Walaupun sedang dilema,Ratu Nandini tetap menyiapkan pertunangan putra tercintanya bindusara . bagaimana tidak , jika bindusara senang dengan tunangannya maka ibu mana yang tidak senang. Lagipula , apapun yang terjadi pertunangan ini harus terjadi , karena sesuai dengan perjanjian antara magadha dan kalingga , untuk menyerahkan putri phool kanwar kepada pangeran Bindusara untuk dijadikan istri .
Setelah menyiapkan persiapan pertunangan , Ratu Nandini beristirahat di kamarnya .
Pangeran bindusara masuk ke kamar ibunya dan melihat ibunya sedang seperti tidak bahagia seperti sedang dilema.
Pangeran bindusara : ( melihat Ibu nya ) ibu apakah ibu tidak bahagia?
Ratu Nandini : ( tersenyum ) tentu saja ibu bahagia nak !!!
Pangeran Bindusara : ibu , jika ibu tidak bahagia dengan pertunangan ini katakan saja .... ( katanya lemah lembut )
Ratu Nandini : ibu bahagia nak !! Ibu mana yang tidak bahagia jika anaknya bahagia ........
Pangeran Bindusara : apa ibu sedang sakit ?
Ratu Nandini : ( menggeleng )
Pangeran Bindusara : ibu ! Jika ibu membutuhkan sesuatu , katakan saja kepada putramu .....
Ratu Nandini : tersenyum tipis dan mengangguk . putraku terima kasih atas perhatianmu , seharusnya aku yang harus memperhatikan mu ,mengurusmu sudah jadi kewajibanku untuk mengurus anak ku.
Pangeran Bindusara : ia ibu, memang benar kewajiban ibu mengurus ,memperhatikan,menyayangi,membimbing tapi kewajiban dari seorang anak ialah berbakti pada orang tuanya juga bukan ??bukan hanya kewajiban seorang ibu dan ayah tapi anaknya juga . (kata bindusara dengan kasih sayang)
Ratu Nandini : (terharu dengan perkataan putranya) anak ku, aku sangat kagum akan perkataanmu , semakin dewasa kau semakin bijak .ibu akan selalu mendoakan yang terbaik bagimu nak ,(kata Nandini sambil memeluk putranya )
Pangeran Bindusara :(membalas pelukan ibunya) ibu bolehkah hari ini aku tidur di pangkuanmu ? Aku sangat lelah bu ! Aku ingin sekali membaringkan kepalaku di pangkuanmu .
Ratu Nandini : kau tidak perlu meminta izin nak ! kau adalah anakku bagaimana bisa seorang ibu menolak anaknya . Kemarilah ,kemarilah nak(kata Nandini yang melepas pelukan nya dan mempersilahakan anaknya agar tidur di pangkuannya ) .
Pangeran Bindusara : ibu !
Ratu Nandini : ( mengelus puncak kepala Bindusara ) ada apa ????
Pangeran Bindusara : apa aku menyusahkanmu ?
Ratu Nandini : pertanyaan macam apa itu nak ?
Pangeran Bindusara : aku ini sudah besar tapi aku menyusahkanmu dengan tidur di pangkuanmu .
Ratu Nandini : Nak , bagi seorang ibu anaknya tidak pernah besar , ia tetap kecil dan masih membutuhkan belaian kasih sayang dari ibunya .
Pangeran Bindusara : tersenyum ..... ibu ! ( panggilnya lagi ) entah mengapa aku merasa tidak tertarik kepada putri phool kanwar , padahal sebentar lagi aku akan menikahinya , aku juga merasa belum siap .
Ratu Nandini : percayalah , segera setelah ini kau akan tertarik dengannya .
Pangeran Bindusara : aku tidak mencintainya ibu ........ apa arti dari sebuah hubungan tanpa cinta ? Ibu juga pasti mengerti rasanya menikah tanpa ada dasar çįñţã .
Ratu Nandini : Memang benar yang kau katakan .. tapi apa boleh buat kau telah memenangkan kompetisi yang dibuat kalingga dan sebagai hadiahnya kau akan menikahi putri kalingga phool kanwar , jika kita tidak menerimanya kalingga akan menganggap ini penghinaan bagi mereka ... jika ada wanita lain dihatimu , katakan saja nak .. apa ada seseorang yang kau cintai ?
Pangeran Bindusara : ada !
Ratu Nandini : siapa ???
Pangeran Bindusara : putri Almytra . Aku jatuh hati padanya saat pertama kali melihatnya . Aku berusaha keras menyembunyikan perasaanku ini , karena aku menghargai phool kanwar dan orang tuanya . aku juga tidak ingin ada permusuhan antara Magadha dan Kalingga .
Ratu Nandini : ( terdiam ) .
Pangeran Bindusara : rasanya sesak jika aku tidak mengatakannya , jadi akan lebih baik jika aku mengatakannya pada ibuku . Aku berusaha untuk bahagia menyambut pertunangan ini padahal hatiku benar - benar sedih . Jika aku tahu seperti ini jadinya , aku tidak akan pernah menerima kompetisi itu .
Ratu Nandini : ibu mengerti perasaanmu . " Bindusara mengapa jika kau tidak bahagia dengan pernikahan ini , mengapa tidak kau katakan saja yang sebenarnya? Mengapa kau biarkan saja ... jika sudah begini , ibu tidak bisa melakukan apa - apa tak ada pilihan lain selain menikahi putri phool kanwar .
Pangeran Bindusara : aku memang tetap akan menikahinya , aku tidak ingin ibu , ayah , ibu Durdhara , kakak , dan Magadha dalam masalah .... aku tidak ingin orang orang yang tidak bersalah menanggung masalah dan penderitaan di atas kebahagiaanku . apapun akan aku korbankan demi Magadha termasuk nyawaku sendiri ....
Ratu Nandini : maafkan ibu nak !
Pangeran Bindusara : jangan meminta maaf bu , ini bukan salah ibu , bukan salah siapa -siapa . Mungkin memang ini suratan takdirku , aku akan berusaha mencintai phool kanwar .
Ratu Nandini : ( tersenyum sedih )
pangeran Bindusara : ( memeluk ibunya )
Ratu Nandini ( membalas memeluk anaknya ) .
Pangeran Bindusara : Ibu , aku ingin tidur bersamamu di sini , aku ingin kembali ke masa kecilku .......
Ratu Nandini : ( mengangguk ) .
Pangeran Bindusara : ( membenarkan posisi tidurnya )
Ratu Nandini : ( menyanyikan lagu tidur biasa yang ia nyanyikan saat Bindusara kecil )
Pangeran Bindusara : terlelap dalam tidurnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
queen almytra
Ficción históricaRajkumari almytra malhotra putri dari dinasti malhotra. laksana bidadari di surga seakan sang pencipta ingin menunjukkan keagungannya lewat paras cantik sang putri . putri almytra memiliki wajah blasteran arab india , dimana wajah arabnya diturunka...