Perayaan Magadha

1.1K 26 0
                                        

Saat bulan melambai pada bintang di waktu malam seakan menjadi awal sang surya mulai keluar dari peraduannya yang menjadi pertanda pagi akan tiba . mentari yang masih malu -malu menampakan sinarnya pada dunia seakan memberi isyarat pada magadha akan hari perayaan yang dinantikan rakyatnya. Masih pagi udara nya yang masih dingin pelayan pelayan sudah sibuk menyusuri koridor -koridor untuk mengerjakan apa yang menjadi tugasnya segala persiapan sudah dipersiapkan
sebelum perayaan mulai dari karangan bunga dekorasi ruangan utama hingga makanan pun sudah disiapkan keamanan diperketat dan sebagainya , bukan saja pelayan , kedua ratu magadha pun sudah sibuk membuat dan mengatur skejul atau perencanaan perayaannya. Terlebih lagi ratu Nandini ia sangat semangat dalam mendekorasi ruangan utama .

Ratu Durdhara:" Nandini kau terlihat sangat bahagia apakah kau tak ingin membagi kebahagiaanmu denganku?
Ratu Nandini: apa maksudmu durdhara kenapa kau mengatakan begitu ? apa yang menjadi kebahagiaan ku juga kebahagiaanmu juga kan ?apakah putraku tak kau anggap sebagai putramu
Ratu Durdhara : tentu saja bindusara itu kuanggap seperti putraku . Kau ini ada - ada saja....
Ratu nandini : ( tersenyum) syukurlah kalau begitu ......
Ratu Durdhara : ( sedang menata serangkaian bunga) " bagaimana menurutmu apa buket bunga yang ku rangkai ini bagus ?
Ratu Nandini : ( mengamati ) bagus sekali !
Ratu Durdhara : ( tersenyum bahagia ) ...... terima kasih !

....SORE HARI....
Raja chandragupta mengumpulkan semua anggota kerajaan magadha , kerajaan tetangga , dan para tamu - tamu penting untuk menyaksikan dan melihat sendiri penobatan putra mahkota magadha kepada putranya pangeran Bindusara , yang kelak akan menggantikannya . Penobatan ini pun sudah dibicarakan dengan semua anggota keluarga kerajaan sebelum hari penobatan.pangeran bindusara yang mendapat gelar putra mahkota karena dilihat dari sisi keberanian nya dan pastinya ia bijak dalam menanggapi suatu masalah. Kakak nya bhadraketu juga menyetujui hal itu karena ia rasa adiknya lebih jauh layak dari dia. "Aku tidak bijak dalam menanggapi sesuatu aku selalu ceroboh . bagaimanapun magadha membutuhkan sosok raja seperti adikku ,yakni raja yang bisa membimbing rakyatnya dari gelap gulita akan penguasa -penguasa yang anarki dan ambisi ".(kata bhadraketu saat pertemuan di ruang keluarga kerajaan). Acara penobatan disambut bahagia oleh rakyat dan kerajaan -kerajaan lainnya. Ratu Nandini dan Ratu Durdhara pun terlihat sangat bahagia menyaksikan penobatan tersebut .

Ratu nandini:Bindusara putraku ! kau sekarang sudah bertambah besar di hari ulang tahunmu ini seharusnya ibu memberi hadiah , tapi ibu lebih memilih memberi nasihat untukmu . kau harus tunjukkan pada dunia bahwa kau akan mengubah negeri ini menjadi lebih baik , menyayangi rakyat , dan berbuat adil , mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentinganmu sendiri. pangeran Bindusara : ibu anakmu ini akan selalu ingat nasihat mu itu bu!(kata bindusara saat menyentuh kaki ibunya meminta berkat )

Ratu nandini:(memberkati putranya lalu menyuruh nya untuk berdiri) ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu nak (kata ratu nandini sambil memeluk erat putra tercintanya )
Bindusara: ( membalas memeluk erat ibunya ) "terima kasih atas doamu ini ibu ,aku berjanji saat aku menggantikan ayah di masa depan tidak ada seorangpun yang bisa berniat jahat untuk ibuku aku bersumpah diatas piring api suci dan dewa sebagai saksinya "aku bindusara putra Nandini selama hidupku aku akan selalu melindungi ibundaku tak kan ku biarkan seorangpun menyakiti ataupun berniat menyakiti walau itu ayahku sendiri .
Ratu nandini: aku juga bersumpah( sambil mengangkat tangan nya di atas kepalanya) ibumu ini akan selalu melindungi mu dari orang - orang yang ingin menyakitimu entah atas dasar iri atau apapun entah itu kawan maupun lawan entah itu raja dan sebagainya , tapi ibu akan mengorbankan apapun yang dimiliki sekalipun nyawa nya yang diminta aku akan berikan semuanya demi keselamatan putraku.tapi sebelum aku tiada ,aku tak akan mati dengan menyerah begitu saja tanpa harus ku angkat pedang tuk melawan mereka yang ingin menyakitimu.
Bindusara:(terharu) tapi ibu jangan sampai harus kehilanganmu karena aku akan sangat merasa bersalah jika aku tidak bisa melindungi ibuku sendiri. Ibu , ibu tahu bukan tahta yang ku dambakan tapi kasih sayang ibulah yang ku ingin yang ku dambakan (kata bindusara sambil mencium tangan ibunya tulus)
Ratu nandini:putraku semoga kau dan aku berada selalu dalam perlindungan dewa. doa ku untukmu ,cinta dan sayang ku untuk putraku akan selalu terpatri dalam hatiku.
Bindusara: kasih sayang pada ibu,cintaku pada ibu juga selalu akan terpatri di dalam hatiku ini ibu .

Disaat nandini dan bindusara sedang berbincang , Durdhara datang dengan membawakan manisan buatannya dan menyuguhkannya kepada ibu dan anak yang sedang berbincang itu.

Ratu durdhara: Nandini , bindusara ! lihat apa yang ku bawa?ini untuk putraku bindusara dan untuk saudariku Nandini.
Ratu nandini:terima kasih durdhara aku akan mencobanya
Ratu durdhara:bagaimana rasanya?apakah enak
Ratu nandini dan bindusara: sangat enak durdhara (kata nandini)sangat enak ibu durdhara(kata bindusara)
Ràtu durdhara:Bindusara selamat atas penobatanmu dan semoga panjang umur nak. ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mu dan untuk magadha .

Bindusara:terima kasih ibu durdhara karena selalu menyayangi dengan tulus tanpa membedakan aku dan kakak bhadra .... (menyentuh kaki ibu durdhara)"ibu izinkan aku untuk mengambil restu dan doamu .
Ratu durdhara:iya nak ( tersenyum , sembari memberkati ) " semoga kau selalu bahagia " ....

Sebelumnya penulis meminta maaf,jika dalam cerita ini ada banyak sekali perubahan mulai dari fakta sejarahnya . Tapi ini kan fiksi . Yang tidak senang tidak perlu di baca. karena saya tidak memaksa.jika ingin mengomentari mohon dengan bahasa yang sopan.
Jika ada kata kata yang berlebihan, kurang tepat,, maaf .maklumlah saya baru belajar untuk mengarang

INTINYA ANDA SOPAN KAMI SEGAN .......

 queen almytraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang