"Hyung, aku takut kehilanganmu."
Jimin mengucapkan itu sungguhan dua hari setelah tiga sekawan itu pulang dari rumah Hoseok. Yap, setelah penyadapan itu. Tidak ada nada ragu-ragu atau bercanda. Ekspresinya datar, tidak bisa ditebak apa maksudnya. Namun, itu berhasil membuat jantung Yoongi terpacu begitu saja.
Yoongi tahu sesuatu setelah menguping konsultasi yang lalu. Jimin sangat menyayangi ibunya. Jimin itu melihat sosok seorang ibu dalam dirinya. Akal sehatnya menyusun dua kalimat itu menjadi satu kesimpulan. Jimin menyayangi dirinya seperti menyayangi ibunya. Tidak, tidak, itu hanya pemikiran bodoh dari si Min. Tapi perkataan tadi, membuat si musisi semakin percaya pada konklusi itu.
Malamnya, Yoongi kesulitan tidur.
Dia hanya menutup mata dan pikirannya melayang-layang.
Ia memikirkan masa lalunya.
Yoongi lahir di keluarga miskin di Daegu. Mereka kemudian pindah ke Seoul untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Tak lama setelah mereka pindah, ayahnya meninggal di tembak polisi, karena suatu hal yang tidak ingin dia ingat. Sesaat setelah insiden itu, ibunya yang menjad penjahit berhenti bekerja dan stress berat. Sampai tega mengusir Yoongi keluar dari rumah tepat setelah dirinya lulus SMA.
Dirinya pun menyambung hidup sebagai musisi. Walau kehidupan Seoul begitu keras, dia tetap bertahan. Waktu itu, ia bertemu Taehyung, bocah SMA penyuka musik. Beberapa lama kemudian berita si ibu meninggal berhembus. Yoongi stress dihantui masa lalu. Dia bertemu si psikolog dan sembuh setelah beberapa konsultasi.
Lalu dia ke Paris bersama Taehyung beberapa waktu lalu, untuk mewujudkan mimpinya menjadi musisi yang lebih hebat. Lalu bertemu Jimin dan sampailah dia ke sini. Menginap di rumah mewah milik si pelukis.
Kini, pikiran si manis melayang lagi ke Jimin.
Ugh, sial, dia benci kenapa dia merasa jantungnya tidak tenang setiap memikirkan anak itu dan perkataannya tadi siang. Ini bukan rasa penasaran yang waktu itu dia rasakan. Ini bukan juga rasa pertemanan seperti pada dirinya dan Taehyung. Ini lebih dari sekedar rasa iba dan rasa aku-juga-sama-denganmu.
Ini apa?
Takut?
Bukan. Ini bukan takut. Ini rasa yang menyenangkan tapi membingungkan.
Agh, heran.
"Hyung-"
Suara bisikan halus terdengar dari arah pintu. Membuat Yoongi langsung membuka matanya dan menoleh ke arah pintu. Musisi itu segera bangun dengan sedikit malasnya. Dia menatap jam, pukul dua belas malam. Si Min keheranan, siapa? Ia segera membuka pintu tersebut. Muncul sosok yang tadi dia pikirkan, berdiri di sana dengan pakaian jas rapi dan tampan. Si pelukis tersenyum.
"Apakah aku mengganggumu?" tanya Jimin.
Yoongi menggeleng.
Senyum Jimin langsung secerah pagi, "Tu veux aller boire un verre?"
YOU ARE READING
✔ Eventide • minyoon
FanfictionYoongi adalah seorang musisi jalanan dari Korea Selatan. Berbekal bakat dan nekat, ia memulai pekerjaannya di Paris bersama Taehyung -sahabatnya. Kemudian semuanya menjadi aneh ketika ia terlibat insiden dengan mantan teman Taehyung bernama Park Jim...