PART 22

24.2K 1.2K 21
                                    

"GEA! GEA!"

Seluruh orang memusatkan perhatian nya pada Gibran, sang pelaku.

"GEA! PLEASE! GUE MINTA MAAF!" Gea berhenti sejenak dan menatap Gibran yang sedang dihadang oleh petugas bandara.

Dia tau, meskipun dia sudah bilang ke Jane untuk tidak memberi tahu Gibran dan keluarga nya, Jane pasti ngeyel dan tetap pada pendirian nya. Gea tau pasti kalau Jane sudah memberitahu Gibran serta keluarga nya.

'Minta maaf? Udah telat bran. Kemana aja lo dari kemarin?' batin Gea meringis.

"PLEASE GEA! KASIH SATU KESEMPATAN AJA! GUE GAK BAKAL NGULANGIN KESALAHAN GUE!" Teriak Gibran yang masih di hadang petugas bandara.

Gibran ingin sekali menarik Gea pergi dari bandara dan menjelaskan semua nya. Dia berusaha lari dari petugas bandara.

"Cukup. Lepasin,"

Mata Gibran berbinar binar melihat Gea yang sekarang berada didepan nya. Gibran langsung memeluk Gea. Tapi sayang nya, Gea menolak.

"Ge.... gue bener bener minta maaf," ucap Gibran.

"Gue udah maafin kok," ucap Gea sambil tersenyum tulus.

"Makasih. Ayo kita pul--"

"Gue emang udah maafin lo. Tapi gue bener bener mau pergi. Gue pamit ya. Titip salam sama Bunda, Ayah, Zeon, Zean, Bella. Btw, ntar lo ambil surat merah yang udah gue titipin ke Jane ya. Babay," ucap Gea lalu mencium pipi Gibran dan berjalan memasuki pesawat.

Para petugas bandara pun dengan sigap menarik Gibran keluar dari bandara. Gibran pun hanya pasrah dan tak melakukan apa apa.

🐖🐖🐖🐖🐖

Dear, Gibran...

Wahh... sumpah gilaa.... gue kangen beut ma lo. Baru sedetik aja rasa kangen gue bertambah. Hehehe.
Maaf ya, gue pergi ke luar negeri gegara pengennnn banget kuliah disana. Gue juga udah maafin lo kok. Gak usah ungkit ungkit lagi ya.... masa lalu biar jadi pengalaman dan pelajaran.

Gue tau lo suka sama Jane. Gue tau. Itu sebab nya gue pergi dari hidup lo. Gue pengen liat lo bahagia sama Jane. Masalah perjodohan, gue akan membatalkan nya. lo tenang aja. Tapi gue minta tolong sama lo, tolong baca curahan hati gue. Semoga lo ngerti isi hati gue selama ini.

Lo itu kayak awan, terlihat dekat, tapi susah untuk di gapai.
Lo itu bagai pelangi, terlihat indah. Tapi entah kenapa, gue gak suka mengambarkan lo sebagai pelangi. Gue gak mau lo hilang dan bersembunyi di balik awan.
Lo itu bagaikan micin. Penyedap rasa. Hati gue selalu nge gym pas lagi deket lo.
Lo itu bagaikan tong sampah, yang menerima semua barang rusak. Barang rusak itu gue, lo menerima semua kekurangan gue maupun kelebihan gue.

Lo itu segala nya. Kalau gak ada lo, gue mungkin bakal phobia ketinggian. Kenapa? Kalau gak ada lo, gak bakal ada yang nolongin gue terbang dari atas ke bawah.

Kita itu bagaikan tata surya, harus saling melengkapi. Gue bulan, lo matahari. Lo selalu membantu gue untuk mengeluarkan cahaya saat malam hari. Dan gue suka itu.

Kita itu bagaikan ayam dan telur. Saling membutuhkan. Kalo gak ada ayam, yang bertelur siapa? Kalau gak ada telur? Yang menetas sebagai ayam siapa? Gak akan ada.

Kita itu kayak mario teguh. Selalu tampak angkuh dan gagah, meskipun sebenar nya terpendam kesedihan di dalam nya.

Kalo kata Milea, kita gak boleh menganggap suatu gombalan adalah omong kosong. Tapi gue mau lebih dari itu. Cinta lo, hati lo, semua yang dari lo, gue menginginkan nya.

Kalo kata Dilan, rindu itu berat. Tapi ada yang lebih berat, Mencintai tanpa harus memiliki.

Kalau kata Soekarno, kita harus bisa bermimpi setinggi tinggi nya, maka jika jatuh, kita akan jatuh di antara bintang bintang. Tapi, jika mimpi gue adalah lo, mungkin gue akan jatuh diantara kepingan kepingan pecahan hati yang rusak.

Hujan? Gue gak suka hujan. Dengan enak nya dia turun membasahi bumi dan membuat anak anak kegirangan senang, setelah itu menangis karena demam.

Lo tau?

Gue gak suka martabak.
Gue gak suka pete.
Gue gak suka mantan.
Gue gak suka keju.
Gue gak suka Dia.

Gue suka nya lo. Ya, lo. Gue sayang lo. Gue cinta lo.

Cinta gak butuh alasan kan? Lo pasti ngerti itu.

I love you Gibran ❤

From : Gea 💕

Gibran menangis membaca surat pemberian Gea. Setelah gagal membawa Gea pulang, Jane langsung memberikan sebuah surat berwarna merah kepada nya.

'Love you to Gea,' batin Gibran.

~TBC~

My Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang