat. Kim Taehyung, Min Yoongi dan Park Jimin. Mereka sudah seperti lem yang menempel dan sulit dilepaskan. Pada akhir minggu, mereka selalu makan bersama dan bergantian membayar. Jika sudah bertemu percakapan mereka mengalir tak berhenti.
Seberapa Yoongi yang dingin nyaman dengan mereka, terutama Jimin yang baru dikenalnya?
Well, sudah sampai tahap Yoongi menjadi sangat cerewet. Yoongi bahkan berani bergabung dalam sebuah pelukan hangat berkelompok. Namun, jika dalam hubungan satu sama lain, si musisi dan si pelukis sama kakunya seperti robot. Tanpa Taehyung si penghubung, mereka akan terjebak percakapan yang canggung.
Seperti sekarang ini.
Ini malam Minggu.
Mereka sudah janjian akan berkumpul di cafe seperti biasa. Taehyung tentu juga janji akan datang, tapi dia malah memilih berkencan dengan seorang tak dikenal yang baru dia temui di jalan. Ya, tanpa memberitahu Jimin dan Yoongi bahwa dia tak bisa datang. Pada akhirnya mereka berdua terjebak di cafe. Mereka bahkan sudah memesan makanan. Mau tak mau, mereka harus menghabiskannya.
Orang asing pasti mengira mereka berdua berkencan. Ini memalukan...
"Suga-hyung, ayo habiskan kuenya."
Yoongi hanya mengangguk pelan. Mulutnya sibuk mengunyah kue. Entah mulai sejak kapan, dia terbiasa dengan panggilan yang Jimin berikan kepadanya. Dia tidak marah atau apapun. Daritadi, dia lebih banyak diam dan hanya mengucap beberapa kata yang sangat canggung. Jimin sendiri banyak berbicara, tampak menikmati makan berdua dengan dirinya di cafe.
Kenapa dia tidak merasa aneh?
"Kenapa sih hyung jika kita berdua saja, terasa canggung?"
Pelukis itu mengunyah spaghettinya dengan santai.
Yoongi hanya menaikkan kedua bahunya. Tidak tahu. Mungkin ini karena mereka baru kenal selama beberapa bulan. Si Min yang memang dari sananya sudah dingin dan jutek, butuh waktu lebih lama untuk membaur. Butuh setidaknya waktu setahun untuk benar-benar masuk ke lingkaran pertemanan Min Yoongi. Setidaknya si pria itu harus me-maintain dulu sikapnya yang suka menggoda orang dan menyebalkan itu.
"Dari tadi diam saja? Kenapa sih?"
Yoongi menelan potongan kue tiramisunya dan meminum jus jeruknya. Ia bergumam, "Makan tidak boleh banyak bicara."
YOU ARE READING
✔ Eventide • minyoon
FanfictionYoongi adalah seorang musisi jalanan dari Korea Selatan. Berbekal bakat dan nekat, ia memulai pekerjaannya di Paris bersama Taehyung -sahabatnya. Kemudian semuanya menjadi aneh ketika ia terlibat insiden dengan mantan teman Taehyung bernama Park Jim...