6. Antara Jaemin dan Lucas

4.8K 564 82
                                    

Seharian penuh Jaemin sama Lian muter-muter di Dufan. Naik berbagai wahana, makan, semua mereka lakukan. Tentunya menggunakan kartu kredit Chenle.

Jaemin mengeluarkan ponselnya, mengambil foto Lian secara diam-diam lalu mengunggahnya ke instagram.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjay, 69

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjay, 69. Gercep amat mereka."

marklee wahh anjay lo, jalan ga ngajak2 gw

donghyuckkim syalan, pantes ngilang

jenongih sapa tuh min? Kok cantik

jaeminzz ^kepo ya anda

Dan berbagai komentar macam-macam lainnya memenuhi kolom komentar. Jaemin hanya tersenyum kecil, memasukkan ponsel ke dalam saku lantas menuju ke arah Lian yang sedang berdiri di depan toko es krim.

"Mau es krim?"

Lian mengangguk semangat, segera menarik Jaemin untuk masuk ke dalam dan membeli es krim rasa coklat untuk mereka berdua.

"Jangan dimakan, difoto dulu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

marklee weh serius ni bocah, ngajak duel ya lo? @jaeminzz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


marklee weh serius ni bocah, ngajak duel ya lo? @jaeminzz

donghyuckkim wah bener2 mengeluarkan bendera perang

jungjaehyn follback dek

heygirlz__ @jungjaehyn siap kak

mzztiwaii follback

Dahi Lian mengernyit, memikirkan ulang tentang nama tiwai yang terasa asing, karena penasaran, dia membuka akun instagram tersebut.

Terkunci.

Sialan.

Akhirnya dengan berat hati Lian memencet tombol ikuti balik, dan ya, harus menunggu lagi untuk memastikan pemilik akun.

"Balik yuk, kayaknya udah kesorean deh, yang lain pasti nungguin."

Jaemin mengangguk, memasukkan ponselnya lalu menggenggam jemari Lian erat.

Oke gue ga baper - Lian

setelahnya mereka jalan pulang karena Chenle udah nunggu di depan. Agak setengah cemberut karena melihat Jaemin dan Lian yang bergandengan tangan.

Dengan cepat Lian melepas tangan Jaemin, segera masuk dan duduk di antara Renjun juga Kun. Winwin telah tergusur oleh Renjun sebelumnya dan berakhir duduk di antara Lucas dan Jaemin sebagai penengah. Chenle kembali duduk di depan. Dan Jaemin juga Lucas kembali memasang wajah tidak mengenakkan.

"Mereka kenapa sih kak?" tanya Lian, berbisik pelan di telinga kanan Kun karena takut manusia di depan mereka mendengarnya.

"Mereka emang kayak gitu dari dulu. Padahal dulunya mereka sahabatan, dan karena cewek mereka jadi gini." Kun menghela napas lelah, terlihat sekali jika dia sudah bosan dengan keadaan seperti itu.

"Terus terus?"

"Kok lo kepo?" celetuk Renjun, langsung membuat Lian terdiam sambil mencebikkan bibir.

Renjun terkekeh, mengusai rambut Lian gemas lalu bergerak mendekat. "Kasih tau id line lo dan bakalan gue ceritain semua dari awal sampai akhir. Gak enak kalo ngomong langsung karena gue tau mereka berdua lagi nguping."

Lian mengalihkan pandangan ke depan, dan benar saja ucapan Renjun. Mereka berdua sudah fokus sambil berusaha mendengar. Gerak-gerik yang sangat terlihat.

Mengangguk setuju, Lian mengambil alih ponsel Renjun, mengetikkan id line nya dengan cepat lalu kembali mengembalikannya ke pria kelahiran cina itu.

"Nanti gue kasih tau lengkapnya, sekarang mendingan lo tidur aja, bahu gue siap kok buat jadi sandaran lo." Renjun menarik lembut kepala Lian, diposisikan agar nyaman di bahunya.

Anjir jantung gue - Lian

Sip lah - Renjun

Dan Lian tertidur di bahu Renjun dengan nyaman juga dengan pelototan Jaemin dan Lucas. Sedangkan Renjun hanya tersenyum penuh arti.

"Sialan, dulu lucas sekarang lo juga mau ngerebut orang yang gue sayang? Bangsat lo semua."

--

Mata teduh itu terbuka, mengerjap sebentar lalu melihat sekeliling. Seingatnya dia tadi tertidur di mobil, tapi kenapa sekarang dia sudah berada di kamar?

Lian bangkit, merapikan bajunya yang sedikit kusut kemudian beranjak. Menuju keluar kamar. Tenggorokannya terasa kering dan sakit, efek berteriak sepanjang permainan rollercoaster mungkin?

"Udah bangun?" tanya Renjun, mengambil alih gelas yang berada dalam genggaman Lian lantas menghabiskan isinya yang tersisa setengah.

"Siapa yang bawa gue ke atas?"

"Lucas."

Lian diam, memilih memperhatikan Renjun dan gingsul yang tersembul saat tersenyum.

Manis - Lian

"Jadi, gimana kalo sekarang lo ceritain masalah tentang Jaemin dan Lucas? Lo udah janji tadi."

Renjun menuruti ucapan Lian, hingga mereka mengadakan pertemuan mendadak di taman belakang rumah yang terdapat pondok.

Mendengarkan dengan seksama apa yang diucapkan Renjun dengan baik.

"Awalnya mereka itu temenan, deket banget malah, tapi semua berubah sejak Jaemin suka sama cewek dan Lucas juga punya perasaan yang sama. Dan ternyata cewek itu suka sama Lucas, and yeah Jaemin merasa ter hianati."

Lian ngangguk mengerti, menyandarkan tubuhnya pada pembatas sambil melihat ke langit. "Akurin lagi kuy?" tanya Lian, mandang ke arah Renjun yang lagi ngeliat ke arah dia juga.

Renjun senyum, ngangguk semangat sambil jabat tangan Lian. "Kuy."

Dan dia ngacak rambut Lian gemas.

Lo ga inget ya sama gue? - Renjun

Kenapa sih gue harus ketemu lo lagi? Kalo gue ga bisa move on gimana coba? - Renjun

Hujan mendadak turun, Lian menengadah, membiarkan air membasahi wajahnya kemudian bangkit dan setengah berlari. "Jun, ayo masuk. Hujan."

"Ayo. Masuk ke kamar lo juga boleh kok." []

Kos-kosan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang