44

133 20 0
                                    

"Kita harus berpencar," kataku. "Aku tahu, mungkin terlihat berbahaya, tetapi kita harus cepat."

"Terserah apa katamu, Pak detektif," balasnya, tampak tak menyukai pilihanku. Namun, aku tak dapat memikirkan hal lain yang lebih baik lagi.

"Aku akan mengambil kota Arkham dan Dunwich. Kota itu yang paling dekat dengan lokasi kita. Dengan mobilmu, kau bisa berkendara ke dua kota lainnya."

"Bagaimana denganmu? Kau tak membawa kendaraan, kan?"

"Aku bisa berjalan kaki."

"Berjalan kaki?"

Aku sendiri tidak yakin, tetapi tak ada pilihan lain, kan?

"Aku baru menyadari, semenjak kedatangan kita ke sini, tampaknya bis dari luar kota dihentikan."

"Mereka mencari mangsa baru. Sialan. Si penelepon itu tak menyangka bahwa kita akan terperangkap di tempat ini."

"Aku lebih mengkhawatirkanmu," kataku pada sang sopir. "Kau membawa kendaraan, kemungkinan mereka mengincarmu terlebih dahulu."

"Tentu saja aku tak akan membiarkannya." Dia tersenyum. "Coba saja kalau mereka bisa."

Ya, semoga yang ia katakan itu benar.

"Yang kita perlukan hanyalah mengumpulkan batu persembahan itu, kemudian menyatukannya. Seharusnya tidak sulit.

Pindah ke halaman 53

[INTERACTIVE FICTION] Reign of CthulhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang