Pernyataan

1.5K 36 0
                                    

Hari itu begitu berbeda untuk ali, ia masih saja duduk tegang di dalam bis walaupun suasana sedang ramai. Entah apa yang membuatnya tidak tenang, hatinya terus mengucapkan istighfar berharap mendapatkan ketenangan.

"Ali,kamu teh kenapa?" tanya seseorang di samping nya.
Ia adalah Yusuf , teman satu kamar Ali saat di Asrama kepolisian.

"Saya juga gak tau" ucapnya sedikit terkekeh

"Ah.. Saya tau kamu mah gerogi yah karna mau ketemu calon istri" ledek yusuf membuat wajah ali memerah. "Udah kalau mau senyum, senyum ajh" lanjut yusuf membuat ali sedikit terkekeh mendengar nya.

Hening... Untuk sesaat ali terdiam 'mungkin ini alasannya dari tadi hati ini meloncat-loncat' pikirnya seperti itu.

"Ali.." sahut yusuf membuyarkan hayalannya.

"Yh yusuf?"

"Menurut kamu, dijodohin teh gimana sih rasanya?" pertanyaan yusuf membuat ali menautkan kedua halis nya kebingungan. "Saya mau tanya pendapat kamu boleh?" tanya nya lagi , membuat ali mengangguk setuju. "Menurut kamu teh, saya terima jangan yah perjodohan yang mama buat untuk saya?"

Ali diam sesaat menatap yusuf, kemudian tersenyum simpul, "sholat istikhoroh" jawab nya santai.

Yusuf yang tak mengerti hanya terdiam, menanggapi jawaban Ali yang begitu singkat.

"Minta pertolongan dan petunjuk sama allah, semua nya pasti bakal baik-baik saja" lanjut ali di'iringi senyuman.

......
..........

Setelah perjalanan yang jauh, akhirnya Ali sampai di rumah dua tingkat itu. Dengan tersenyum Ali melangkahkan kakinya menuju rumah , mengucapkan salam dan dibalas oleh semua orang yang ada di ruang tamu.

"Loh. Calon menantu ko disini" tanya Farhan, ayah nya aisyah.

Ali yang sudah selesai menyalami semua orang pun tersenyum dan menjawab "iyh yah, ada beberapa tes yang belum selesai disini, jadi ali harus pulang dulu"

"Oh, kalau begitu istirahatlah kau pasti lelah" ucap farhan yang di setujui semua orang.

"Baiklah ayah, kalau gitu ali ke atas dulu yah" pamitnya pada semua orang.

"Ali.." panggil farhan.

Ali yang baru saja menginjakan kaki di anak tangga pun berhenti. Kembali menatap calon mertuanya dengan senyuman manis

"Ayah minta, selama kamu disini jangan dulu temui Aisyah yh" pernyataan farhan membuat senyum di wajah ali memudar , begitu juga semua orang yang tadinya tengah tertawa kini mulai hening.

"Tapi kenapa?" tanya fatah Abi nya Ali

"Belakangan ini Aisyah sering melamun,akan mengejutkannya jika tiba dia melihatmu kan?"

Ali hanya terdiam. "Tapi bukannya lebih baik jika mereka bertemu kan?" lagi-lagi fatah bertanya

"Aku sarankan sih tidak tah, akan sulit nantinya jika mereka bertemu, apalagi aisyah harus menunggu selama 5 tahun ke depan kan."

Tamat sudah, baik ali atau abi nya tak bisa berkata apa pun. Ali hanya terdiam, tak lama ia pun tersenyum, "baiklah ayah" jawabnya lalu pergi.

.....
.........

Senyum terukir diwajah semua orang terkecuali Ali. Abi dan adiknya juga bi hasna yang sedang asik tertawa kini reda saat melihat ali dengan wajah lesu.

"Ada apa?" tanya fatah saat ali sudah duduk di hadapannya.

"Tidak apa-apa. Bi, saya minum teh manis saja,setelah itu saya mau ke rumah sakit."

Ketika Cinta BertasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang