SG 16 (Flashback.)

812 78 1
                                    


Flashback...

Setibanya di depan pintu apartmant Jungkook, pemilik apartmant berpamitan pada Taehyung.

"Aku masuk, hyung."

"Ya, mimpikan aku Kookie, good night."

Jungkook mengangguk, kemudian menutup pintu apartmant tersebut. Setelah itu, Taehyung pergi menuju apartmantnya.

.

.

.

Jungkook menghela napasnya saat ia sudah mengunci pintu apartmantnya. Ruangan di dalam tampak gelap, dan itu berarti, Luhan belum pulang. Sudah terbiasa untuk dua bulan? Atau tiga bulan ini, Luhan suka pulang larut malam. Dan hal itu selalu diketahui Jungkook sebab ia selalu begadang setiap malam hanya untuk bermain game.

Jungkook mulai berjalan menuju kamarnya. Berjalan lesu karena kecapean, membuatnya malas berganti baju hingga membiarkan tubuhnya bersentuhan dengan kasur empuknya.

"Ah... capeknya..." gumamnya sambil menutup mata, hingga ia masuk ke dalam mimpi, tanpa sadar ada seseorang berdiri di ambang pintu kamarnya sambil memperhatikan Jungkook yang sudah tertidur pulas.

Tatapan sendu dari seseorang yang menatap Jungkook saat ini, kini menggumamkan sebuah kalimat yang ia yakini tak akan didengar oleh adik kesayangannya.

"Maafkan aku, Kookie-ah..."

-Chapter 16 (Flashback.)-

BRM... brrrm...

Jungkook terbangun saat medengar suara mesin. Matanya yang sayu, mulai dibuka perlahan. Peglihatannya agak rabun, tapi setidaknya, ia masih bisa melihat sekitar.

Tempat tidur yang berbeda.

Tidak nyaman.

Tidak luas.

Dan tempat tidurnya yang bergoyang.

Tubuhnya seakan lemah, saat tangannya ingin memegang kursi di depan matanya, gerakannya terhenti saat mendengar suara seseorang sedang berbicara.

"Hei apa tidak apa-apa kita membawanya?"

"Tidak apa-apa, dia tertidur. Aku ada meyuntik obat tidur dan pelemah otot, sehingga ia akan sulit bergerak dan badannya akan berasa lemas."

"Oh, hyungie~ kau jahat sekali ternyata."

"Bukan aku brengksek! Tapi kau!"

"Baiklah, aku larat. Tepatnya kita berdua kalau begitu, Luhan-hyung."

Luhan... Luhan... hyung...

Mata Jungkook perlahan tertutup. Rasa kantuk mulai menjalar lagi. Rasanya malas sekali untuk menggerakan badannya. Seperti kelelahan sehabis olahraga ekstra.

Saat matanya mulai tertutup rapat, sayup-sayup ia mendengar seseorang mengatakan kalimat terakhir yang menjadi kalimat penutup setelah ia kembali teridur nyenyak.

"Cepat setir mobilmu. Aku baru saja melihat mata Kookie bergerak-gerak."

.

.

SEOUL GHOUL [1] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang