16

1.3K 182 19
                                    


Sarapan pagi ini begitu hening, sesekali hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar. Kedua makhluk yang kini tengah duduk berhadapan di meja makan tak berminat untuk memulai percakapan terlebih dahulu.

Dahyun masih terlihat pendiam, padahal hari menyesakkan itu sudah terlewat seminggu lamanya.

Drt... Drttt...

Hingga suara telepon dahyun membuyarkan suasana canggung tersebut.

"halo" ucap dahyun.

"dimana?"

"..."

"baiklah, tapi apa tidak merepotkanmu?"

"..."

"bukan begitu jung, masalahnya kau kan sibuk. Ujian sudah tinggal menghitung hari."

"..."

"baiklah jika kau tak keberatan."

"..."

"oke, nanti kita bicarakan lagi di sekolah."

Bip.

"jungwoo ya?" tanya taeyong sesaat setelah dahyun mematikan sambungan teleponnya.

Dahyun mengangguk hingga membuat taeyong tersenyum miris "entah sejak kapan kalian begitu dekat"

Dahyun menggedikkan bahunya acuh "aku juga tidak tahu itu kapan."

Tanpa menunggu ucapan taeyong selanjutnya, dahyun berlalu menuju dapur. Meletakkan piring bekas sarapan paginya. Tak lupa ia juga mencucinya dan meletakkannya di rak hingga tersusun rapi seperti semula. Tak lama kemudian taeyong menyusul dengan piring dan gelas bekasnya.

"kau ada acara sore nanti? Kalau tidak aku ingin mengajakmu bertemu mama. Dia bilang dia rindu padamu." ujar taeyong sembari mencuci piring bekasnya.

"sore nanti aku akan piknik."

"piknik? Dengan siapa?"

"jungwoo" balas dahyun singkat.

Taeyonh menoleh kearah dahyun, memastikan tak ada yang aneh dari tunangannya itu.

"kau lebih memilih piknik daripada menjenguk mama?" balas taeyong tak habis pikir.

Dahyun meletakkan kotak bekal makan siangnya. Kini ia merubah posisinya agar menghadap taeyong.

"dan kau lebih memilih camping daripada bersekolah? Em...kukira kau akan lebih rajin belajar karena ujian semakin dekat."

Taeyong menganga, tak percaya dengan apa yang terlontar dari bibir mungil dahyun. Hell! Siapa yang mengajari gadis lugunya membalikkan kata kata?

"jangan kira aku tak tahu tae, kemarin kau absen dari sekolah selama tiga hari. Kuharap mama tidak mengetahuinya." ucapnya sembari berlalu pergi dari hadapan taeyong.

"berangkatlah bersamaku!" teriak taeyong ketika dahyun hendak memutar knop pintu utama.

"jungwoo sudah didepan." balas dahyun kemudian keluar.













---












"kau gila?!" teriak Yuta tepat didepan wajah babak belur Taeyong.

"sudah sejauh mana kau memukul Jungwoo hah?! Apa yang sebenarnya ada di otak dangkalmu itu? Kau pikir dengan adu otot semua masalah akan selesai?" teriak yuta frustasi sembari memijit pelipisnya.

Entah sudah berapa jam lamanya taeyong tertunduk lesu di meja belajarnya. Untung saja suasana kelas sedang sepi karena sebagian siswa tengah asik di ruang komputer. Jika tidak mungkin mereka akan menjadi pusat perhatian sekarang.

Someday (DahyunFF) End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang