4

748 68 2
                                    

Sang sopir dan pemburu tampaknya tidak begitu senang akan keputusanku. Sebaliknya, sang dokter berterima kasih karena aku memilih untuk tinggal.

"Siapa tahu si penelepon itu hanya terlambat, kan?"

Memang ada benarnya juga. Tapi terlambat sampai kapan?

Akhirnya, sang sopir dan pemburu itu pergi meninggalkan kami, membuatku dan sang dokter dapat bercakap-cakap untuk sesaat hingga kusadari sesuatu yang sedikit janggal di kota ini.

Suasana yang tidak begitu menyenangkan.

"Apa kau merasakan sesuatu, Dok?" tanyaku, sekaligus mengakrabkan diri dengannya.

"Kurasa."

Berarti bukan hanya perasaanku. Namun, suasana apa ini? Sungguh, tampak tak dapat kugambarkan dengan jelas. Aku ketakutan, tetapi tak tahu penyebabnya. Aku merasa ingin kembali ke dalam apartemenku, meringkuk dan tidur, menghindari pertemuan ini, tetapi aku tidak bisa.

Hingga aku menyadari ada sebuah kesalahan yang terjadi di kota Arkham.

Di siang hari seperti ini, hampir tak ada orang yang berlalu lalang, padahal seharusnya di jam seperti ini, orang-orang sedang sibuk menggunakan transportasi umum, berpergian dari rumah ke kantor atau semacamnya.

Akhirnya, aku dan sang dokter menemukan orang lain. Dia mengintip dari balik tembok gang kecil, memperhatikanku dan sang Dokter. Sungguh, aku bergidik ngeri.

Kenapa orang itu mengintipku?

Jika Anda memilih untuk mendiamkannya, pindah ke halaman 11

Jika Anda memilih untuk mengikuti orang itu, pindah ke halaman 12

[INTERACTIVE FICTION] Reign of CthulhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang