Hujan salju kecil membuat mereka memilik mampir ke cafe tempat biasa mereka berkencan. Duduk di bangku bagian luar ditemani spaghetti dan cheesecake. Itu menu wajib pesan tiap mereka nongkrong di cafe ini. Cheesecake yang manis ditemani teh hangat untuk Yoongi dan spaghetti dengan bercita rasa khas ditemani cola untuk Jimin.
"Suga-hyung."
Yoongi memiringkan kepala heran. Ah, sudah lama Jimin tidak memanggilnya begitu. Dulu, pas awal mereka bertemu, si pria tampan itu selalu memanggil dirinya dengan nama itu. Untuk sekedar menggoda dirinya. Mereka berdua juga dulunya sering berbicara berbahasa Prancis tapi, sekarang mereka lebih nyaman dengan mother tongue mereka. Dan si manis itu ingat betul, dirinya selalu mencap Jimin bernilai A untuk anjing. Sekarang levelnya sudah naik karena si Park tak seburuk itu. Jadi, tenang saja.
"Kau sudah lama tak memanggilku begitu. Kupikir kau sudah improve yourself. Ternyata selama ini kau pencitraan, padahal sama saja," ejek Yoongi.
"Sudah hampir dua tahun aku mengenalmu dan hampir setahun aku menjadi kekasihmu. Aku merasa aneh," gumam Jimin sambil menundukkan kepala.
"Ada apa denganmu?" tanya Yoongi heran mendapati jawaban tidak nyambung.
"Aku hanya bingung. We met in spring, we became friends since summer, we shared our loves in autumn, we love each other for a year. Aku bertanya-tanya, what will happen in the future?"
Jimin menatap salju-salju kecil yang berjatuhan di jalan. Orang-orang berlalu lalang. Malam akan menjemput. Pria itu seolah tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Di sisi lain, Yoongi juga ikut mempertanyakan hal yang sama. Bukan hanya satu pertanyaan, tetapi banyak pertanyaan lain. Apakah takdir akan melakukan hal yang menarik setelah setahun hubungan mereka? Apakah mereka akan mendapat hal baik atau buruk?
Kedua seniman itu terdiam hingga Yoongi buka mulut, "Nothing."
Atensi Jimin langsung teralihkan ke makhluk manis di depannya penuh tanda tanya, "Kenapa begitu?"
"Nothing is better than bad things."
Yoongi tersenyum tipis.
Jimin terdiam sejenak lalu menjawab dengan tatapan kosong, "Good thing is better than nothing."
"I hope so."
Keduanya hanya bisa berharap begitu. Si musisi akhirnya memakan cheesecakenya sedikit demi sedikit. Sedangkan piring spaghetti milik kekasihnya malah sudah kosong dari tadi. Pelukis itu kini melamun lagi menatap jalan. Kali ini, dengan sedikit menggumamkan lagu kecil. Tangannya juga bergerak mengetuk-ketuk meja. Membentuk iramanya sendiri.
Yoongi yang menyadarinya langsung menoleh. Ah, dia tak pernah mendengar Jimin menyanyi atau melakukan sesuatu berhubungan dengan musik. Ini hal baru bagi Yoongi. Dan itu lagu yang familiar baginya juga. Lagu klasik tanpa lirik, tapi dia lupa judulnya. Iramanya enak tapi apa? Setelah berpikir keras, akhirnya dia menyerah dan bertanya, "Lagu apa itu?"
YOU ARE READING
✔ Eventide • minyoon
FanfictionYoongi adalah seorang musisi jalanan dari Korea Selatan. Berbekal bakat dan nekat, ia memulai pekerjaannya di Paris bersama Taehyung -sahabatnya. Kemudian semuanya menjadi aneh ketika ia terlibat insiden dengan mantan teman Taehyung bernama Park Jim...