Double Killer

4.6K 420 51
                                    


Bgm : strawberry and cigarette - Troey Sivan

Remember when we first met?
You said "light my cigarette"
So I lied to my mom and dad
I jumped the fence and I ran
But we couldn't go very far
'Cause you locked your keys in your car
So you sat and stared at my lips
and im already  feel ur kiss










Hyunjin mengendarai range hitamnya ke sebuah rumah besar yang Indah,  malam begitu tenang,  lampu kota yang kelap kelip meremang tatkala pukul 12 malam. 

hujan gerimis yang membasahi kota juga ikut memberi suasana tersendiri bagi masyarakat kota kecil ini. Malam dimana akan tertanggal satu nyawa sebagai tumbal sang dewa hujan.

Sedangkan beberapa manusia yang ada di rumah besar sedang bersitegang karena anaknya yang hendak pergi pukul 12 malam tepat, mereka hanya takut jika anak mereka ini yang menjadi mangsa sang dewa Hujan.

Suara klakson mobil terdengar dari luar rumah megah itu, sang anak pun berlari kecil meninggalkan ayah dan ibunya yang masih marah khawatir pada bocah manis itu.

"Mom Dad, jangan khawatir, Dewa Hujan mencintaiku, dia tak aka menumbalkanku" pamit felix dengan menggembungkan pipinya lucu.

Orang tua felix hanya menggeleng pasrah terhadap anak satu satunya itu. Felix keluar rumah lalu berlari menembus gerimis menuju mobil Hyunjin.

Felix masuk kedalam mobil itu, hyunjin menoleh lalu tersenyum menyembunyikan mata indahnya, Felix yang gemas pun mencium bibir tebal hyunjin sekilas, membuat senyuman hyunjin semakin lebar.

"Jalankan  mobilnya dan berhenti tersenyum bisa robek mulutmu"

"Okey dokey" jawab hyunjin singkat lalu melajukan mobilnya menembus gerimis dan jalan kota.

Setengah perjalanan mereka habiskan dengan hening hanya dengan berpegangan tangan membagi kehangatan satu sama lain.

"Who is your target ? Mr, Rain God " felix menoleh ke belakang mengambil sebuah kotak berwarna hitam yang berisi belasan gulungan bakau disana.

"Light my cigarette for me" felix pun mendekat mematik api ke ujung tembakau yang sudah diapit bibir tebal hyunjin. "My target is, Kim Seungmin" Hyunjin menghembuskan kepulan asap tembakau yang sudah terbakar.

Felix hanya mengangguk, "Eh tunggu, Whaaat apaa Seungmin? Kenapa bisa? Dia anak baik liebe? "

Hyunjin tertawa kecil, mengusap lembut kepala Felix, "Dosa kim Seungmin terlalu banyak Lix, di balik wajah manis nya dia pernah menghabisi keluarga Rival perusahaan ya, Hwang Corp"

Felix menutup mulutnya, felix bermonolog sendiri dalam dirinya, berarti Seungmin lah yang membantai keluarga Hyunjin, tapi kenapa bisa,  Seungmin mantan emmm istri eh suami ah entalah .

"By, kita sampai" felix melihat kearah keluar ,  yang felix lihat adalah sebuah halte biru kecil yang becek, disana berdiri seorang pria manis berdiri dengan Kemeja putih tertutup jaket kulit hitam memegang payung dengan senyum tulus.

Baru kali ini felix tak tega rasanya membunuh sosok targetnya, tak mungkin, felix mungkin psikopat paling kejam yang dikenal hyunjin, karena kalo mau felix bisa memisahkan kulit tulang dan daging dalam 15 menit milik korbannya.

Di ujung halte Seungmin tersenyum menyambut ajalnya, felix menggeleng dan menatap hyunjin yang melihat Seungmin penuh semangat akan nafsu membunuh.

Felix mencengkram jaket hyunjin membuat hyunjin menoleh "liebe, aku tak bisa membunuhnya, wajahnya terlalu ramah aku muak" hyunjin menghela nafas, ia terus berpikir bagaimana cara memancing si psikopat felix muncul.

 Classic || HyunLix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang