PART 13

24.4K 1.1K 1
                                    

Author pov

Saat ini, Gea sedang bersama dengan Gibran di dalam mobil. Suasana di mobil Gibran sangatlah hening. Semua fokus pada kegiatan masing masing.

"Tadi siapa?" Tanya Gibran yang sedang fokus menyetir.

"Gak perlu tau," jawab Gea malas yang membuat Gibran tersenyum kecil. Gibran tahu betul bahwa Gea sedang memikirkan kejadian beberapa waktu lalu.

Flashback on

"Pa.... kan aku dah bilang, dia itu anak baik baik.... papa mending jangan banding bandingin pacar aku yang sempurna sama si Gea yang gendut dan jelek itu deh," ucap seorang lelaki yang membuat hati Gea tergores kembali.

"Vino! Kamu kalo dibilangin orang tua itu nurut! Dia itu gak baik buat kamu! Papa sering liat dia jalan sama om om hidung belang!" Omel ayah lelaki tersebut dengan emosi.

"Pa! Dengerin ya! Dia itu pacar pacar aku, bukan pacar papa! Kenapa papa yang repot sih?!" Elak sang anak sambil menunjuk nunjuk ayah nya.

"Kamu udah berani ya lawan orang tua?!" Balas sang ayah yang hendak menampar anak nya, Vino. Namun tangan pria paruh baya tersebut ditahan oleh seseorang.

"Pa.... jangan main tangan pa... ada alumni di sini mau berkunjung sama papa."

Orang tersebut adalah Mita, adik kandung Vino.

"Ohh... berarti ada si manusia belagu satu itu ya?" Sahut Vino yang membuat Gea membeku seketika.

Vino mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru ruangan. Mata nya tiba tiba terfokus pada seorang wanita yang sedang menatap nya datar serta tajam. Aura dingin nya bisa di rasakan oleh Vino.

"Nih ya... mending yang kayak gini. Gak kayak si Gea. Udah gendut, item, tonggos, pendek, belagu," Lanjut Vino sambil menghampiri Gea dan merangkul nya.

Anak anak alumni se-angkatan Gea hanya bisa diam membisu.

"Kok pada diem sih?" Tanya Vino yang bingung akan sikap mereka.

"Gea mana?"

Gea yang sudah risih pun langsung melepaskan rangkulan Vino.

'PLAK!'

Satu tamparan kencang didapatkan oleh Vino. Ya, Gea yang menampar nya.

"Heh lo! Gue tau lo cantik! Tapi gak usah songong bisa gak?! Siapa sih lu?! Ngapain di rumah gue?! Di sini lagi ada reuni!" Bentak Vino.

"Makasih udah bilang gue cantik! Gue ke sini emang mau reuni! Gue itu Christabella Geanandra Rahadian! Orang yang lo udah buang dulu! Dan by the way.... INI RUMAH BAPAK LO! BUKAN RUMAH LO! LO ITU BISA NYA CUMAN NYUSAHIN PAK ANWAR! LO ITU BISA NYA CUMAN NGELAWAN, NGELAWAN, DAN NGELAWAN! KALO LO DAPET KARNA NANTINYA, GUE ORANG PERTAMA YANG BAKAL KETAWA!" Balas Gea lebih membentak.

Vino terdiam. Dia menatap mata Gea dengan penuh amarah.

Baru saja ingin menampar balik, tangan Vino di tahan oleh seseorang. Gibran, lagi.

"Bro... woles bro... banci tau gak sih lo kalo nampar cewek," ucap Gibran sambil menurunkan tangan Vino yang ingin menampar Gea.

"Lo siapa nya?! Gak usah ikut campur urusan gue!" Balas Vino marah.

"Gue pacar nya. Udah deh. Gak usah banyak bacot dan banyak gaya. Gue Gibraniel Samuel Januardo. Lo kenal kan siapa gw? Kalo gak mau kena masalah, jauhin Gea," ucap Gibran dengan nada mengejek.

Mendengar ucapan Gibran, Vino perlahan menjauh dari Gea dan Gibran.

"Pulang. Gue tadi di chat Zean. Dia nyuruh gue nganter lo pulang. Lo harus ikut beli cincin tunangan nya Zean sama Zeon," bisik Gibran yang dibalas gumaman singkat oleh Gea.

Flashback of

Mereka berdua kini telah sampai di salah satu toko berlian.

"Jane?" Tanya Gea dengan nada dingin nya.

"Emm... dia tadi di jemput sama Zeon," jawab Gibran.

Gea hanya diam sejenak lalu pergi meninggalkan Gibran yang sudah terkekeh kecil.

'Gue suka gaya lo.'

~TBC~

My Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang