Don't forget to click the star :)
.
.
.Seoul, 2006
Kyuhyun menghampiri gadis itu dengan senyum senang diwajahnya—senyum yang begitu lebar, membuat beribu-ribu gadis yang melihatnya meleleh. Dengan masih menggunakan kaos dan celana pendek serta sandal jepit, dia berlari terpogoh-pogoh, namun perlahan mulai berjalan saat sudah mendekati gadis itu.
Napasnya masih memburu namun matanya hanya fokus memandang gadis itu, gadis yang telah bersamanya setahun belakangan ini. Setelah nafasnya normal, ia kembali tersenyum lebar dan memeluk gadisnya erat, "Aku berhasil Jae, aku berhasil" dan gadis itu seketika membeku mendengar pernyataan yang tak diharapkannya.
-=JJ=-
Tubuh Eunjae merosot seketika saat tanda yang tak diharapkannya benar-benar terpampang nyata di alat sialan itu. Air mata berjatuhan dengan deras di pipinya, dan ia benar-benar tidak memedulikan itu. Bahkan meski membuat wajahnya kusutpun ia tidak peduli.
Alat itu masih ada di genggamannya, seakan meledek dirinya—menertawakan tangisnya. Di kepalanya terdapat beribu-ribu kata mengapa, kata jika, kata seharusnya, tapi sekarang itu tidak akan berguna lagi.
Ia sudah terjerembap ke dalam jurang yang dalam, ini semua sudah terjadi, dan ia bukanlah manusia super yang bisa memutar waktu begitu saja. Demi Tuhan, kenapa ia bisa sebodoh itu?
Ia menatap alat itu sekali lagi, lalu melemparnya ke kaca wastafel kamar mandinya hingga membuat kaca itu retak. "Argh! Kyuhyun sialan!" teriaknya lalu ia menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya.
"Eomma mianhae, mianhae..." lirihnya. Bahkan ibunya di atas sana pasti marah besar padanya, ibunya akan menangis darah di atas sana melihatnya yang begitu murahan. Begitu bodoh hingga bisa terjadi hal seperti ini. Demi Tuhan Eunjae, memangnya berapa umurmu?!
Tak lama terdengar suara ponsel yang terdapat di dalam kantong celananya, dengan gerakan lambat ia mengambil ponsel itu dan melihat ID caller-nya.
Naeui Kyu.
Ia mengutuk nama itu sekali lagi, entah mengapa rasanya ia benci sekali pada nama itu sekarang. Ia berniat untuk tidak menjawabnya, namun ia menyadari sesuatu. Ia merasa ini tidak adil jika hanya dia yang menderita, Kyuhyun juga harus menanggungnya. Bagaimana mungkin jika kami melakukannya bersama sedangkan yang merasa menderita di sini hanya dirinya?! Itu tidak boleh terjadi.
Dengan cepat ia menjawab panggilan kedua dari Kyuhyun. Ia hanya diam menunggu pria itu berkata sesuatu. "Jae, dengar, kita harus bertemu sekarang. Temui aku di taman biasa." suaranya terdengar begitu ceria, membuat hati Eunjae teremas seketika.
Bagaimana bisa ia seceria itu? Sedangkan masalah besar akan menantinya. Lihat saja Cho Kyuhyun, apakah yang akan kau lakukan jika aku mengatakan ini padamu? Masihkah kau mencintaiku dengan tulus? Atau malah membuangku dengan anakmu ini?
-=JJ=-
Eunjae membeku seketika mendengar kata-kata yang tidak diinginkannya terlontar dari mulut Kyuhyun. Ini tidak bisa terjadi, ini tidak boleh terjadi padanya. Kyuhyun tidak boleh melakukan itu, walau bagaimanapun Kyuhyun harus bertanggungjawab atas dirinya dan bayi mereka. Ia tidak boleh melakukan hal itu begitu saja. Air matanya kembali jatuh membasahi bagian bahu Kyuhyun. Mengingat hal ini membuatnya kembali merasa tak berguna.
"Jae, aku akan berangkat akhir minggu ini. Jangan khawatir, aku akan selalu pulang setahun sekali." ucap Kyuhyun sambil mengecup kepala Eunjae berulang kali. Nadanya terdengar begitu ceria, namun terasa bagai pisau yang menyayat hati bagi Eunjae.

YOU ARE READING
[KYU🔜] LATE
FanfictionKarena jika sudah terlambat, maka tidak ada lagi yang bisa diperbaiki. Jika sudah kau retakkan, tak mungkin dapat kembali seperti semula. Jika sudah pergi, maka seharusnya jangan kembali. . . . . Ini bukan cerita yang akan sesuai dengan keinginan ka...