6

20.5K 943 15
                                    

Psycho's Lover
Part 6

Happy reading 🍒

____________________________________________________________






Aluna terbangun dari tidurnya. Tenggorokannya terasa kering Aluna memutuskan untuk mengambil air namun, saat hendak menyingkirkan tangan Adrien yang berada di pinggangnya pelukan Adrien malah semakin erat mendekap tubuh mungil Aluna. Pelukan itu terlalu kuat bagi tubuh Aluna yang masih memar karna kejadian 'itu' membuat Aluna menahan ringisan yang hendak keluar. Aluna sangat takut kalau ringisan yang lolos dari bibirnya akan membangunkan Adrien dari tidur nyenyaknya dan membangkitkan sisi iblisnya yang sangat amat ditakuti Aluna. Akhirnya Aluna tetap pada posisinya yang berhadapan dengan wajah iblis namun sialan tampan milik Adrien. Jari lentik Aluna tanpa sadar menyusuri wajah tampan di hadapannya dan saat tiba di bibir sexy Adrien, jari Aluna terdiam beberapa saat.

"Bibir ini adalah bibir yang merenggut ciuman pertamaku. Bibir yang selalu mengecupku seperti tak ada hari esok namun terkadang memberikan ciuman lembut yang menghanyutkan. Bibir ini juga yang selalu mengucapkan kata-kata manis yang menenangkan. Dan, bibir ini juga yang selalu menyakiti hatinya dengan kata-kata kasar."

"Eunghh.."

Aluna terdiam karna takut ketahuan jika ia sedang menatap Adrien yang tengah tertidur pulas seperti bayi namun seperti raja iblis jika sudah marah. Aluna memundurkan sedikit tubuhnya namun Adrien malah semakin mengeratkan pelukannya dan menempatkan kepalanya di cekungan leher Aluna membuat Aluna tidak nyaman karna nafas hangat Adrien yang menggelitik lehernya. Rasa hausnya kian menjadi membuat Aluna mencari ide untuk lepas dari pelukan Adrien. Ide mulusnya akhirnya melepaskan Aluna dari pelukan Adrien namun, karena ketidak hati-hatiannya membuat Aluna terjatuh.

"Auwwh!!"

"Heh, kau tidak apa-apa Aluna ?" Tanya Adrien yang terkejut dari tidurnya.

"Aaa...kku...tii..daak.. apa..apa.." Jawab Aluna dengan kepala merunduk dan tergagap. Suaranya serak karna kehausan.

"Oh Adrien, lihat apa yang telah kau lakukan. Gadismu masih takut padamu karna sikap monstermu padanya. Kepalanya menunduk, suaranya tergagap dan tubuhnya bergetar. Kau memang seorang bajingan sejati Adrien. Bagaimana bisa kau menyakiti gadis yang kau cintai ?" Ucap Adrien dalam hati.

"Apa yang ingin kau lakukan ?" Tanya Adrien dengan nada lembut.

"Aku ingin mengambil minum." Jawab Aluna dengan suara serak dan kepala menunduk.

"Baiklah, tunggu sebentar biar aku ambilkan." Ucap Adrien saat sudah menundukan Aluna di tepi kasurnya.

Saat hendak melangkah tangan Adrien dicekal oleh tangan Aluna.

"Tidak usah biar aku saja."

"Maaf." Ucap Aluna saat sadar dia mencekal tangan Adrien. Aluna yang takut langsung melepas tangan Adrien.

"Tidak usah biar aku saja. Kau tunggu saja disini." Adrien melangkah menuju dapur dengan hati terluka karena Aluna yang semakin takut padanya.

"Terima kasih." Ucap Aluna pada Adrien dan Adrien hanya membalasnya dengan senyum. Setelah itu ruangan menjadi hening. Tak ada satupun dari mereka yang berusaha untuk memecahkan suasana hening ini. Momen awkward ini sangat menganjal bagi mereka namun, mereka tak tahu bagaimana cara memulai suatu perbincangan.

"Astaga Adrien tanganmu... tanganmu terluka." Ucap Aluna cemas.

"Luka ini tidak ada apa-apanya dibandingkan luka yang aku berikan di tubuhmu." Ucap Adrien dengan nada menyesal. Aluna diam tak menanggapi.

"Kau mau kemana ?" Tanya Adrien saat Aluna berdiri dan berjalan tertatih menuju dapur.

Aluna tetap diam tak menanggapi pertanyaan Adrien. Melihat Aluna yang sedang berjalan dengan tertatih membuat Adrien tidak tega. Adrien menghampiri Aluna lalu menggendongnya ala bridal style. Aluna yang terkejut secara refleks langsung mengalungkan tangannya di leher Adrien. Ia takut terjatuh dari gendongan Adrien. Pikiran buruknya tentang Adrien semakin menjadi sejak kejadian 'itu' membuatnya semakin waspada pada sikap Adrien. Pikirnya bukan tidak mungkin jika tiba-tiba Adrien dengan sengaja membiarkannya terjatuh pasalnya saja Adrien tega menyiksanya habis-habisan. Ketakutan Aluna pada Adrien semakin menjadi-jadi tapi, ingin pergi juga tidak bisa karena Adrien selalu mengurungnya di apartment dan hanya boleh keluar jika bersama Adrien selain itu ia juga tak tahu akan pergi kemana. Ia tak punya tempat tujuan untuk pergi. Aluna sebatang kara di dunia ini.

Adrien mendudukan Aluna di sofa ruang tamu dengan hati-hati takut kembali melukai Aluna.

"Aluna." Panggil Adrien dengan nada lembut tapi sayang yang dipanggil tidak merespon dan tetap menundukkan kepalanya, Adrien menyentuh dagu Aluna dan mengangkatnya agar Aluna menatapnya. Sedih, kecewa dan takut semua itu terpancar dari tatapan matanya. Adrien sedih karena dirinyalah penyebab kesedihan Aluna. Andai waktu itu ia dapat mengontrol emosinya tidak membiarkan emosi menguasai dirinya dan melukai Aluna.

"Aku ingin mengambil kotak obat untuk mengobati tanganmu." Ucap Aluna lirih membuat Adrien tertegun.

"Bahkan setelah aku menyakitimu kau masih peduli padaku Aluna. Hatimu benar-benar suci tidak salah jika aku begitu mencintaimu." Gumam Adrien dalam hati.

"Baiklah, kau tunggu sebentar akan aku ambilkan." Ucap Adrien dengan senyum simpul di wajahnya.

Setelah menerima kotak obat dari Adrien, Aluna langsung mengobati luka di tangan Adrien dengan telaten dan sabar.

"Auwh!" Pekik Adrien saat perih menghampirinya.

"Tahanlah sebentar obat ini mungkin akan terasa panas."

Dan benar saja tak lama kemudian hawa panas datang. Adrien menahan panas yang menghampiri. Aluna yang tidak tega melihatnya meniup tangan Adrien yang sudah diolesi obat.

"Aku rela merasakan sakit ini bila kau yang mengobatinya Aluna." Ucap Adrien dalam hati.

TINGNONG....

Bel apartment berbunyi menandakan ada tamu yang datang. Adrien berjalan ke arah pintu masuk untuk melihat siapa yang datang.

"What the heck! Mau apa dia kemari ?"


To Be Continued...

________________________________________________

Heylow! Gimana part ini ? Ini part terpanjang yang pernah aku tulis buat Psycho's Lover loh semoga kalian suka. Makasih buat yg udah baca apalagi ninggalin vomment. Luv ya gaes!😘

See yaw!
Xylokyis 💋

[10/07/2018]

PSYCHO LOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang