EXTRA PART (1)

29.3K 993 17
                                    

"Papa..." panggil seorang anak kecil lucu nan imut sambil berlari memeluk kaki sang Ayah yang telah lama tak dijumpai nya.

"Halo jagoan papa... adek nya mana sama mama?" Sambut lelaki tampan yang dipanggil 'papa' oleh bocah lelaki tersebut sambil membawa bocah tersebut kedalam gendongannya.

"Mama jahat pa... masa adek Rey dimakan sama mama sampe perut mama besar gitu," gerutu Rey, bocah lelaki tampan tersebut sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gak sayang. Mamanya gak makan adek kok," balas Ayah dari Rey yang tak lain dan tak bukan adalah Gibran.

"Oh iya, kamu sendiri dong kesini?" Tanya Gibran pada anak sulungnya tersebut.

"Iya pa. Tadi mama sibuk nidurin Marcel. Trus si Achel minta beli makanan. Rey kabur aja deh kesini, daripada nunggu mereka lama lama," jelas Rey dengan wajah lucunya yang membuat Gibran gemas lalu menciumi seluruh permukaan wajah anaknya tersebut.

"Yaampun Rey... kamu kemana sih? Dari tadi mama cariin loh..." seorang wanita menawan tiba tiba datang tergopoh gopoh dengan perutnya yang besar sambil menggandeng seorang gadis mungil nan cantik. Dan jangan lupakan wanita tersebut juga membawa trolli bayi yang isinya ada seorang bayi berumur 14 bulan. Ribet.

"Ish mama... lagian mama lama sih. Rey kan udah kangen sama papa. Pengen cepet cepet ketemu," ujar Rey pada mamanya, Gea. Siapa lagi kalo bukan Gea?

"Papa..." panggil Achel, anak kedua mereka.

"Hey sayang..." balas Gibran sambil membawa Achel ke dalam pelukannya.

"Hhhh... kayaknya peduli banget sama bapaknya. Gak liat apa aku disini capek ngurusin mereka? Ish. Tau ah. Mending pergi," gerutu Gea dengan suara kecil lalu pergi meninggalkan mereka yang masih saling melepas rindu.

Setelah melahirkan kembar pertama mereka, Gea memang keras kepala, manja, dan mudah ngambek. Entah kenapa dia bersikap seperti itu.

Reynand, putra sulung tampan Gea dan Gibran yang biasa dipanggil Rey. Rey mempunyai wajah tampan serta alis tebal, bibir sexy, bulu mata lentik, rahangnya yang kokoh, dan hidung mancung yang semuanya itu ia dapatkan dari Ayahnya, Gibran. Dan jangan lupakan gaya rambut serta bola mata biru terangnya yang sama persis dengan Gibran.

Bahkan Gea sempat memprotes akan kemiripan semua lekukan wajah Rey yang menjadi fotocopy-an Gibran pada masa kecil.

Rachel, kalian bisa memanggilnya Achel. Achel adalah kembaran Rey yang juga fotocopy-an Gibran. Hanya bola mata hijaunya yang mengikuti Gea. Dan Gea kembali protes akan hal itu.

Adik mereka, Marcel. Ya, panggil saja Marcel. Marcel adalah anak ke tiga mereka. Marcel kini berusia 14 bulan. Semua wajahnya fotocopy-an Gibran. Tak ada miripnya dengan Gea. Gea lagi lagi protes akan hal itu.

Rey dan Achel kini telah berusia empat tahun. Meski begitu, Rey dan juga Achel sudah pandai berbicara layaknya orang dewasa. Kini Gea juga telah menjalani kehamilan yang ketiga.

"Mari kejar mama mu sayang," ajak Gibran pada kedua anaknya yang diangguki oleh Rey juga Achel.

😫😫😫😫😫

"Ish... bete bete bete... gatau ya kalo bumil tuh sensi?" Gerutu Gea sambil berjalan keluar dari bandara.

"Mau kemana sayang?" Tiba tiba saja ada yang mencekal tangan Gea. Dan Gea tau siapa pelakunya.

"Apaan sih?!" Bentak Gea sambil menghempaskan cekalan Gibran.

"Ayo pulang," ajak Gibran lembut. Sementara, Rey dan Achel hanya menonton kedua orang tuanya ini dengan bosan.

"Ini juga mau pulang!" Bentak Gea yang sudah kesal setengah mati pada Gibran.

"Pulang ikut aku sayang," balas Gibran sambil mengusap usap telapak tangan Gea.

"Gak!" Bantah Gea lalu berjalan ke arah mobil Gibran.

"Bilang nya sih enggak, tapi udah jalan duluan ke mobil. Dasar bumil," gumam Gibran lalu segera menyusul Gea, diikuti oleh Rey dan Achel.

"Sayang... pake jaket aku," suruh Gibran pada Gea yang diacuhkan oleh Gea.

Gibran semakin geram karena banyak sekali pria yang menatap Gea dengan tatapan lapar.

"Ayo sayang," bujuk Gibran yang tak digubris sama sekali oleh Gea.

"Pake atau aku cium kamu disini?" Ancam Gibran dengan smirk andalannya.

"Cium aja. Kamu cium, nanti malam tidur diluar," balas Gea dengan ancaman balik.

"Pake Gea!" Bentak Gibran tak sengaja yang membuat Gea tersentak kaget.

"Ka... kamu bentak aku?" Kini mata Gea mulai berkaca kaca. Dan Gibran merasa bersalah karena tak sengaja membentak Gea.

"Kamu gak tau apa kalo ngurusin 3 anak sekaligus cape?! Kamu malah seenaknya pergi ke Australia! Gak ngerti ya istrinya lagi hamil besar hah?! Kalo misalnya aku ada apa apa dan kamu masih di Australia gimana?! Tau ah! Aku marah sama kamu! Jangan ikutin aku lagi kali ini!" Bentak Gea dengan terisak isak.

Gea pun pergi dengan membawa Marcel yang berada didalam trolli bayinya.

"Pa... mama kenapa?" Tanya Achel yang bingung.

"Gapapa sayang. Sekarang kita susul mama ya," ucap Gibran sambil menggandeng Rey dan Achel ke mobilnya.

'Salah lagi,' gerutu Gibran dalam hati, merutuki kebodohannya karena tak sengaja membentak Gea yang sedang sensitive.

~TBC~

MASIH ADA EXTRA PART YANG KEDUA LOH... TUNGGU YE...

JAN LUPA VOMMENT!

My Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang