Lian berdehem sejenak, mengetuk dagu berulang kali dengan pandangan serius pada lemari. Matanya menatap tajam seperti akan keluar laser dari sana. Telunjuknya terulur, memilih satu persatu koleksi baju dan dress yang dia punya dengan sangat cermat.
Mau di ajakin cogan jalan guys, masa dia pakai baju asal? Enggak banget dong.
Rasanya sudah hampir sejam sendiri Lian berdiri di depan lemari. Tapi dia masih bimbang. Setelah berulang kali memilah dan memilih, pilihannya jatuh pada dua dress selutut yang hampir sama bentuk tetapi berbeda warna.
"Putih atau biru?" Lian bergumam, menatap kedua dress itu lekat lekat sambil berharap sebuah ide muncul.
Lian mendesah frustasi, pilihan yang benar-benar sulit, keduanya merupakan dress kesukaan Lian.
"Lian." suara ketukan disertai suara lembut seseorang mengejutkan Lian. Segera saja dia membuka pintu, di sana sudah ada Renjun dengan seplastik bakwan di tangannya.
"Eh Renjun, kebetulan ke sini. Sini bantu gue yuk." Lian menarik Renjun masuk ke dalam kamarnya lalu menutup pintu.
'Mimisan nggak nih gue.' Renjun menegang, tak menyangka Lian akan menyeretnya ke dalam kamar. 'mampus Lian mau ngapain gue nih.'
"Bagusan yang mana?" pertanyaan Lian membuat fantasi Renjun hancur berkeping-keping, sedikit kecewa karena tak sesuai dengan harapan.
"Yang biru bagus, keliatan seger dan manis. Tapi menurut gue bagusan putih, karena pasti cocok banget di lo, aura kecantikan yang murni dan suci pasti bakalan terpancar indah bak dewi," jelas Renjun panjang lebar. Dia merogoh bakwan dalam plastik lalu menggigitnya. "Emang lo mau kemana?"
Lian tersenyum antusias. merengkuh pergelangan tangan Renjun sambil mengguncangnya cepat. "Gue mau jalan sama kak Jaehyun."
JDYERR!
Bak di sambar petir di siang bolong, Renjun hanya terperangah, bakwan yang hendak masuk ke dalam mulutnya pun jatuh ke lantai. sakit hati Renjun. Rasanya bagaikan di angkat terbang tinggi lalu dihempaskan dengan sangat keras. Nyesek.
"Makasih ya, udah bantu gue, ntar gue traktir makan deh." Lian tersenyum, menampakkan lesung pipi yang begitu manis.
"Berdua aja?"
"Iya, berdua aja. kan yang bantu gue elo, masa mau nraktir yang lain juga? Bangkrut ntar gue." Lian menggaruk tengkuknya malu. "Pokoknya makasih deh."
Renjun tersenyum lebar, cepat-cepat mengambil bakwan yang terjatuh, meniupnya sebentar lalu dimasukkan ke dalam mulut. "Oke, aku tunggu traktirannya!" Katanya dengan mulut penuh bakwan sambil setengah berlari keluar dari kamar Lian.
Lian terkekeh melihat tingkah Renjun, mengulum senyum sejenak sambil bergumam, "Ternyata lo masih sama kayak dulu Njun."
--
"GAWAT NIH GAWAT, LIAN MAU NGEDATE SAMA JAEHYUN!!!" Renjun udah teriak-teriak di lantai 2 seperti orang kesetanan. Ketidak sadarannya kembali lagi karena efek bahagianya hanya berlangsung sebentar saat bakwannya habis.
Lucas yang baru bangun tidur siang langsung melotot kaget, loncat dari tempat tidur secara reflek dan segera keluar kamar. mencari Renjun yang masih menggedor kamar-kamar lain dan membuat kerusuhan.
Pokoknya bang Jae ga boleh enak sendiri. - Renjun.
Semua penghuni lantai 2 langsung keluar setelah mendengar kehebohan Renjun. Kecuali Johnny yang masih ada di dalam kamar mandi untuk menuntaskan hajat.
"Lian mau ngedate? Buset dah, si bang jae punya modal berapa coba berani ajak Lian jalan." - Chenle berapi-api.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus cepat bertindak." - Lucas sang pemimpin pasukan berani mati.
"So, what we can doing for stop Lian and bang jaehyun?" - Mark, bule kesasar.
"Pantesan tadi mbak Yuna agak heboh." - Haechan temen ngerumpi mbak yuna.
"Gimana nih jadinya?" Jaemin udah panik sendiri dari tadi. Nggak mau ke duluan dong, bahaya. Lian itu udah jadi incerannya semenjak ngubek-ngubek got. Tentunya dia nggak akan mengalah.
"Kita susun rencana." - Lucas mulai membisikkan beberapa kalimat. Semuanya mengangguk mengerti, kecuali Winwin yang memang masih kaku berbahasa indonesia.
"Apaan sih?" tanya Winwin bingung. Lucas hanya menggeleng melas sambil menepuk pundak Winwin lalu berlalu. Begitu juga yang lainnya.
--
Lian sudah siap dengan dress putih selutut juga tas selempang berwarna hitam, dia memakai flat shoes berwarna hitam. Make up nya dibuat senatural mungkin karena tidak mau Jaehyun melihat sisi lain dari dirinya.
Di ambilnya sebotol parfum dari meja rias, menyemprotkan parfum dengan wangi strawberry manis itu ke seluruh tubuh.
"Okee, waktunya berangkat."
Lian melangkah riang melewati koridor, menuju lift yang ternyata sudah terisi oleh Winwin, Renjun, Chenle, Kun dan Lucas.
Cantiknya...ㅡ Renjun, Lucas, Kun, Chenle Winwin.
"Mau kemana?" tanya Lucas seraya mempersilakan Lian masuk ke dalam lift.
"Mau cari perlengkapan sekolah."
"Bareng ya? Kami juga mau cari soalnya." - Chenle berusaha mencari celah.
"Loh bukannya kita kemaren udah pesenㅡADAWW!!" Winwin berteriak ngilu saat kakinya diinjak Lucas.
"Win lo kenapa?" tanya Lian khawatir.
"EungㅡWinwin tadi keseleo makanya kesakitan." ㅡ Renjun
"Eumm, ya udah deh kalo mau bareng gapapa." Lian tersenyum.
Mereka tersenyum puas, senang sekali rasanya berhasil menggagalkan rencana Jaehyun yang ingin jalan berdua dengan Lian. Mana hari ini Lian terlihat sangat cantik sekali. Mereka jadi makin tidak ikhlas.
"Loh kok rame?" Jaehyun yang sudah menunggu di depan lift sedari tadi agak kaget karena rombongan begundal sudah di sana sambil tersenyum setan.
Jaehyun hanya dapat menghela napas panjang. Gagal deh mengajak Lian kencanㅡ
TIN TIN
ㅡsenyum Jaehyun melebar saat melihat dua truk yang terparkir di halaman rumah Lian. Dua orang pria turun dari sana.
"Benar dengan rumah keluarga Choi?"
Lian mengangguk bingung.
"Apa ada orang bernama Chenle di sini?"
Chenle mengacungkan tangan karena merasa namanya dipanggil.
Pria setengah baya tersebut tersenyum, "Tuan muda Chenle, Tuan besar mengirimkan peralatan sekolah untuk kalian berlima."
'FAK LAH, GAGAL.'ㅡ chenle
'Yes jalan berdua doang.' - Jaehyun
Dan Lian hanya terdiam kebingungan. Dua mobil truk untuk 5 orang? Mereka mau buka toko atau gimana dah?[]
A/n :
Hehe, kangen nggak?
Hehe
He
😅
Maaf karena jarang update ㅠㅠ kali ini aku akan berusaha keras buat rajin update lagi. Jadi jangan lupa tekan tombol bintang di bawah ini, kalau udah pencet, komen yang banyak dong biar aku makin semangat buat update :')
Jangan lupa pencet, aku liatin nih
(͡° ͜ʖ ͡°)⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan NCT
FanfictionKata orang, kalo ketemu sama orang ganteng itu berkah. Tapi menurut gue itu keajaiban, apalagi ketemu sama 18 cowok yang semuanya cogan.