"Oh... kak Gibran ya?! Beneran boleh nih?" Balas Gea sambil sedikit berteriak.
"Iya gak papa... cepet masuk. Nanti kamu kedinginan."
Tanpa ba bi bu lagi, Gea langsung masuk ke mobil Gibran.
"Maaf ya kak jadi ngerepotin."
"Oh... gapapa kok. Btw, aku Gibran," ucap Gibran memperkenalkan diri.
"Gea," balas Gea datar.
"Tinggal dim-"
"Kenanga, no. 12," ucap Gea memotong ucapan Gibran. Gibran yang melihat tingkah dingin Gea hanya tersenyum.
Di dalam mobil itu, hanya ada keheningan.
"Makasih," ucap Gea lalu pergi keluar mobil.
"Yaudah, aku pergi dulu," balas Gibran lalu pergi dari rumah itu.
Setelah mobil Gibran tak terlihat lagi, Gea masuk ke dalam rumah nya.
"Cie... yg abis di anter sama cowok... siapa tuh," goda Zean yang dibalas tatapan datar oleh Gea.
"Kak Gibran. Yang udah lo bully," ucap Gea yang dengan sengaja mengeraskan volume suaranya agar Bundanya mendengar ucapannya.
Terdengar langsung ada orang yang berjalan tergopoh gopoh setelah mendengar kata 'bully'.
"Siapa yang nge-bully?" Tanya Rena kepada Gea dan Zean.
"Zean sama Zeon. Tadi si Zeon jambak rambut kak Gibran. Trus si Zean mecahin kacamata nya," jawab Gea datar lalu pergi ke kamar nya.
Terdengar oleh Gea dari kamar nya, Rena sedang memarahi mereka berdua. Gea yg mendengar itu, menjadi kasihan pada kedua saudara kembar nya itu.
'Cekrek.'
Tiba tiba pintu kamar Gea terbuka, dan terlihat Zean dan Zeon yang menangis. Zean dan Zeon memang cengeng saat dimarahi Bunda nya.
"Loh... kenapa nangis?" Tanya Gea pada mereka berdua khawatir.
"Tadi Bunda marahin kita keras banget kak," ucap Zean.
Begitulah mereka. Jika sedang menangis, mereka akan memanggil Gea dengan sebutan 'kak'.
"Makanya kalian jangan bully orang," balas Gea sambil menarik Zean dan Zeon ke pelukan nya.
"Iya kak..." jawab Zean dan Zeon bersamaan.
"Masih sakit pipi bekas gue tampar?" Tanya Gea sambil mengelus pipi Zean dan Zeon.
"Gak kok...." jawab Zean.
"Kak... kita tidur brg kakak ya," pinta Zeon memelas.
"Yaudah..."
Gea pun melepaskan pelukan nya. Tiba tiba, ia di dorong ke ranjang oleh kedua saudara kembar nya itu.
"Yeay," girang Zean dan Zeon.
Gea yang melihat tingkah anak kecil mereka, langsung tersenyum lebar. Dan ketiga saudara kembar itu tidur sambil berpelukan.
💩💩💩💩💩
"Eh Ge... lu jamkos juga?" Tanya Jane girang ketika menghampiri Gea.
Gea hanya membalas dengan anggukan kepala. Tiba tiba, Jane menarik earphone yang sedang dipakai Gea hingga lepas.
"Knp sih Jane?"
"Ck! Gue cuman mau nanya, kemaren lo di tembak sama kak Arga?" Tanya Jane penasaran yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Gea.
"Kita ke kantin aja," ucap Gea untuk menghindari pertanyaan pertanyaan yang akan di lontarkan Jane.
Di kantin, Gea memesan Indomie Goreng dan jus Alpukat. Sedangkan Jane, dia hanya memesan es kepal milo. Gea memakan makanan nya dengan tenang sambil mendengarkan musik favorit nya, Little Things - One Direction di earphone yang dibawa nya dari rumah.
"Woi!" Teriak Jane yang merasa di hiraukan oleh Gea.
Sontak, Gea menoleh ke arah Jane dan melepaskan earphone yang berada di telinga kanan nya.
"Huft! Kenapa sih Jane? Makan tinggal makan," ucap Gea masih tetap melanjutkan makan nya.
"Gue juga mau denger lagu kale! Gue lupa bawa earphone," ucap Jane dengan muka tak berdosa.
"Ck! Bilang dari tadi! Ganggu ketenangan gue aja lo," Balas Gea lalu memberikan sebuah earphone yang sengaja dia bawa.
"Wah... thanks thanks," ucap Jane lalu memasang earphone nya dan mendengarkan lagu kesukaan nya, Starving -Hailee Steinfeld.
Saat sedang tenang dan hening seperti itu, tiba tiba datang 3 orang menghampiri mereka.
"Woi Ge. Gue mau duduk disini. Boleh gak?" Ucap orang tersebut. Orang tersebut adalah Zeon. Zeon sdg bersama Zean dan Gibran.
Zeon yang merasa di hiraukan, dia mulai melakukan sesuatu, menarik rambut Gea dan Jane.
"Ck! Kenapa sih?" Tanya Jane yang merasa terganggu dan di ikuti oleh tatapan tajam dari Gea.
"Kita cuman mau duduk di sini! Boleh kagak?! Lagian lo bedua diem terus. Gue kira lo pada lagi nginget mantan," ucap Zean terkekeh pada kalimat terakhir nya.
Gea dan Jane menatap nya dengan tajam.
"Yowis."
Mereka pun makan bersama disitu. Para pengunjung kantin mencuri curi pandang ke mereka. Ya, sangat jelas. Mereka menatap segerombolan most wanted disekolah nya itu yang sedang duduk bersama.
Akan tetapi, mereka menatap Gibran dengan tatapan tak suka. Seakan akan Gibran hanya menjadi pengganggu akan pemandangan langka trsebut.
Gea yang menyadari bahwa mereka sedang menjadi pusat perhatian segera menatap Jane dan memberi nya sebuah kode.
"Eh... gue sama Gea mau balik ke kelas dulu ya. Dan lo Zean, Zeon. Jangan bolos lagi! Di D.O baru tau rasa!" Ucap Jane sambil berdiri dari duduk nya dan menarik tangan Gea pergi dari situ.
"Mang ada rasa apa?! Stroberi?! Coklat?! Vanilla?! Klo gue sih suka rasa Coklat!" Teriak Zeon tiba tiba saat Jane dan Gea sudah mulai menjauh dari kantin.
Teriakan nya tersebut membuat pengunjung kantin menatap dirinya dan dibalas tatapan tajam oleh Gea dan Jane yang tetap berjalan menjauh dari kantin.
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Girl
Teen Fiction(COMPLETE) (Warning! Bahasa berantakan, gak baku, dan lain sebagainya yang mungkin bisa bikin kalian gak nyaman) Gea yang berubah drastis karena masa lalu nya yang kelam. Sikapnya berubah menjadi pendiam. Seluruh siswa pun tau bahwa Gea adalah gadis...