PART 16

25K 1.1K 12
                                    

Bel istirahat pertama sudah berbunyi sejak 6 menit yang lalu. Tapi, Gea enggan untuk beranjak dari kursi nya. Dia dengan beberapa siswa yang kebanyakan cupu, masih berada di dalam kelas.

"GEA SAYANG! CINTAH KUHH! MANIS KUH! CAYANK KUHH!!!" Teriak Jane dari arah pintu kelas Gea yang membuat seisi kelas refleks menutup telinga nya.

"Gea!!!! Gue hari ini seneng bangett!!! Aaaaaaaa!!!!!" Seru Jane sambil berjalan ke arah meja Gea dan memukul meja Gea dengan keras sampai terguncang guncang.

"Berisik. Kita ke taman aja yuk. Gue bawa bekel," ucap Gea yang malas menanggapi kegilaan seorang Jane.

"Sipp... kebetulan juga gue bawa bekel. Lauk nya ada ikan, nugget, telor, sayur, pisang. Yang 5 sehat 4 sempurna gitu. Terus gue bawa susu yang ada omega 3 nya. Hari ini gue bawa SGM," cerocos Jane yang membuat Gea memutar bola matanya malas dan memilih meninggalkan Jane yang masih ngomong gak jelas.

"ISHH! GEAA!!! KEBIASAAN YA LO NINGGALIN GUE! TUNGGUIN ETDAH!"

🗼🗼🗼🗼🗼

Di taman, Gea memakan makanan nya dengan tenang. Sudah 20 menit, dan Jane belum menyusul Gea di taman. Dan, Gea tidak peduli. Yang ia pedulikan sekarang adalah rumput yang bergoyang. Ya, sedari tadi dia memandang kosong rumput yang bergoyang karena terkena hembusan angin itu.

"Woi. Ngelamun aja. Mikirin sapa? Mikirin gue ya??"

Tiba tiba datang seorang lelaki tampan mengganggu acara Gea dan duduk tepat disamping nya. Lelaki tersebut adalah Gibran.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Gea sinis.

"Etdah. Gue cuman mau nemenin lo. Gue tau lo lagi butuh sandaran kan? Nih... ada bahu gud" ucap Gibran sambil menepuk nepuk bahu nya.

Gea yang mendengar jelas ucapan Gibran sedikit kaget. Dia memikirkan matang matang, apakah bersandar atau tidak bersandar. Sampai akhirnya dia memutuskan bersandar di bahu kekar Gibran.

Tenang. Hati Gea tenang seketika. Kali ini entah krnapa jantung nya berdetak lebih kencang dari biasanya.

Menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak benar, Gea segera kembali ke posisi awal. Dia sebenarnya ingin berlama lama bersandar di bahu Gibran. Tapi dia tau, dia tak mau lagi jatuh cinta.

Hati nya sudah terkunci rapat. Di dalam hati itu hanya ada kehampaan. Dia sudah tak mau lagi menjalankan yang nama nya cinta.

Gibran menatap Gea bingung. Gea yang tadinya memasang tatapan tajam nya, kini berubah menjadi tatapan sendu. Gibran yang melihat itu hanya tersenyum.

Gibran pun kembali menepuk nepuk bahu nya, tanda menyuruh Gea untuk kembali bersandar pada bahu nya.

Gea memikirkan pilihan nya. Dia tak mau berdekatan dengan laki laki asing, meskipun status nya sebagai pacar.

Tetapi, hati sudah berbicara. Dia perlahan - lahan kembali menaruh kepala nya pada bahu Gibran. Gibran yang melihat Gea bersandar pada nya tersenyum.

Gea menutup matanya. Merasakan hembusan angin yang membuat nya sejuk. Hati nya tenang, dan nyaman. Tanpa sadar, Gea tersenyum sambil menutup mata nya.

Gibran? Dia hanya tercengang melihat senyum Gea yang luar biasa manis itu. Lalu, dia ikut tersenyum dan menutup matanya. Dia menaruh kepala nya di atas kepala Gea yang sedang bersandar pada bahunya.

Gea sempat terkejut. Tapi, setelah itu dia diam dan memilih menikmati keadaan ini. Keadaan yang sudah lama tak dirasakan oleh nya. Setelah itu, kedua manusia tersebut tanpa sadar terlelap masuk ke dalam dunia mimpi nya.

🗻🗻🗻🗻🗻

Di tempat lain, sedari tadi Jane sedang asik berduaan dengan pacar baru nya, Danny. Kalau di fikir fikir, Jane memang gadis polos dengan gaya players.

"Eh sayang, sahabat kamu si Gea dimana? Tumben gak barengan sama kamu," ucap Danny sambil mengelus pipi Jane.

"Oh dia... dia lag----"

1 detik

2 detik

3 detik

"OMG!!!! GEA MANA GEA?!!! OMG! BEKEL GUE YANG ENAK SEDUNIA BELOM DIMAKAN!!! HADUHHHH!!! TAMANNN!!! IYA IYAA!!! TAMAN!!! AKU KE TAMAN DULU YA SAYANG! BYE! LOVE YOU SO MUCH!" Teriak Jane heboh.

Kemudian Jane berlari ke arah taman. Waktu istirahat tinggal 15 menit. Dan... dari tadi, selama 45 menit, dia bermesraan dengan Danny. Lupa kalau sudah punya calon tunangan.

Sesampai nya di taman, Jane tercengang melihat pemandangan yang berada di depan nya ini. Gea, sedang bersandar di bahu Gibran. Wajah nya terlihat tenang, menandakan bahwa dia sedang tidur.

Jane terkekeh kecil, dan kemudian dia mengambil Hp nya lalu memfoto pemandangan yang jarang dilihat nya saat ini.

Setelah itu, Jane duduk tepat di bangku taman yang berada di depan bangku yang di tempati Gea dan Gibran. Dia memakan bekal nya dengan tenang, sambil sesekali melirik sepasang kekasih yang berada di depan nya itu sambil terkekeh pelan.

"KRING.... KRING... KRING..."

Suara bel berbunyi nyaring, tanda bahwa jam istirahat pertama telah habis. Jane tersenyum iblis. Dia merapihkan kotak bekal nya dan pergi meninggalkan sepasang kekasih itu tanpa membangunkan nya. Jane ingin Gea dan Gibran kepergok karena bolos dan tidur berduaan di taman.

~TBC~

My Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang