Cerita sebelumnya...
"Ah... capeknya..." gumamnya sambil menutup mata, hingga ia masuk ke dalam mimpi, tanpa sadar ada seseorang berdiri di ambang pintu kamarnya sambil memperhatikan Jungkook yang sudah tertidur pulas.
Tatapan sendu dari seseorang yang menatap Jungkook saat ini, kini menggumamkan sebuah kalimat yang ia yakini tak akan didengar oleh adik kesayangannya.
"Maafkan aku, Kookie-ah..."
-Chapter 15 (Confession)-
Sehun beralari terpogoh-pogoh. Ia berlari di koridor apartmant, meliburkan diri untuk mencari seseorang. Setibanya di depan pintu apartmant yang dituju, Sehun menggedor pintu tersebut agak keras. Tak lupa dengan memanggil sebuah nama yang sangat dikenalinya.
"Hyung! Luhan-hyung! Kau ada di dalamkan?! Kookie?! Jungkook-ah!"
Berulang-ulang menggedor pintu tersebut, namun tak kunjung dibuka oleh pemilik apartmant, hingga seseorang menghampiri Luhan dengan napas ngos-ngosan.
"Hyung!"
Sehun segera berbalik menatap namja yang kini sedang mengatur napasnya. Matanya terkejut saat melihat namja yang menghampirinya adalah, "Taehyung?! Bagaimana bisa kau di sini?! Apa kau tidak ada kelas kuliah?"
Taehyung menggeleng. Setelah napasnya teratur normal, ia mulai berbicara. "Jungkook, aku tidak bertemu dengannya di universitas. Firasatku buruk setelah ku mengantarnya pulang kemarin."
"Bagaimana hyung? Apa ada orang di dalam?" lanjut Taehyung dengan bertanya pada Sehun.
"Tak ada yang buka pintu ini..." Sehun berhenti dari tangannya yang bersiap untuk mengetuk lagi.
"Lalu? Bagaimana denan hyung? Apa yang hyung lakukan "
"Ara? Nuguseyo?" seorang nenek dari apartmant sebelah membuka pintu, menatap terkejut saat ada dua namja yang berdiam diri di depan apartmant Luhan dan Jungkook.
"Annyeonghaseyo..." Sehun dan Taehyung segera membungkukkan diri, menghormati sang nenek yang ikut membalas sapaannya.
"Permisi, nek. Apa nenek tau kemana "
Suara pintu apartmant terbuka. Sehun dan Taehyung segera menoleh pada pintu yang mereka tujui saat ini.
"Berisik sekali... siapa yang mengganggu waktu tidurku, eoh!"
Terkejut, mata Sehun membeo, dan secara tak sadar, ia langsung memeluk Luhan seakan tak ingin membiarkannya pergi darinya.
"Hyung! Oh syukurlah, ku kira kau ada apa-apa, ternyata kau baik-baik saja. Oh Tuhan, terima kasih Tuhan. Engkau telah melindungi namjachin "
"Berisik kau Sehun!" Luhan menggeplak kepala Sehun pelan, membuat sang empu menyengir senang. Lalu, tak sengaja mata Luhan bergerak ke arah Taehyung yang kini menatap adegan picisan perhomoan di depannya. "Eh? Taehyung? Ada apa ke sini? Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa apartmant kam "
"Apa Jungkook ada di dalam hyung?" sela Taehyung sambil menunjukkan raut khawatirnya.
Luhan mengernyit. "Dia tidak ada di sini. Ku lihat dia sudah pergi ke universitas. Mungkin setealh beberapa menit kalian ke sini, sepertinya."
"B-begitukah..."
Merasa curiga dan aneh akan sikap Taehyung, Luhan bertanya, "memangnya ada apa? Apa kau tidak bertemu dengan Jungkook di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOUL GHOUL [1] ✔️
Fantasy[SELESAI] BTS FF YAOI / HOMO "Tubuhku bukanlah diriku yang sebenarnya. Pikiranku dipenuhi oleh isi yang membuat orang lain celaka. Aku tidak menyukaimu, tapi cukup dengan kau disisiku, maka itu lebih baik." Taehyung, salah satu makhluk yang akan men...