Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🄵🄰🄻🄻🄸🄽 🄵🄻🄾🅆🄴🅁
Musim semi ketiga yang dihabiskan Hyunjin di gunung paling selatan negeri Jepang.
Menuntun dirinya untuk menemukan sesuatu yang dapat mengembalikan harga dirinya sebagai seorang Samurai.
Hyunjin tertuduh oleh desa yang ia lindungi dengan tetesan darah, sebuah berita palsu dan busuk dilemparkan kepada dirinya karena telah meniduri seorang geisha.
Demi Dewi, Bahkan Hyunjin tidak tau bagaimana rasanya ereksi, jangan di tertawakan, karena baginya suara desingan katana yang menyentuh katana lain lebih menggoda ketimbang desahan laknat para lacur di Jepang.
Hyunjin Ishimura ditantang oleh gurunya sendiri untuk membuktikan kesucian diri, dengan menangkap kepala seekor rusa putih dan memberikan hatinya sebagai persembahan untuk Dewi dari desa yang ia lindungi.
Tanpa berpikir panjang dirinya memacu kuda pergi ke gunung selatan dimana sang guru berkata jika rusa putih suka bermain di sana ketika malam purnama.
Tiga tahun lamanya Hyunjin Ishimura bertahan di gunung ini. Mencoba mencari kebenaran atas tuduhan tak bermoral menjatuhkan harga diri.
Hingga malam ini tiba, purnama berpendar terang warna biru perak, menyilaukan mata siapa saja yang memandang.
"Indah sekali- "
Memandang bulan itu Hyunjin menangis dalam diamnya. Seorang samurai menangisi nasib nya sendiri sangat tidak terhormat.
Hyunjin tak peduli tentang Honor of a samurai yang di genggam erat sebagai pedoman klan Ishimura.
Ia merasa dirinya sudah dibuang tiga tahun lalu, ketika ibunya memalingkan wajah saat Hyunjin meminta tolong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🄵🄰🄻🄻🄸🄽 🄵🄻🄾🅆🄴🅁
Bulan biru itu seperti mengejek Hyunjin yang tertidur di bawah dahan besar sakura. Kelopak matanya terpejam erat. Katana tersandar apik di sebelahnya.
