Don't forget to click the star :)
.
.
.7 tahun kemudian...
Kyuhyun memasuki ruangan itu dengan tersenyum cerah, bagaikan langit biru dan awan putih di atas sana. Ia duduk di kursi kebanggaannya yang baru didapatnya. Ya, ini adalah hari dimana ia telah menjadi seorang yang berkedudukan tertinggi di perusahaan ini. Meski umurnya masih terbilang muda, tapi untungnya para pemegang saham akhirnya percaya untuk menyerahkan jabatan ini padanya.
Awalnya memang tidak mudah, bahkan setelah Kyuhyun lulus dengan nilai yang cukup baik di Harvard University, ia hanya bisa menduduki kursi karyawan biasa.
Lalu berlalunya waktu ia mulai naik jabatan, hingga di sinilah dia sekarang. Setelah melewati berbagai rintangan sulit dan perdebatan antara pemegang saham dan dirinya yang berusaha mati-matian menunjukan kemampuannya akhirnya mereka setuju. Dan akhirnya, ayahnyapun dengan hati yang lega bisa bersantai di rumah tanpa perlu ambil pusing dengan CK Group, karena kini sudah ada dirinya yang akan menghandle itu semua.
Kyuhyun mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, karena ia baru saja diangkat menjadi Presiden Direktur, tugas-tugasnya pun masih belum sampai di meja ini. Padahal seingatnya, ia sudah meminta seluruh tugasnya untuk diletakkan di atas meja kerjanya pada sekretarisnya. Tapi mengapa belum ada juga?
Tiba-tiba suara ketukan pintu membuatnya duduk dengan tegak, jangan sampai bawahannya melihat sikap kekanak-kanakannya, setidaknya ia harus terlihat berwibawa dan menunjukan bagaimana visualisasi seorang pemimpin yang sukses.
"Masuk" ucapnya, tak lama seorang pria awal akhir 30 tahunan memasuki ruangannya sambil membawa map berbagai warna.
"Selamat siang tuan Cho, ini tugas-tugas Anda. Maaf karena keterlambatan ini, saya harus mencari semua ini di loker Nona Choi terlebih dahulu." pria itu meletakkan map-map itu di atas meja Kyuhyun.
Kyuhyun mengernyitkan dahinya saat mendengar alasan pria itu. Choi Sungrin adalah sekretarisnya mulai saat ia menjabat sebagai direktur biasa. Dan mengapa tidak Choi Sungrin saja mengantarkannya langsung? Kenapa harus melalui perantara?
"Mengapa tidak nona Choi saja yang langsung mengantarkannya kemari?" pria itu menunduk takut, ia tidak mau mendapat amukan dari bos-nya, ia masih butuh pekerjaan ini.
"Maaf tuan, tapi Nona Choi sudah resign sejak kemarin" jawab pria itu membuat Kyuhyun melebarkan matanya. "Astaga, wanita itu. Mengapa seenaknya sekali?" Kyuhyun mendengus kesal, bisa-bisanya di saat seperti ini Choi Sungrin—sekretarisnya—justru pergi begitu saja. Tidak bisakah Sungrin menunggu sebentar saja?
"Sudahlah, kau bisa keluar" ucap Kyuhyun pada akhirnya, 'toh ini bukan kesalahan pria itu. Ini kesalahan sekretarisnya yang kurang ajar itu.
Dengan membungkuk takut, pria itu akhirnya pergi meninggalkan ruangan Kyuhyun. Setelah pria itu pergi, Kyuhyun menghela nafas, lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Menghubungi seseorang yang dengan seenaknya pergi begitu saja, padahal Kyuhyun begitu membutuhkannya saat ini.
"Hei! Apa yang kau lakukan?!" pekiknya saat panggilan itu tersambung, bahkan sebelum seseorang di seberang sana menjawab.
Terdengar dengusan dari seberang sana, "Jangan berteriak Cho Kyuhyun, aku tidak tuli!" Kyuhyun menghela nafasnya, mencoba mengontrol emosinya. "Mengapa kau pergi begitu saja noona?"
Choi Sungrin di seberang sana terkekeh, "Bagaimana kejutanku? Apakah kau senang?" lalu wanita itu tertawa lagi membuat Kyuhyun mendengus kesal. "Aku tidak bercanda noona, tidak bisakah kau kembali? Aku benar-benar membutuhkanmu, walau bagaimanapun aku belum pernah menangani berkas-berkas sebanyak ini." pinta Kyuhyun memelas.

YOU ARE READING
[KYU🔜] LATE
FanfictionKarena jika sudah terlambat, maka tidak ada lagi yang bisa diperbaiki. Jika sudah kau retakkan, tak mungkin dapat kembali seperti semula. Jika sudah pergi, maka seharusnya jangan kembali. . . . . Ini bukan cerita yang akan sesuai dengan keinginan ka...