lanjut..

291 23 7
                                    

Beberapa bulan kemudian. Semenjak ancaman Laks malam itu, Ishani memutuskan untuk tidak akan pernah lagi bertemu dengan Ranveer, Sarah dan juga Radhika. Meskipun beberapa kali Sarah   mengunjungi rumah itu, tetap saja Ishani tidak pernah menemui Sarah sedetik pun ataupun membukakan pintu untuknya. Dan itupun Membuat Sarah benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi pada ishani.

pagi itu entah Kenapa tiba-tiba Ishani merasakan pusing dan juga mual, rasanya ia ingin sekali memuntahkan isi perutnya. Ishani segera berlari kearah wastafel yang ada didalam kamar mandi kamarnya . Dan memuntahkan seluruh makanan yang ada dalan perutnya.

Dengan terengah-engah, Ishani  menyalakan kran wastafel itu sambil membasuh wajahnya. Lalu kemudian mendongakkan kepalanya, dan dari cermin yang ada didepannya ia melihat sosok Laks yang tengah berdiri dibelakangnya dengan wajah yang begitu pucat.

Mata ishani dan Laks pun beradu didalam cermin, ketika ingatan tentang malam itu terlintas dikepala mereka.  Malam dimana Saat Laks merebut kesucian Ishani  dengan paksa.

" Apa kau hamil? " kata itupun keluar dari bibir Laks  dengan suaranya yang tercekat ketika berkata.

Ishani begitu cemas saat mendengar dirinya hamil. ia cemas bukan karna dia tidak menginginkan kehamilan itu, tapi ia cemas bagaimana cara melindungi bayi itu dari suaminya Laks. Mengingat perlakukan buruk Laks padanya membuat ishani takut akan seperti apakah Laks memperlakukan anaknya kelak.

Tiba-tiba isnting untuk melindungi sang bayipun tumbuh dibenak ishani, ia langsung merangkul lengannya dan memeluk perutnya dengan waspada. Ia tidak ingin jika Laks melukai bayi yang tidak berdosa itu. Apapun yang terjadi Ia akan melindungi bayi itu walaupun taruhannya adalah nyawanya sekalipun.

"Kau harus menggugurkannya" kata-kata itu membuat apa yang ditakuti ishani menjadi kenyataan .

"Tidak Laks " seru ishani mempererat pelukan pada perutnya.

"Kau harus membunuhku terlebih dahulu jika kau berniat melakukan itu ! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di otakmu sampai-sampai kau ingin membunuh darah dagingmu sendiri"

"Karna aku.. tidak menginginkan anak itu " sekali lagi kata-kata Laks bagaikan petir yang menyambar hati Ishani.

"Sekarang ikut aku kita harus segera menggugurkannya" Laks pun menarik paksa ishani

"Tidak Laks.. jangan lakukan itu..dia bayimu darah dagingmu, ku mohon Laks ". Entah setan apa yang sudah  merasuki Laks. meskipun Ishani terus memohon, Laks sama sekali tak menggubrisnya ia terus menyeret ishani keluar dari rumah itu.

Dan kecurigaan Sarah selama inipun terbukti benar saat melihat dengan matanya sendiri, bagaimana Laks dengan begitu kasar menyeret ishani tepat dihadapannya.

Plakkk tamparan itupun langsung melayang di wajah Laks.

"Sudah kuduga,  kau itu memang pria berhati iblis Laks ! Teganya kau memperlakukan istrimu seperti itu " geram Sarah mengeluarkan semua kekesalannya.

Lakspun melepaskan cekalannya dengan kasar dari tangan ishani.

"Beraninya kau menamparku" Lakspun tak segan-segan menampar balik wajah Sarah

"Laks..." teriak ishani terkejut melihat semua itu.

Dicengkeramnya rahang Sarah begitu kuat "Dia istriku kau tidak berhak mencampuri urusan rumah tangga kami " bentak Laks.

"Tapi dia bukan hewan yang kau pelaku begitu saja" balas Sarah dengan lantang.

"Lalu apa masalahmu ! Aku berhak melakukan apapun padanya,  jadi kuperingatkan kau untuk jangan mencampuri urusanku" dalam kemarahannya Laks pun berusaha untuk mencekik Sarah.

"Laks..apa yang kau lakukan,  lepaskan dia " teriak ishani berusaha menolong sahabatnya dari Laks.

"Minggir kau, aku harus membunuh wanita ini" di dorong nya tubuh ishani begitu kuat hingga perutnyapun berbenturan dengan batu yang ada dihalaman rumah itu.

"Ishani.."teriak Sarah saat melihat semua itu, lalu ditendangnya perut Laks hingga cekalan tangan Lakspun terlepas dari lehernya.

Sarahpun berlari menghampiri ishani yang sudah bersimbah darah . Ishani terus meringis kesakitan memegangi perutnya.

"Aku tidak tahu iblis apa yang sudah merasukimu, kenapa kau selalu menyiksa ishani ! Memang apa kesalahannya padamu Laks " teriak Sarah penuh kemarahan.

"karna aku sangat membencinya !! Ya, aku membencinya. Dialah alasan kenapa aku membunuh kekasihku sendiri. karna hasrat ingin  memiliki dirinya aku bahkan sampai membunuh kekasihku yang tengah mengandung anakku.  karna dia berusaha menghalangi jalanku untuk memiliki Ishani  "

"Dan itu adalah penyesalan terbesarku. karna setelah menikahi Ishani , Aku sadar bahwa selama ini aku tidak pernah mencintainya" kata-kata Laks itupun membuat Sarah dan Ishani benar-benar terkejut luar biasa. Dan Ishani baru mengetahui kebenaran itu. Kebenaran jika Lakslah yang sebenarnya telah membunuh Ragini bukan Ragini yang mengakhiri hidupnya sendiri.

"Dan hari ini aku akan membunuh wanita itu untuk membalaskan kematian Raginiku" setelah mengatakan itu Laks pun mengeluarkan pistol yang ada disaku jasnya dan mengacungkannya kearah ishani.

Dorrr.....

Bunyi tembakan itu begitu keras hingga suasana menjadi hening seketika.

"Sarah... " teriakan Ishani histeris ketika melihat sahabat kecilnya tergeletak di depan matanya sendiri.

Ya, tembakkan itu tidak mengenai Ishani melainkan Sarahlah yang terkena tembakan itu karna melindungi Ishani. 

Dorr...dorr..sekali lagi bunyi tembakan itu terdengar. tubuh Lakspun seketika ambruk ke tanah saat dua peluru menembus masuk kedalam dadanya.

bunyi tembakan itu ternyata berasal dari Para polisi yang sudah ada disana bersama Ranveer.

Kilas balik ditampilkan saat Sarah dan Ranveer berencana untuk memenjarakan Laks dan membawa Ishani pergi dari rumah itu. Sarah menyuruh Ranveer untuk pergi kekantor polisi sementara dirinya akan terlebih dahulu datang kerumah itu untuk berusaha membawa ishani pergi. Kilas balik berakhir.

Melihat sang istri tergeletak dengan berlumuran darah. Ranveer pun berlari menghampirinya.

"Sarah apa yang terjadi ? Bertahanlah sayang aku akan segera memanggil ambulans untukmu "ucap Ranveer saat memangku tubuh istrinya yang terkulai lemas.

Tiga ambulans pun datang untuk membawa tubuh Sarah, ishani dan juga Laks.

Karna dua peluru yang bersarang didada Laks iapun akhirnya dinyatakan tewas saat itu juga, semantara Sarah dan Ishani dalam perawatan di ruang mereka masing-masing.

Benturkan itu begitu keras hingga ishani harus kehilangan bayinya. Namun untung saja nyawanya masih bisa diselamatkan meskipun kondisinya cukup lemah karna benturan yang cukup keras diperutnya.

"Dokter bagaimana keadaan Sarah, apakah dia baik-baik saja? Aku ingin melihatnya, bisakah kau mengantarku ke ruangannya" ujar ishani dengan nada suara yang begitu lemah.

"Tapi nyonya,  kau baru saja selesai dari operasimu. Sebaiknya kau jangan bergerak dulu dan beristirahat disini " ujar sang Dokter yang tengah menanganinya.

"Kumohon dok, aku ingin melihat keadaan Sarah  sebentar saja "

Tidak tega akhirnya sang dokter pun mengantarkannya mengunakan kursi roda.

Sementara diruangan tempat dimana Sarah dirawat,  terlihat Ranveer tengah menggenggam tangan istrinya dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir membasahi pipinya.

Dalam keadaan yang benar-benar lemah,  Sarah berusaha mengatakan sesuatu kepada sang suami dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

"R-ranveer...Se..belum A-aku pergi..Aku i..ngin k-kau me..ngabulkan per..min..taanku un..tuk yang ter..akhir ka...linya "

"Tidak sayang,  kau tidak akan pergi ke manapun. Kau pasti sembuh percayalah  "

"Ti..dak Ran..veer A..ku su..dah ti..dak kuat la..gi ! A..aku Mo..hon Me...ni..kahlah De..ngan Is..Sani " Ranveer membelalak kaget mendengarnya

...

RANVEER & ISHANI THE STORY √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang