10

16.1K 673 11
                                    

Part ini mengandung UNSUR DEWASA. Dimohon untuk yang tidak berkenan atau belum cukup umur untuk skip ke part selanjutnya. Please DO NOT report this story. Read at your own risk.

⭐nya dulu dong baru baca😉

Happy reading~♡

===oo0oo===

Matahari sudah terbit dengan cerah sejak beberapa jam yang lalu tapi, sepasang manusia yang berada di balik selimut itu sepertinya tidak tergugah untuk bangun dari tidur lelapnya. Wajah kedua insan itu menyiratkan kelelahan akibat malam panas yang mereka lalui.

"Auw!"Rintih Aluna yang mencoba bangun dari tidurnya.

"Adrien benar-benar menyerangku habis-habisan semalam." Ucap Aluna pada dirinya sendiri.

Ocehan Aluna nyatanya tak sama sekali mengusik tidur nyenyak Adrien. Pria itu masih setia dengan kasur empuknya. Aluna berjalan tertatih menuju kamar mandi. Selangkangannya sepertinya lecet karna serangan brutal Adrien. Sejak hari pertama Aluna mengenal Adrien, Aluna memang sudah mengetahui jika nafsu Adrien sangatlah besar tapi, semalamlah ia rasa puncak dari kebuasan Adrien di atas ranjang. Jika biasanya saja Aluna sudah kewalahan melayani Adrien, bisa dibayangkan selelah apa tubuh mungil Aluna.

"Sepertinya aku harus mandi air hangat untuk merilekskan tubuhku yang rasanya tidak karuan ini." Aluna mengisi bathup dengan air hangat tak lupa juga ia menuangkan sabun dengan aroma strawberry. Aluna merendamkan tubuh mungilnya ke dalam bathup tersebut menikmati air hangat yang seakan memijit tubuh lelahnya.

Adrien yang masih memejamkan matanya meraba sisi samping kasurnya yang biasa ditiduri oleh Aluna. Niat awalnya adalah untuk merapatkan tubuhnya pada tubuh mungil namun sexy milik Aluna tapi, sisi tersebut kosong. Adrien langsung membuka mata, rasa panik menghampirinya.

"Aluna! Aluna! Aluna!" Teriak Adrien memenuhi kamar mewah itu.

"Aku di kamar mandi Adrien." Jawab Aluna dengan suara yang sedikit kencang.

Adrien langsung menuju kamar mandi dan membuka pintu itu dengan tergesa sampai membuat Aluna terlonjak kaget. Adrien langsung menghampiri Aluna dengan ekspresi lega. Saat tiba di depan Aluna, Adrien mencium kening gadisnya cukup lama. Aluna hanya memejamkan matanya menikmati ciuman Adrien di keningnya. Satu lagi hal manis yang Adrien berikan untuk mengawali hari Aluna yang sepertinya akan berjalan dengan indah.

"Aku kira kau pergi meninggalkanku. Aku takut sekali saat sisi ranjangmu kosong." Ucap Adrien dengan ekspresi khawatir yang membuat Aluna tersenyum saat melihat ekspresi Adrien yang terlihat menggemaskan dimata Aluna.

"Auw!" Pekik Adrien saat Aluna menggigit hidungnya dengan gemas.

"Nakal kau ya. Kenapa kau menggigitku sayang ? Apa yang semalam belum cukup ? Baiklah, ayo kita lanjutkan." Ucap Adrien dengan semangat menggebu-gebu.

"Ih kau ini mesum sekali. Aku menggigitmu karna kau menggemaskan." Jawab Aluna sambil mencubit kedua pipi Adrien, membuat wajah Adrien terlihat lucu.

"Padahal kalau yang semalam kurang aku akan dengan senang hati memberikannya lagi." Ucap Adrien dengan kerlingan mata dan bibirnya yang ia gigit sendiri.

"Hahaha dassaahh-" Ucapan Aluna terhenti dengan desahan karena Adrien meremas kedua payudaranya dengan gemas.

Melihat mata Aluna yang tertutup serta menggigit bibirnya berusaha untuk menahan desahan terkutuk yang akan semakin membangkitkan gairah nakal Adrien. Melihat itu semua Adrien tersenyum nakal. Aluna sudah terbuai dengan nafsun namun masih berusaha menahannya. Remasan tangan Adrien pada kedua payudara Aluna semakin menggila. Kondisi tubuh Aluna yang basah dan lici membuat pekerjaannya memanjakan gundukan kenyal itu lebih mudah.

PSYCHO LOVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang