13

428 32 0
                                    

Mentari mulai meninggi, tidak lupa pula dengan sengaja burung berkicau dengan riangnya seakan bersorak bangunlah kalian wahai manusia pemalas...

Harumnya kopi datang dari berbagai kedai kopi di sana, membawa kesadaran bagi orang-orang yang tengah berjalan dengan jiwa yang kosong. Yeah, bloody hell, but this is still at 6 a.m. Terlalu pagi untuk bangun menurut sebagian orang di luar sana, termasuk Park Hyera. Biasanya gadis itu, baru benar-benar terbangun saat jam dinding menunjukkan pukul 9 pagi.

Namun, diluar kebiasaannya, hari ini adalah pengecualian. Tidak, ia bukannya tidak tidur semalaman hingga jam 6 pagi ia sudah membuka matanya. Dia tidur, hanya saja tidak nyenyak hingga membuatnya terbangun sepagi ini.

Masih dengan selimut yang ia lilit semalam dan mata yang membengkak sebesar bola pingpong—oh maaf mungkin sedikit berlebihan. Wajahnya membengkak berkat tangisannya yang tidak berhenti semalaman. Sungguh memang sangat menyakitkan dan mengerikan karena ia kira..ia kira.. ah sudahlah.

Gadis itu mengikat rambutnya asal. Ia tak sadar bahwa setelah menangis sepanjang malam, ia tertidur begitu saja. Sebetulnya ia harap mungkin ia tidak seharusnya bangun sepagi ini, atau mungkin ia harus bangun esok harinya lagi, karena saat ini ia sangat malu.

Malu karena sempat menikmati apa yang bukan harusnya ia nikmati. Sialan.

Jika kalian mengira bahwa Hyera akan menjadi wanita yang emosional dengan kembali menangis sepanjang hari setelah menangis semalaman, justru kalian salah. Wanita itu, justru menguatkan dirinya kembali untuk menuntut penjelasan Kyuhyun atas kejadian semalam.

Hyera bukan gadis yang akan meratapi hal yang sudah terjadi.

Gadis itu tidak tahu apakah Kyuhyun masih di apartemen ini atau tidak, karena ia sudah begitu kesal pada pria itu semalam. Bahkan rasanya ingin membunuh pria itu saat ini juga. Namun apalah daya, meski ia ingin sekali membunuh Kyuhyun, justru hatinya menolak dengan telak.

Setelah selesai dengan urusan membersihkan tubuhnya yang jujur ew penuh dengan bercak-bercak merah, ia kembali memakai bajunya semalam. Dan oh demi Neptunus, bajunya berserakan dimana-mana. Untungnya, ia masih dapat menemukan seluruh pakaiannya secara lengkap.

Usai berpakaian, gadis itu berniat untuk pergi meninggalkan apartemen sialan ini. Namun langkahnya terhenti ketika mendapati Kyuhyun yang tertidur di atas sofa yang sangat tidak nyaman.

Oh ternyata pria itu tidak pergi meninggalkannya begitu saja. Fikirnya.

Tidak jauh berbeda dari kondisi Hyera pagi ini, Kyuhyun juga sama lusuhnya dengan gadis itu. Kemeja yang tidak terkancing, rambut yang sungguh berantakan, dan ew aroma alkohol yang sangat dibenci Hyera.

Hyera tidak habis fikir, harusnya ia bisa saja mencekik Kyuhyun saat ini juga atau mungkin menendang pria itu keras-keras agar terguling ke lantai. Namun yang dilakukan gadis itu hanya berjongkok disamping Kyuhyun dan memandangi pria itu.

Jae-ya...

Satu nama yang mulai menghantuinya sejak semalam, siapa wanita itu? Fikirannya berkelana, seperti nama yang cukup asing dalam hidupnya. Apa karena Kyuhyun hanya menyebutkan kosa kata terakhir dari namanya sehingga Hyera sama sekali tidak punya petunjuk siapakah gerangan seseorang yang memiliki nama yang dipanggil Kyuhyun semalam.

Diluar kontrolnya, tangannya dengan sigap merapihkan helaian rambut Kyuhyun yang jatuh menutupi matanya.

Bodoh, Park Hyera, bodoh. Makinya terus menerus, tanpa ia sadari bahwa seseorang yang ia pandang sejak tadi mulai membuka matanya.

"Park...Hyera?" bisik Kyuhyun seperti ia masih melayang-layang dalam mimpi. Namun ketika mata itu terbuka sempurna, "Park Hyera!" pekiknya dan langsung terduduk di sofa seketika. Tentu saja, gerakan spontan Kyuhyun itu membuat Park Hyera terkejut setengah mati. Jangan lupakan betapa malunya ia yang ketahuan memandangi Kyuhyun saat sedang tidur.

[KYU🔜] LATEWhere stories live. Discover now