Hari berikutnya batz mempersiapkan dirinya untuk berkunjung kerumah nae bersama ayahnya, dalam rangka melangsungkan acara pertunangan yang resmi dan diketahui oleh kedua belah pihak keluarga.
Orang tua naebatz sudah rela dan merestui hubungan anaknya sejak dulu, karena yang mereka pikirkan hanyalah kebahagiaan anak2 mereka, bukan malah menentang hubungan terlarang naebatz, dan menuntut sebuah keegoisan yang memaksa mereka menjalani hubungan yang semestinya
Bagi mereka kebahagiaan naebatz adalah segalanya untuk mereka. mereka sangat mengikhlaskan keputusan dan pilihan anak mereka serta menerima keadaan dan kenyataan.
Nae dan kedua orangtuanya pun telah mempersiapkan dan menunggu kedatangan batz dan ayah batz. Naebatz mulai mempersiapkan dirinya dengan menggunakan dress yang sangat anggun dan membuat mereka berdua terlihat cantik dan mempesona.
19.00
Batz dan ayahnya telah sampai di kediaman nae,dan ayah batzpun menggandeng batz untuk menuntunnya masuk kedalam. Mama nae yang melihat batzpun menyambut batz dan memeluk calon menantunya itu dengan hangat.ayah naepun menjabat tangan ayah batz dan mereka semua masuk ke ruang tengah untuk berkumpul.
Disana telah ada sahabat2 naebatz yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan batz,merekapun memeluk batz dengan hangat dan saling mengucapkan selamat.
Tidak lama kemudian nae turun dari tangga bersama nut dengan mengenakan dress putih yang indah dan rambut tergerai membuat batz terpukau menatapnya.
Kemudian naepun duduk diantara kedua orang tuanya dan menatap batz lekat sembari tersenyum melihat tunangannya yang tidak kalah cantik darinya, dan merekapun memulai acara pertunangan.
"Baiklah bapak suthatta,disini saya mewakili anak saya batz, untuk meminta izin anda dan nyonya suthatta untuk meminang anak anda nae suthatta. Apakah bapak berkenan dan merestuinya?"
"Kami keluarga nae suthatta menerima batz sebagai tunangan nae dan merestui mereka berdua menjalin kasih ke jenjang yang lebih serius."
"Akhirnya sahabat2 naebatzpun bertepuk tangan sebagai tanda selamat."
"Nae dan batzpun akhirnya berdiri dan keduanya saling memakaikan cincin pertunangan mereka,setelah terpasang sempurna dijari manis mereka akhirnya batzpun mencium kening nae dengan hangat dan semuanya pun bertepuk tangan."
"Kalau begitu kapan ya pak kita bisa melangsungkan pernikahan mereka?" tanya papa nae ke papa batz.
"Kalau itu saya serahkan ke naebatz saja pak,biar mereka sendiri yang memantapkan dan memutuskannya.
"Nae,kamu kapan emang mau nikahnya,mama pengen cucu nih..kamu jangan lama2 deh mutusinnya."ucap mama nae
"Lah..yang mau nikah nae kok mama si yang kebelet?😏"ucap nae
"Semuanya pun mulai tertawa dan kembali bercanda santai dan sudah tidak berbicara formal lagi."
"Akhirnya semuanya pun menuju taman belakang untuk mengadakan party dan makan bersama untuk merayakan hari bahagia nae batz."
"Sayang, aku mau ke toilet dulu ya,"batz
"Aku anterin ya sayang"nae
Akhirnya mereka berdua masuk kedalam dan nae menemani batz dari luar toilet.
5 menit kemudian batz keluar dari kamar mandi dan nae tersenyum melihat kecantikan batz dan mulai memeluk pinggangnya
"Yaampun sayang,kamu cantik banget sih kalo feminim gini,aku makin cinta deh sama kamu" nae
"Kamu juga cantik sayang.aku aja sampe melongo ngeliat kamu.hahaha "batz
"Terus kapan kamu mau nikahin akunya,aku udah gak sabar pengen buat anak sama kamu,hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Were Gone
FanfictionIni adalah sebuah awal cerita dimana seseorang memiliki sebuah rasa sayang yang sangat besar terhadap orang yang dicintainya.dengan segala upaya perjuangan yang dilakukan. Apakah semua itu bisa diartikan dan terbalaskan cintanya oleh sebuah perjuang...