kedekatan

1.1K 23 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Sudah 2 jam gadis itu bersiap-siap. Entah mau kemana ia dengan ransel besar itu, Anisha yang dari tadi hanya menyimak pun tak berniat untuk membantu ataupun bertanya. Sang kaka pula asik dengan kertas ditangannya, sesekali Ia mengoceh tidak jelas membuat anisha jengah.

"....baguslah ini sudah, ini sudah, ini sudah, itu juga sudah. Ah tinggal ini dan,-"

"Ini.. Itu... Ini.. Itu.. Kaka ini sedang apa sih? Kaka mau kemana?" tanya anisha saat mendengar sang kaka terus saja mengoceh.

"Tidak usah kepo, sana pergi saja!" jawabnya yang masih pokus pada kertas di tanganya.

"Hah. Terserah kaka saja!" katanya lalu pergi.

"Eh eh , nis papa pulang jam berapa?" tanya nya menghentikan anisha

"Abhi?. Dia pulang jam 5sore. Kenapa emang?"

"Oh... Ya udah deh gak papa. Udah pergi ajah sana!"

"Eh... Ya udah" jawabnya lalu pergi meninggalkan zahra yang masih sibuk berkemas.

....
.......

Pukul 12 siang Anisha duduk di meja makan yang telah disiapkan pembantunya, tapi disana tak ada siapapun selain dirinya dan sang pembantu.

"Kaka mana bi?"tanya anisha

"Gak tau non, belum liat dari tadi pagi"jawabnya, anishapun mengangguk.

"Kaka... Makan siang dulu..." teriak anisha yang tak jawab.

Gadis itu pun pergi menyusul sang kaka ke dalam kamar, tapi tak menemukannya dimanapun. Dia pun mengeluarkan ponsel lalu menghubungi seseorang.

"Dimana?" tanya nya saat sudah terhubung.

"...."

"Sedang apa? Kau belum sarapan bahkan sekarang belum,-"

"....."

"Baiklah, tapi cepat kembali sebelum abhi pulang"

"......"

"Oke!"

Setelah itu anisha kembali turun dan sarapan bersama para pekerja rumah.

.....
........

Disisi lain, hari ini arif tengah berbahagia. Setelah 3 tahun akhirnya dia bisa bersama Aisyah, walaupun hanya sekeder mengerjakan tugas bersama.

"Kalau yang ini gimana syah?" tanya rara.

Arif memutar bola matanya, ini yang kesepuluh kalinya rara terus bertanya pada Aisyah membuat Arif jengah. Sedangkan gadis yang dimintai pertolongan tak merasa bosan terus membantunya.

"Bisakan." kata Aisyah sambil tersenyum, rara pun mengangguk dan kembali mengambil alih pekerjaan tersebut.

"Rif,dari tadi loh diem ajah kenapa sih?" tanya rara saat sadar pria dihadapannya hanya diam.

"Gak papa. Bosen ajah liat lo dari tadi minta tolong kedia"

"Gk papa kali, dia ajah gak keberatan. Kenapa lo yang sewot?"

"Gue kagak sewot dodol"

"Elo tuh yang dodol"

"Udah deh kalian!,kaya anak kecil tau. Aku gak keberatan ko rif, kamu juga kalau mau minta tolong bilangan ajah gak perlu sungkan" kata Aisyah yang langsung mendapat tatapan keduanya.

"Dia kan pinter syah, ngapain minta tolong ke kamu?" tanya rara membuat Aisyah terkekeh.

"Gak ada yang lucu!" jawab arif membuat keduanya bungkam.

Ketika Cinta BertasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang