9

1.1K 176 12
                                    

Dahyun pulang dari sekolah dengan perasaan yang buruk. Matanya sembab akibat menangis disepanjang perjalanan. Pakaiannya kusut dan tatapannya yang kosong.

Ucapan jungwoo masih menggema dikepalanya.

"apa bedanya dirimu dengan taeyong? Kalian sama sama buta akan cinta hingga kalian tidak bisa melihat ada orang yang menanti kalian dengan tulus. Kau sama hyun, kau egois akan cintamu. Berfikirlah realistis."

Dia bingung dengan keadaannya sekarang. Kenapa jungwoo tak mau mengerti?

Kembali dahyun mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi jungwoo. Tapi nihil, hanya suara operator yang terdengar.

"apa kau akan membenciku jung?" lirihnya sembari terus melangkah melewati jalan setapak menuju rumah.

Sekejap terbesit di kepalanya untuk menghubungi Lisa, gadis itu pasti dengan senang hati mau membantu dahyun. Dia mencoba untuk menghubungi Lisa tapi hasinya juga sama.

Dia baru teringat jika Lisa sedang sibuk dengan tugas akhirnya dan sedang berada di Thailand menemui keluarganya.

Dahyun benar benar sendiri...







---











Taeyong memperdalam ciumannya pada Jisoo berharap gadis itu merasakan apa yang tengah ia rasakan saat ini. Tangannya masih setia memeluk pinggang jisoo seakan mengatakan pada dunia bahwa gadis itu adalah miliknya.

Setelah dirasa memerlukan oksigen akhirnya keduanya mengakhiri ciuman panas itu. Jisoo kembali memakai bajunya yang sempat tertanggal akibat ulah taeyong.

"rumahmu sepi, apa Dahyun belum pulang?" tanya Jisoo.

Ya, mereka tengah berada dikamar taeyong karena sepulang sekolah jisoo ingin mengunjungi kediaman kekasihnya itu. Dan dengan senang hati taeyong mengiyakan.

"em... Mungkin masih ada urusan dengan jungwoo." ucap taeyong asal.

Tangannya ia gunakan untuk membelai lembut rambut jisoo.

"apa jungwoo juga sering main kemari?" tanya Jisoo.

Taeyong mengangguk "jungwoo'lah yang selalu menemani dahyun. Mereka seperti lem yang susah dilepaskan."

"kau tahu tae? Jungkook menyukai Dahyun." ujar jisoo.

"em... Dia bersikap berbeda pada dahyun." balas taeyong santai.

"dan kau tidak marah?"

"sempat marah tapi sekarang tidak, dahyun bukan anak kecil lagi yang harus aku ingatkan untuk hal yang sama."

Jisoo menghela nafas kasar lalu memeluk tubuh kurus taeyong "ingat, jungkook itu berjasa atas hubungan kita."

"tapi dia hampir saja membunuhku, kau tau? Dia itu hanya pria nakal dengan mulut pedas. Aku hanya tidak terima dia menghajar teman temanku." balas taeyong.

Jisoo mengangguk mencoba menenggelamkan kepalanya pada dada taeyong. Taeyong merengkuh tubuh itu dan memeluknya erat. Memberikan sebanyak banyaknya kecupan di dahi gadis itu.






---






Dahyun membuka pintu kamarnya perlahan. Melempar tas sekolahnya ke segala arah dan merebahkan tubuh mugilnya di kasur. Hari ini begitu sulit ia jalani, kenyataan tentang perasaan jungwoo membuatnya takut. Takut kehilangan sosok kakak yang ada pada diri jungwoo.

Someday (DahyunFF) End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang