Impian

1.4K 62 10
                                    

"Batz kamu udah dateng..........."nae bengong.

.
.
.
.
.
.

"Hey beby"

"Sayang...ini apaaaaa?"tanya nae dengan mata berbinar karena batz membawakannya boneka monyet yang sangat besar.

"Hahaha tadi aku mampir ke toko eh gak sengaja liat ini..liat monyet ini kayak kamu,jadi ak beli deh buat kamu..hahahahaha."

"Kamu nyamain aku sama monyet😫🐒🐒"

"Ya habis tingkahmu kayak monyet gelantungan terus di aku...hahaha"

"Nyebelin ya kamu,tapi kamu so sweet bgt sih ...makasih ya sayang😘😘"ucap nae sambil mencium bibir batz

"Yaudah ini bawa ke dalem aja,kita langsung pergi yuk"

"Kamu mau ngajakin aku kemana sih?"

"Nanti kamu juga tau sayang"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akhirnya batz mengajak nae untuk menuju ke suatu tempat.setelah 1 jam  menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.
.
.
.
.
.
.

"Ini dimana batz?"

"Batz tersenyum kemudian memegang tangan nae dan menuntunnya untuk berjalan dan batz mulai bercerita"
.
.
.
.
.
.
.
"Ahhhh...sudah lama aku tidak kesini...Ini adalah tempat masa kecilku,aku sangat menyukai tempat ini karena disini sangat nyaman untukku,aku pindah ke kota karena tuntutan kerja ayahku."

"Kamu tau nae,disini juga aku banyak menghabiskan waktu bersama dengan ibuku sebelum dia meninggal. sehingga tempat ini sangat mengingatkan aku padanya."

"Lihatlah."

"Batz.......,ada danau...dan ini sangat indah sekali"ucap nae terpukau

"Ya,kau benar..aku juga sangat suka disini.dan ibuku mengetahui hal itu, sehingga ibuku membeli tempat ini untukku."

"Jadi,tempat indah ini adalah milikmu?"

"Iya..ibuku sangat bisa membuatku bahagia dengan caranya sendiri,.....duduklah disini."ucap batz yang sudah duduk dibawah pohon dan menyuruh nae untuk didepannya sehingga batz dapat memeluk perut nae dengan erat.

"kamu tau nae apa tujuan hidupku?aku hanya ingin berguna untuk orang lain seperti ibuku, dan membuat semua orang bahagia.itu adalah tujuan yang sangat mulia, ibuku adalah inspirasiku selama ini."ucap batz yang mulai meneteskan air matanya.

"Nae mendongak untuk menghapus air mata batz dan langsung mencium bibir batz dengan tulus"

"Setelah ibuku tiada,entah kenapa melihat tempat ini sungguh menyakitkan rasanya,jadi aku tidak pernah kembali lagi disini, sampai akhirnya aku bertemu denganmu.aku mulai berani membuka memori lamaku."

"Tidak seharusnya batz kau meninggalkan  pemberian indah ini dari ibumu.ibumu pasti sangat sedih karena kau seperti berusaha melupakannya."


"Kau benar,tidak seharusnya aku seperti ini.rasanya seperti menyakiti diriku sendiri."batz mulai menangis

"Aku sangat merindukannya nae,aku sungguh tidak sanggup tanpanya."batz langsung menangis sejadi jadinya.

"Naepun berbalik badan dan langsung memeluk batz"
.
.
.
.
.
.
Naepun ikut menagis merasakan hatinya yang teriris melihat batz seperti itu.
.
.
.
.
.
"Apa yang harus aku lakukan nae?
Aku sungguh tidak tau."
.
.
.
.
.









"Batz, belajarlah merelakan seseorang yang telah tiada.jika kau mengikhlaskannya ibumu akan lebih bahagia dan akan tenang disana.apa kau tidak mau itu?"

"Lupakanlah kenangan buruk itu dalam ingatanmu,mulailah dengan sebuah harapan baru batz."
.
.
.


"Terima kasih nae,....kau adalah kekuatanku untuk bertahan"batz tersenyum dan kembali memeluk nae

.
.
.
.
.
.

"Aku sangat senang dengan ibumu,cara dia memberiku perhatian mengingatkanku pada ibuku,dan aku sangat berterima kasih padanya"

"Nae tersenyum dan mengusap tangan batz yang berada diperutnya."

"Aku juga lebih berterima kasih pada ibumu karena telah melahirkan seorang malaikat sepertimu, kau..membuat hidupku berubah drastis, bersamamu aku menjadi orang yang lebih baik dan dapat menerima kenyataan."

"Yaudah sekarang kamu senyum ya sayang,masak preman pasar nangis gini sih kan gak lucu."ucap nae menghibur batz dengan mengangkat bibir batz keatas agar tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.

"Batz tempat ini sungguh indah sekali,jahat sekali kau hanya menelantarkannya saja"

"Entahlah nae..aku belum memikirkan tempat ini"

"Batz kau seorang arsitek yang dapat membangun apapun..kau bisa membangun impianmu disini,pasti sangat indah dan kau akan bahagia."

"Batz hanya mengerutkan dahi"

"Nae pun langsung berdiri dan menarik tangan batz dengan antusias"

"Kau lihat batz danau ini pemandangannya sangat indah,kau bisa membangun rumah impianmu disini."

"Setiap bangun tidur kau dapat melihat danau maka kau perlu membuat jendela yang besar disini,kemudian kau bisa sarapan ditemani angin yang sejuk"

"Kau dapat membaca koran dipagi hari dengan melihat pohon pohon hijau yang menyejukkan."

"Kau bisa membuat ruang kerjamu mengarah ke danau agar kau tidak bosan dan tidak cepat lelah bekerja, bukankan itu impian yang menyenangkan batz.kau bisa mewujudkan rumah impianmu sendiri."ucap nae yang menatap batz dengan antusias

Batz tersenyum dan memeluk nae dari belakang kemudian melingkarkan tangannya di perut nae

"Apakah menurutmu itu adalah sebuah impian?"
.
.

"Kalau begitu aku akan berusaha mewujudkannya untuk kita."

"Hah..kita?"

"Mungkin setelah lulus dan aku sudah bekerja,aku akan menabung dengan hasil keringatku sendiri untuk membuat impian itu, dan aku akan hidup bersamamu dan menikahimu,kita akan memiliki seorang anak dan bahagia disini.apakah itu menyenangkan?"

"Hahahah impianmu terlalu besar batz."ucap nae terseyum malu

"Apa kau tidak menginginkannya nae?"

"Aku sangat senang kau bahagia apalagi itu karenaku,aku hanya tidak percaya kau memikirkan hubungan kita sampai sejauh ini.tapi bagiku bersamamu saja itu sudah impian yang terwujud batz."

"Tapi aku akan melakukannya,mimpi itu perlu kita raih nae.aku janji.maka tunggulah dan tetaplah disampingku."

Batz pun memeluk nae dan mencium bibirnya dengan hangat.

"Terima kasih batz..sungguh terimakasih, kau sudah memikirkan kebahagiaanku."
.
.
.
.batz tersenyum...

.
.
.
"Sayang matahari sudah ingin terbenam,sebaiknya kita pulang saja yuk."ajak batz lalu menggandeng nae menuju ke mobil.



"Aku tidak tau apa yang harus aku katakan selain terima kasih padamu batz,kau membuatku menjadi orang yang beruntung.aku tidak menginginkan lebih dari ini batz.cukup bersamamu aku sudah senang setengah mati.tarima kasih cintaku."ucap nae dalam hati.






Until You Were GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang