8

18.3K 904 31
                                    

Biasa ⭐ nya dulu baru baca😉

Happy reading~♡

===oo0oo===



"

Auw! Adrien kenapa ?"

"Kau ingin berpakaian seperti itu, heh ? Dasar jalang! Kau ingin memamerkan tubuhmu dan menggoda pria hidung belang yang ada disana ? Cepat ganti bajumu dengan baju yang lebih layak!" Ucapnya lalu menghempaskan tangan Aluna dengan keras membuat tu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau ingin berpakaian seperti itu, heh ? Dasar jalang! Kau ingin memamerkan tubuhmu dan menggoda pria hidung belang yang ada disana ? Cepat ganti bajumu dengan baju yang lebih layak!" Ucapnya lalu menghempaskan tangan Aluna dengan keras membuat tubuh Aluna jatuh ke lantai dan keningnya terkena pinggiran meja rias

"Auw!" Aluna memegangi keningnya yang terkena pinggiran meja rias. Kepalanya pening namun ia berusaha untuk bangkit dan mengganti pakaiannya yang semoga saja sesuai dengan keinginan Adrien. Padahal Aluna memilih baju itu agar dirinya tidak membuat Adrien malu. Orang-orang selalu melihat Luna dengan tatapan aneh sehingga Luna berpikir bahwa cara berpakaiannya yang tidak pantas untuk berdampingan dengan Adrien. Hal itu membuat Aluna merasa rendah dan lagi-lagi usahanya dianggap salah oleh Adrien.

Lima menit kemudian Aluna keluar kamar dan menghampiri Adrien dengan dress yang ia harap sesuai dengan keinginan Adrien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima menit kemudian Aluna keluar kamar dan menghampiri Adrien dengan dress yang ia harap sesuai dengan keinginan Adrien. Lega rasanya saat melihat senyum cerah terbit di wajah dingin Adrien. Aluna yakin jika pakaiannya kali ini sesuai dengan keinginan Adrien.

"Kau cantik Luna." Bisik Adrien sambil memeluk Luna dan menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik alami milik Aluna.

BLUSH

Hanya dengan tiga kata mampu membuat semburat merah timbul di pipi Aluna. Bahkan rasa peningnya seakan lenyap begitu saja.

"Apa ini sakit ?" Tanya Adrien yang sedang memegang luka kening Aluna.

"Tidak apa-apa." Jawab Aluna dengan tersenyum indah.

"Kau tidak pandai berbohong Aluna." Dikecupnya luka itu.

Hati Aluna menghangat. Lagi dan lagi, untuk kesekian kalinya kejadian ini terulang lagi namun sayang sepertinya Adrien tak ada niatan untuk berubah.

PSYCHO LOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang