Kepergianmu

1.3K 54 29
                                    

Sudah seminggu semenjak kepergian batz, nae mengurung diri dikamarnya, mama nae sangat terpukul melihat keadaan anaknya yang menyedihkan seperti itu.
Nae sudah tidak mau makan dan memilih menyiksa dirinya sendiri.

Sahabat sahabat nae pun sudah mencoba datang dan menghiburnya agar nae tidak selalu menyalahkan dirinya sendiri.namun tetap saja nae terlihat sedih dan justru membuat nae lebih sering menangis

.
.
.
.
Dan akhirnya vero pun datang menjenguk nae yang keadaannya semakin memprihatinkan.

Melihat vero datang naepun langsung menangis dan memeluk vero

"Ver,gue gak kuat ver,gue gak sanggup kehilangan batz."ucap nae lemah

"Lo gak boleh gini terus nae,lo harus kuat.batz gak akan suka ngeliat keadaan lo.jika batz disini, pasti dia akan memarahimu."




.
.

"Batz suka banget marahin gue, kalo gue telat makan.mukanya pasti cemberut kalo gue gak nurutin dia"ucap nae tersenyum namun kembali lagi menangis.

"Kalo gitu sekarang lo makan ya,biar batz gak cemberut liat lo kayak gini.gue ambil makan dulu ya."




5 menit kemudian vero datang membawa nampan berisi makanan untuk nae.

"Sekarang lo makan ya,habis ini gue mau ngajakin lo jalan jalan,makanya fisik lo harus kuat.lo mau kan?"vero

"Akhirnya vero berhasil membujuk nae untuk makan,setelah itu vero mengajak nae jalan jalan untuk mencari udara segar."

"Nae,gue mau ngajak lo ke suatu tempat.lo mau ikut gue kan?"

"Naepun mengangguk dan akhirnya mereka berdua pergi."








***

1 jam menempuh perjalanan untuk menuju tempat yang vero tuju,nae seperti tidak asing melewati jalan itu.saat sampai di tempat tujuan nae turun dari mobil.

langkah nae tiba tiba bergetar,tangan nae menutup mulutnya,nae kembali menangis seakan tidak percaya melihat apa yang ada didepannya.







.
.
.
.
Ya benar,vero membawa nae ke tempat masa kecil batz yang terdapat banyak pohon dan danaunya,namun yang membuat nae kaget disitu sudah terbangun sebuah rumah impian yang naebatz impikan sejak lama.

Rumah itu sama persis seperti miniatur maket yang batz buat dulu.
Rumah putih dari kayu, dengan jendela yang besar menghadap danau, seperti yang nae inginkan.

Seketika badan nae ambruk melihat itu semua,rasanya nae sungguh tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Veropun membantu nae berjalan dan membawa nae masuk kedalam rumah itu

.
.
.
.

"Nae,disini adalah tempat yang paling batz suka, dia sudah menghabiskan sisa waktunya untuk tinggal di rumah ini, karena baginya tempat ini adalah tempat yang paling nyaman untuknya."

"Batz sudah mempersiapkan ini sejak lama,dan semua ini hanyalah untukmu nae."

"Walaupun keadaan batz sakit dan sudah sekarat,dia tidak pernah putus asa untuk mewujudkan impiannya membangun rumah ini untukmu."

"Semua ini dia lakukan karena dia sangat mencintaimu nae,dan sebelum batz pergi dia berpesan padaku untuk memberikan semua ini padamu.ini adalah impian kalian"

Seketika nae menangis dan dadanya terasa sesak sekali mengingat batz orang yang sangat nae cintai.nae tidak percaya batz benar-benar melakukan ini untuknya.

Until You Were GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang