12-A

413 34 0
                                        

Warning before read: tolong jangan bayangin yang aneh-aneh :)

***

"Papa..." teriak Fei dari jauh, tampak gadis kecil itu berlarian menghampiri papanya yang baru saja memasuki apartmentnya.

Gadis kecil itu tersenyum gembira melihat papanya yang kali ini pulang tepat waktu, bahkan sebelum makan malam. Sungguh menggembirakan menurutnya!

"Bagaimana harimu sayang?" tanya Yifan sambil membawa putrinya ke ruang tengah dalam gendongannya. Dan tanpa perlu menunggu waktu lama, seperti biasa, Fei menceritakan seluruh kejadian yang ia alami hari itu, bahkan termasuk bertemu Park Hyera yang sebetulnya topik yang cukup sensitif bagi seseorang yang sedari tadi memang diam saja di bagian dapur. Tidak ingin menanggapi.

"Lynn..." panggil Yifan dengan lembut. Wanita itu hanya diam saja, bahkan seakan nyawanya tidak berada di sana. Bawang yang tengah ia potongpun, dibiarkan begitu saja.

Yifan sebetulnya menyadari ini, ada sesuatu yang disembunyikan Lynn, entah apa itu. Yifan juga tidak tahu. Bukannya tidak ingin mencari tahu, tapi lebih tepatnya menunggu Lynn untuk cerita kepadanya. Karena apa yang ia pahami, ia tidak bisa memaksa Lynn untuk menceritakan semuanya yang terjadi. Bahkan dulu, butuh beberapa waktu untuk membuat Lynn benar-benar percaya pada Yifan.

"Bermainlah di kamar Fei..." instruksi Yifan pada putrinya, setidaknya ia harus berbicara pada Lynn. Sejujurnya, ia takut terjadi sesuatu pada Lynn atau bahkan calon bayi mereka.

Dengan lembut, Yifan memeluk punggung wanita itu hingga melingkari perut Lynn yang di dalamnya terdapat buah hati mereka. Lynn terkesiap, seakan sadar dari lamunan panjangnya. "Gege sejak kapan sudah berada di sini?" tanya Lynn dengan gugup, tapi sungguh, Lynn menyadari bahwa itu benar-benar pertanyaan bodoh.

Heol, pertanyaan tersebut, seakan-akan membuat Lynn mengakui bahwa ia memang sedang melamun sejak tadi hingga tidak menyadari bahwa suaminya telah berada di dapur bersamanya.

"Hm..entahlah" ucap Yifan, bermain-main.

Diciumnya kepala istri tercintanya mendalam, menyiratkan bahwa semua akan baik-baik saja karena Lynn punya Yifan dan Fei disisinya, jangan lupakan calon bayi yang berada di perutnya.

"Ge...adakah sesuatu yang salah?" tanya Lynn tergugu, pasalnya ia merasa seperti Yifan mengetahui segalanya tetapi masih akan tetap menunggu Lynn untuk menceritakannya, oleh karena itu Yifan bersikap seperti ini.

Hidup itu memang sebuah pilihan. Apapun yang kita lalui, semua berawal dari pilihan yang kita pilih, baik A B C atau D. Sangat kejam, bahkan dalam hal ini, Lynn merasa berjalan di atas pecahan kaca yang tajam. Pelan dan harus hati-hati agar tidak ada yang terluka. Baik Yifan maupun anak-anaknya.

Yifan tidak menjawab pertanyaan Lynn, pria itu hanya menyerukkan kepalanya ke bahu wanitanya. Menghirup dalam-dalam, feromon yang begitu memabukkan dalam diri Lynn.

"Ge...apa yang kau inginkan?" napas Lynn memberat.

"Dirimu..."

­-=JJ=-

Hidup Kyuhyun tidak pernah semerana ini sebelum mengenal Song Eunjae. Tentu saja dia laki-laki yang terlahir dengan sendok emas dimulutnya. Kehidupan yang bergelimangan harta, serta kemudahan akses kemanapun yang ia mau.

Berbagai hal dengan mudah ia dapat, tentu kehidupan yang ia jalani, membuat sikap egois mau tidak mau tumbuh dalam dirinya. Terlebih dia seorang anak tunggal.

Hidup ini lucu, terkadang Kyuhyun merasa hidupnya sudah sangat sempurna, apalagi ditambah Eunjae dan anak mereka. Lagi-lagi, hasil dari berbagai pemikiran ini adalah rutukan kebodohan mengapa Kyuhyun tega sekali kepada Eunjae.

Bukan salah Eunjae meninggalkan Kyuhyun, tapi salah pria itu sendiri yang tidak mau tanggungjawab atas perbuatannya. Dan sialnya, Kyuhyun sangat menyadari itu, menyadari bahwa dirinya sangat salah. Kelakuannya bertahun-tahun lalu benar-benar tidak bisa dimaafkan.

Kyuhyun tidak pernah menyesal akan kedatangan Song Eunjae dalam hidupnya. Wanita mandiri yang begitu menawan mampu mengalihkan pandangan Kyuhyun dari wanita-wanita lain, bahkan sebetulnya Kyuhyun sudah memantapkan bahwa hanya Song Eunjae-lah yang boleh mengandung anaknya. Tapi sayangnya, saat itu terlalu cepat bagi Kyuhyun.

Mungkin jika semua peristiwa itu terjadi saat ini, sungguh Kyuhyun tidak akan berfikir dua kali untuk menikahi Song Eunjae, wanita yang bahkan masih berada di tempat khusus di hatinya.

Kyuhyun meneguk minuman berwarna coklat keemasan itu, entah sudah sloki yang keberapa, Kyuhyun juga tidak ingat. Seingatnya, ia pulang cepat hari ini karena terlalu tidak mood untuk mengurusi masalah pekerjaan. Dan ia bahkan belum keluar dari kamar sejak sore tadi.

Sekonyol itukan? Hanya karena seorang wanita.

Kyuhyun berdecih, hatinya menolak mengatakan bahwa hanya karena seorang wanita. Bukan. Tapi ini karena Song Eunjae, wanitanya, dunianya, hidupnya.

Selalu begini, ditengah gelap dengan cahaya bulan. Entah kenapa Kyuhyun selalu dapat dengan jelas melihat bayang-bayang Eunjae menghampirinya. Eunjae yang manis, yang ceria, yang sedih, bahkan hingga sosok Eunjae yang selalu mengoceh bahwa Kyuhyun seperti pria tidak terurus jika seperti ini. Dan seperti biasanya, dalam bayang-bayang itu selalu menggapai wajah Eunjae yang mungil dibanding tangannya.

Tersentuh, tidak seperti biasanya. Biasanya sosok Eunjae akan langsung hilang begitu Kyuhyun mencoba untuk menyentuh wajahnya, tapi justru saat ini Kyuhyun dapat menyentuh wajah wanita itu.

Eunjae masih mengoceh dengan serantaian kata yang entah apa itu. Hanya yang Kyuhyun inginkan adalah kembali merasakan cintanya, pujaan hatinya yang selalu ia rindukan.

Pria itu mendekatkan wajahnya, semakin dekat, hingga ia dapat merasakan bibir penuh dari wanita pujaannya. Ia sesapi dengan perlahan sembari merangkai kenangan yang hilang di antara mereka. Serpihan-serpihan yang telah hancur yang ia coba untuk rangkai kembali.

Andai bisa, andai saja. Kyuhyun benar-benar menginginkan kesempatan kedua.

Ia harap, ia tidak pernah terlambat.

*

*

*

-=JJ=-

Mohon maaf, mari kita lanjutkan lain waktu. Selamat menunggu :p

[KYU🔜] LATEWhere stories live. Discover now