Tradisi Maurya

211 11 0
                                    

Setelah pertunangan pangeran Bindusara dan putri phool kanwar , Ratu Mohini mengusul agar mempercepat pernikahan mereka , Ratu Nandini setuju dengan usulannya , ia memanggil pendeta untuk menentukan tanggal yang baik untuk pernikahan mereka .
Dan pendeta mengatakan bahwa  sehari setelah minggu ini adalah hari paling baik untuk pernikahan mereka .
Setelah pendeta menentukan tanggalnya , para pelayan mulai sibuk mempersiapkan perayaannya .

Ratu Durdhara : ( berbincang - bincang dengan Ratu Nandini ) waktu berganti sangat cepat .. beberapa waktu lalu , baru diadakan pernikahan tillotama , dan sebentar lagi bindusara akan menikah ..... dan mungkin setelah ini anakku bhadra juga akan menikah .
Ratu Nandini : ( tersenyum ) dan mungkin setelah itu , kita akan memiliki cucu .
Ratu Durdhara : kau benar ... anak dari anak kita akan memanggil kita nenek .
Ratu Nandini : dan chandra adalah kakek .
Ratu Durdhara : kau benar sekali ...

... SEHARI SEBELUM PERNIKAHAN ...

Upacara kunyit antara pangeran Bindusara dan putri phool kanwar dilakukan , putri phool kanwar terlihat sangat bahagia berbeda dengan pangeran Bindusara , ia terlihat tidak menikmati upacaranya , namun ia terpaksa tersenyum demi ibunya , ia tidak ingin ibunya sedih karena melihatnya tidak bahagia .
Setelah upacara kunyit , putri phool kanwar akan dihias tangannya , dan bagi bangsawan wanita yang juga ingin menghias tangannya juga diperbolehkan .

Pelayan menghias tangan putri phool kanwar dengan sangat indah dan penuh ketelitian , tak lupa awalan huruf dari nama pangeran Bindusara terukir di tangannya .
Putri Almytra yang juga menghias tangannya , di tangannya  huruf awalan nama pangeran Bhadraketu terukir di tangannya dengan indah .

Ada sebuah tradisi di keluarga maurya , calon mempelai wanita akan ditutupi wajahnya dan berdiri bersama para putri lain yang juga menghias tangannya  . Mereka hanya boleh menunjukkan tangannya, dan calon mempelai pria harus berhasil  menebak salah satu di antara wanita -wanita itu yang calon istrinya , jika
Ia berhasil mengenali calonnya  maka dalam rumah tangga ia akan sangat mencintai istrinya melebihi dirinya sendiri  dan hatinya tidak pernah mendua ,  dan jika ternyata ia salah dalam mengenali maka konsekuennya adalah  kebalikan dari hal yang di sebutkan di atas .

Tradisi itupun berlangsung , putri phool kanwar berdiri di paling tengah . Sedangkan puteri yang lain mengelilinginya , putri Almytra adalah salah satu puteri yang juga menghias tangannya .

Putri phool kanwar sangat yakin bahwa pangeran Bindusara akan mengenalinya  , karena di tangannya terpampang jelas huruf awal dari calon suaminya itu , ia sama sekali tidak tahu jika putri Almytra juga menorehkan nama pangeran Bhadraketu yang juga awalannya sama dengan Bindusara , pangeran Bindusara memilih berdasarkan kata hatinya dan sejauh apa ia mengenali calon istrinya .
Pangeran Bindusara berjalan mengelilingi para putri yang satu persatu menunjukkan tangannya , saat tiba di tangan milik putri phool kanwar ia  hendak memilih namun ia  meragukan , hatinya mendua , ia akhirnya berjalan lagi dan berhenti karena melihat tangan salah satu putri , berdasarkan kata hatinya ia akhirnya meraih  tangan  putri  itu ...
Putri phool kanwar  langsung membuka tudung wajahnya ,  pangeran bindusara yang melihat phool kanwar langsung membuka tudung wajah putri itu ,  ia  kaget karena yang dipilihnya bukan phool kanwar melainkan Almytra ,  Mata mereka beradu pandang , namun cepat - cepat putri Almytra mengalihkan pandangannya .
Ratu Nandini yang menyaksikan terlihat tersenyum simpul , karena ia tidak ingin mengecewakan phool kanwar , ia menyatakan kemenangan phool kanwar atas bindusara yang tidak mengenali calon istrinya sendiri ... namun siapa yang tahu jika  yang dicintai  bindusara adalah  putri Almytra bukan putri phool kanwar .
Putri Phool kanwar sangat marah melihat pangeran Bindusara yang meraih tangan putri Almytra , ia kecewa karena bukan dirinya yang dikenali bindusara yang sebentar lagi akan menjadi suaminya .

Putri phool kanwar : ( membanting barang - barang di kamarnya ) .
Ratu Mohini : tenang sayang ! Tenang ......
Putri phool kanwar : mengapa ..... mengapa dia selalu merebut kebahagiaanku , merebut semua yang aku miliki .. aku benci dirinya ibu ...... sangat membencinya.
Ratu Mohini : aku mengerti perasaanmu saat ini nak tapi jangan sampai kau terpancing dengan kejadian tadi , itu hanya sebuah kebetulan .. lagipula tradisi itu tidak berpengaruh untuk rumah tanggamu , bindusara akan mencintaimu dengan sepenuh hati , kau tidak perlu terpengaruh sayang ..
( memeluk phool kanwar )
Putri phool kanwar : mengangguk dan memercayai semua perkataan ibunya .
Ratu Mohini : besok adalah pernikahanmu , lebih baik kau beristirahat , berendam , atau melakukan sesuatu yang lebih penting daripada harus berlarut -  larut dalam kecemburuan .
Putri phool kanwar : kau benar ibu .
Ratu Mohini : ibu tinggal Sebentar yah , beristirahatlah  ...( mengelus  rambut phool kanwar ) .

 queen almytraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang