"Udah deal ya?" Tanya Rena pada Zean, Zeon, Bella, dan Jane.
"Ya," jawab mereka serempak.
Sementara Gea, sedari tadi dia diam di balkon toko berlian tersebut sambil menikmati pemandangan yang indah serta udara yang menyegarkan.
"Gea! Ayo pulang!" Panggil Rena dari bawah.
Balkon toko tersebut berada di lantai 2. Biasanya tempat tersebut di gunakan untuk para pekerja saat istirahat.
Gea pun segera turun dari lantai 2. Dia langsung menaiki mobil Bunda nya dan meninggalkan mereka yang sudah teriak memanggil nama Gea. Dia membawa mobil tersebut dengan kecepatan tinggi.
🚄🚄🚄🚄🚄
Kini Gea tengah berada didepan sebuah rumah mewah namun sederhana yang terlindung oleh pagar besar yang menjulang tinggi ke atas. Di pagar tersebut terpampang besar sebuah besi yang bertuliskan G-home. Dan di bawah nya terdapat tulisan Ms. Lara.
Gea membunyikan klakson nya tanda untuk menyuruh salah satu penjaga membukakan pagar yang ada di hadapan Gea saat ini.
"Silahkan buka jendela anda dan tunjukkan identitas anda."
Suara tersebut menggema hampir ke seluruh hutan tersebut. Tanpa basa basi, Gea membuka jendela mobilnya dan menunjukkan sebuah kartu hologram yang hanya di miliki nya seorang.
"Baik. Silahkan masuk nona Gea."
Suara tersebut kembali terdengar di sertai gerbang yang secara otomatis terbuka lebar.
'Gue kangen ni tempat. Nginep aja kali ya beberapa hari disini,' batin Gea.
Rumah tersebut adalah rumah milik Gea. Rumah tersebut adalah pemberian nenek nya. Rumah Gea ini ia miliki sejak SMP. Kedua orang tua nya pun tak mengetahui rumah yang di miliki oleh Gea.
"Halo Tara...." sapa Gea pada anjing kesayangan nya.
Anjing tersebut berlari ke arah Gea dan mencoba untuk memeluk Gea.
"Mbak Asih, tolong buatin saya makanan ya.... saya mau ke kamar dulu," ucap Gea sopan yang di balas anggukan oleh mbak Asih.
Mbak Asih adalah salah satu pembantu yang ada di rumah Gea. Gea mempunyai 4 pembantu dan 3 penjaga yang berada di rumah ini.
"Siap non," balas mbak Asih.
Gea hanya tersenyum sopan dan pergi ke kamar nya. Sesampainya di kamar, dia langsung mematikan Hp nya dan beralih ke Hp yang lain nya. Dia menghubungi sang nenek yang sekarang sedang bersama suami nya di luar negeri.
"Halo oma! Apa kabar di sana sama opa?" Sapa Gea melalui Hp nya.
"Oma sama opa baik... gimana kabar kamu sama adik - adik mu? Kamu lagi di G-home ya?"
G-home adalah sebutan atau julukan bagi rumah nya ini.
"Baik juga oma. Iya, Gea lagi suntuk, makanya Gea ke sini aja."
"Jadi, ada perlu apa kamu nelfon oma Ge?"
"Gea boleh minta mobil kan oma? Pleasee..."
"Oalah... ternyata kamu minta mobil.... tapi jaga bener bener ya... nanti oma beliin."
Ucapan nenek Gea di telepon membuat Gea senang nya minta ampun.
"Oke omaa... bye... i love you so much."
"Bye... love you to."
Telepon tersebut di putuskan secara bersamaan. Gea kembali menekan tombol untuk menelfon seseorang.
"Bun... aku gak tinggal dulu ya di rumah... nanti mobil nya Bunda aku balikin."
"Loh... kamu terus tinggal dimana nak? Jangan bikin khawatir ah."
"Tenang aja Bun... aku aman kok... aku nginep di rumah oma dulu sementara. Ntar aku sesekali main nengok Bunda," alibi Gea.
"Ih Gea... Bunda seriuss... yaudah.... Bunda ke rumah oma ya sekarang..."
"Gak usah.... Gea tetep sekolah kok... udah ya bunda. Love you."
Telepon di matikan Gea secara sepihak. Lalu, dia berjalan ke arah balkon kamar nya sambil menyeruput segelas milkshake cokelatnya.
'Tenang. Gue suka ketenangan.'
🏠🏠🏠🏠🏠
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Girl
Teen Fiction(COMPLETE) (Warning! Bahasa berantakan, gak baku, dan lain sebagainya yang mungkin bisa bikin kalian gak nyaman) Gea yang berubah drastis karena masa lalu nya yang kelam. Sikapnya berubah menjadi pendiam. Seluruh siswa pun tau bahwa Gea adalah gadis...