CLASSIC

3.3K 356 35
                                    

- CLASSIC -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- CLASSIC -

♤ Felix membuka buku tebal dibawah buku buku materi kuliahnya,  tampilanya kusam dan terkesan tak pernah terpakai. 

Tertulis nama dipojok buku, Hwang Hyunjin.  Felix membuka lembar demi lembar buku itu.  Kisah classic sebuah cinta tertulis apik disana. Felix tersenyum senyum sendiri membaca tiap katanya.

Ia baru tahu kalo perpus yang membosankan terdapat buku diary kuno semenarik ini. Felix mengrenyit tatkala melihat sebuah tulisan yang lebih mirip dengan mantra mungkin ?

Felix sih acuh, ia baca saja rentetan kata tersebut.

For the time that set the earth moon and the rotating sun, brought me to go to the fairy world with the highest caste as the messenger of the goddess.

Dan entah percaya atau tidak Felix masih berada di perpustaakan yang sama, dikursi yang sama, namun dengan aura berbeda. Saat melirik kesekitar Felix sadar ini bukan Perpustakaan kampusnya. Melainkan tempat asing yang berputar seiringan dengan tempat asalnya.

- CLASSIC -



"Hei kau ? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Kau siapa ?" Felix bingung mau menjawab apa. Dia pun bingung mengapa ia disini. Ia hanya memandang wajah pria yang mirip Tupai didepanya.

Bajunya yang aneh karena sweater yang ia gunakan mirip dengan seragam. Tapi anehnya mengapa ia masih gunakan long coat hitam lusuh seperti itu.

"Aku pun tak tau mengapa aku disini" Jawab Felix seadanya kepada pemuda tadi.

"Eummm, apakah kau di mantrai, atau kau di teleport." Felix menggeleng sebagai jawaban. Menggeleng antara karena tidak tahu mengapa ia disini dan tak tahu apa yang dikatakan pria dihadapanya.

"Baiklah, ikuti saja aku menemui Chris, dan cari tahu siapa dirimu" Felix hanya mengangguk nurut saja, toh ia percuma kalo menolak hanya akan menelantarkan diri sendiri.

Di sepanjang lorong Felix berjalan, ia akui ia tidak dapat menutup mulutnya yang menganga lebar takjub akan apa yang terjadi disini. Orang orang berterbangan kesana kemari tanpa alat, burung burung kertas yang terbang tanpa mesin. Dan banyak hewan hewan aneh yang berkeliaran. Yang membuat Felix semakin ternganga adalah ada banyak peri peri kecil seperti peri gigi yang terbang bebas. Juga para manusia transparan menembus tembok alias hantu.

Saking asiknya melihat lihat Felix pun menabrak pundak Pemuda yang sedari tadi ia ikuti dan berhenti tiba tiba didepan pintu Mahoni besar dengan banyak ukiran dipinggirnya. Felix agak merinding di sampingnya saat pemuda itu mengeluarkan tongkat dan membaca mantra.

" Melòvêsá, open the door"  Dan benar saja, pintu besar tadi terbuka menampakan seorang pria tampan bersurai putih dengan kacamata bertengger dihidungnya.

 Classic || HyunLix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang