Suasana didalam mobil itu begitu hening dan sedikit mengerikan. Ishani tak berani mengatakan apapun disepanjang jalanan. Ia tidak pernah melihat ekspresi semarah itu dari wajah Laks sebelumnya. Ia benar-benar takut, entah apa yang akan pria itu lakukan padanya kali ini.
Sesekali ishani melirik kearah Laks yang beberapa kali mengeraskan rahangnya menahan kemarahan. Dadanya berdegup kencang menantikan luapan kemarahan Laks padanya.
Lask mengerem dan memarkirkan mobilnya begitu saja di halaman rumahnya. Dia keluar sambil membanting pintu mobilnya dan kembali mencengkram lengan ishani, memaksanya keluar dari dalam mobil itu.
"Ayo" gertaknya sambil menarik ishani.
semakin Ishani berusaha melepaskan tangannya, semakin kuat pula Laks cengkramannya.
"Akh, sakit Laks! " teriak ishani saat Laks menyeretnya menaiki anak tangga menuju kamar utama.
Tak peduli dengan tangisan ishani. Lakspun mendorong tubuh ishani saat tiba di kamar mereka.
Perasaan terancampun menyelimuti benak ishani ketika Laks menutup dan mengunci pintu kamar itu.
"A-apa yang akan kau lakukan Laks? " wajah ishani memucat saat Laks membuka dan melemparkan Jasnya begitu saja.
"Menurutmu" seringai jahat pun terlihat diwajahnya.
Ishani langsung beringsut mundur mencoba sejauh mungkin dari Laks.
" kumohon jangan Laks! percayalah padaku Pria itu telah berbohong "
Laks tersenyum sinis dan terus melangkah mendekati ishani sembari melepaskan satu persatu kancing kemeja yang dikenakannya.
"Aku sudah mengenal lama Indrajeet dan dia tidak pernah berbohong padaku ! Lalu apa untungnya dia berbohong "
"Tapi dia berbohong Laks, percayalah" airmata ishanu mulai mengalir dari sudut matanya.
" Aku tahu jika dikepalamu itu penuh dengan memikirkan licik, berputar mencari jalan untuk pergi dariku ! Tapi aku sudah pernah bilang Ishani, sebelum melihatmu benar-benar menderita aku tidak akan pernah melepaskanmu"
"Malam ini aku akan menyadarkanmu dimana posisimu yang sebenarnya " sambung Laks terus melangkah mendekati ishani.
"Tidak Laks, kumohon jangan lakukan itu" ishani bergumam dalam tangisannya berusaha menyadarkan suaminya yang sekarang tengah diselimuti kemarahan yang luar biasa.
Tanpa memperdulikan tangisan Ishani, Laks pun mendorong dan menindihnya.
Ishani berteriak sekuat tenaga, berusaha menyingkirkan Laks, tetapi tubuh pria itu terlalu kuat, berat dan apalah dayanya. Dia hanyalah seorang perempuan lemah Dibawah kuasa seorang Pria yang sedang diselimuti kemarahan.
Dan pada akhirnya pertahanan ishanipun berubah menjadi airmata, rasa sakit dan juga penderitaan. Ketika sang suami berhasil merenggut kesuciannya tanpa perasaan.
Itu adalah malam pernikahan yang sama sekali tidak pernah diimpikan oleh ishani selama hidupnya.
Ishani menangis tersengal-sengal memunggungi Laks yang sudah tertidur lelap setelah selesai melampiaskan semua kemarahannya. hati ishani begitu hancur sehancur-hancurnya. Rasanya ia ingin sekali menghilang dari takdir yang sangat menyakitkan ini.
Ishani mengemasi barang-barangnya kedalam koper. Ia sudah benar-benar tidak sanggup lagi mempertahankan pernikahan itu, ia ingin segera mengakhirinya.
Laks terbangun dari tidurnya ketika ishani tak sengaja menjatuhkan anting-antingnya.
"Kau mau kemana?"
"Aku akan pergi dari rumah ini"
Laks beranjak dari tempatnya dan mencekal lengan ishani.
"Selama kau masih menjadi istriku, Aku tidak akan membiarkan kau pergi dari rumah ini" ancam Laks.
"Kalau begitu ceraikanlah aku sekarang juga"
Laks tersenyum getir "kau pikir semudah itu ! Hehh, itu tidak akan pernah terjadi" melepaskan lengan Ishani dengan kasar.
"Kenapa Laks ? Kenapa kau melakukan semua ini padaku" lirih ishani mencari jawaban atas semua pertanyaannya selama ini.
"karna aku membencimu" ujar Laks penuh penekanan lalu kemudian menyipitkan matanya " karna setelah menikahimu aku baru sadar bahwa aku tidak pernah mencintaimu, kau adalah penyebab dari semua ini"
"Jika saja waktu itu aku tidak bertemu denganmu, Ragini pasti masih hidup dan aku tidak akan meninggalkannya ! semua ini karnamu ishani"
Kata-kata Laks bagaikan petir yang menyambar hati ishani, membakar dan menghanguskannya begitu saja tanpa ampun.
"Ya, karna begitu terlena dengan kecantikanmu. aku rela meninggalkan kekasihku hingga membuatnya mengakhiri dirinya sendiri" ujar Laks.
Ishani benar-benar tidak tahu jika Laks mempunyai seorang kekasih. Jika pun ia tahu, ia pasti tidak akan menerima lamaran Laks yang ingin menikahinya. Baginya pengorbanan jauh lebih penting dari pada harus menghancurkan hubungan seseorang yang saling mencintai.
"Sebelum membuatmu benar-benar menderita aku tidak akan pernah menceraikanmu , camkan itu " ancam laks lalu pergi dengan membanting pintu kamar itu.
Tubuh ishani seketika ambruk begitu saja dan tangisannya pun pecah setelah mengetahui kenyataan itu.
•••
"Besok adalah ulangtahunmu ! Kau ingin meminta apa dari ayah dan bunda?" Tanya Sarah saat dirinya tengah bersantai diruang tamu bersama keluarga kecilnya.
"Aku ingin besok kita pergi kekuil dan berdoa disana" jawab Radhika yang membuat Sarah dan Ranveer mengernyitkan dahinya.
"Kenapa kau ingin pergi ke kuil sayang" tanya Sarah
"Karna apapun yang kita minta saat berdoa dikuil pasti akan cepat dikabulkan oleh dewa" jawab Radhika polos.
"Memangnya apa yang Putri ayah minta ini ? " tanya Ranveer memindahkan putrinya kedalam pangkuannya.
"Aku ingin segera dipertemukan kembali dengan bibi yang sudah mau menjadi temanku "ujar Radhika
"Bibi.. ?"
"Ya Ranveer ! Radhu pernah bilang , jika dia bertemu dengan seorang bibi yang sangat baik saat dipesta kemarin. Dan dia ingin sekali bertemu lagi dengan bibi itu"
Jelas Sarah menyahut."Benarkah Radhu !! lalu siapa nama bibi itu. nanti biar ayah cari tahu rumahnya "
"Itulah masalahnya ayah, aku tidak tahu siapa nama bibi cantik itu" ujar Radhika sedih.
"Ok, baiklah kita akan pergi kekuil besok "
" benarkah ayah ! Terimakasih aku sayang ayah dan bunda" Sarah dan Ranveer pun mencium dan memeluk Putri semata wayangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANVEER & ISHANI THE STORY √
Short StoryKumpulan cerbung perjalanan Cinta ranveer dan ishani yang akan terangkum dalam cerita RANVEER & ISHANI THE STORY