12

314 35 3
                                    

Aku mengejar orang itu, dan orang itu segera berlari, masuk ke dalam gang yang semakin sempit dan semakin sempit.

Sang pemburu dan sang sopir kuperintahkan untuk menunggu di depan rumah itu, sedangkan aku terus berlari mengejar orang misterius yang mengenakan jubah hitam itu.

Ia terus berlari, berlari, dan terus berlari, hingga akhirnya terpojok pada gang yang buntu.

"Jangan berlari lagi!" teriakku, membuatnya berbalik dan melihatku secara langsung.

Wajahnya penuh darah, seolah darah itu dijadikan riasannya. Mulai dari lesung pipinya, kantung mata, hingga bagian pelipis wajahnya. Biarpun kepalanya tertutupi oleh hoodie jubah itu, tetap saja terlihat mengerikan.

Lelaki misterius itu tertawa terbahak-bahak. Ia berkomat-kamit, memberikanku bahasa yang tidak dapat kumengerti. Namun, pada akhirnya, ia berkata padaku.

"Old ones akan bangkit," katanya.

Old ones?

Aku berbalik, berpikir bahwa seseorang sedang membuntutiku. Namun, tiba-tiba saja kurasakan tusukan pada perutku. isau menancap.

"Kau orang asing, darahmu tak suci di kota Arkham. Kau harus mati, tetapi hanya mati."

Aku tertunduk, berlutut. Perutku terasa sangat sakit Sungguh! Aku tergeletak, bersimbah darah. Aku ingin bersumpah, tetapi mulutku tak dapat berkata-kata.

Si pemakai jubah itu pergi. Lalu, beberapa saat kemudian, kudengar teriakan dari seberang. Sang dokter tengah menemuiku terkapar.

"Astaga!" teriaknya.

"Aku akan menghubungi mereka untuk menjemput kita! Aku akan mencoba merawat luka Anda dengan peralatan yang saya bawa sekarang, detektif! Bertahanlah!"

Namun, mataku mulai berkunang-kunang. Aku mulai tak sadarkan diri, dan seketika semuanya tampak menjadi gelap.

Pindah ke halaman 13

[INTERACTIVE FICTION] Reign of CthulhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang